Berita Nasional

Eko Kuntadhi: Tadinya FPI Hanya Sibuk dengan Sweeping, Kini Sudah Beranjak Jadi Organisasi Teror

Dalam channel Youtube Cokro TV, Eko Kuntadhi awalnya membahas terkait aksi teror yang terjadi di Makassar dan di Mabes Polri Jakarta.

Editor: Feryanto Hadi
Youtube Cokro TV
Eko Kuntadhi 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-- Pegiat media sosial Eko Kuntadhi memberikan pernyataan mengejutkan.

Ia menghubungkan sejumlah aksi teroris yang terjadi belakangan ini, dengan Organisasi Kemasyarakatan Front Pembela Islam (FPI) yang telah dibubarkan pemerintah.

Dalam channel Youtube Cokro TV, Eko Kuntadhi awalnya membahas terkait aksi teror yang terjadi di Makassar dan di Mabes Polri Jakarta.

"Orang-orang yang telah dicuci otaknya, mulai memainkan perannya. Katanya mereka ingin mencari surga, tetapi yang diciptakan di dunia kok neraka melulu. Kenyataannya, baik  yang  di Makassar maupun di Jakarta, mereka telah mati konyol menurut saya," ujar Eko melalu video berjudul' Eko Kuntadhi: FPI MENJELMA JADI ORGANISASI T3R0R' yang dilihat pada Jumat (2/4/2021).

Baca juga: Babe Haikal Ingatkan Janji Jokowi Stop Impor Beras: Kita Ini Semuanya Punya, Harusnya Kita Ekspor

Baca juga: Dewi Tanjung Minta Wanita Bercadar dan Pria Bercelana Cingkrang Sebaiknya Keluar dari Indonesia

Eko menganalisa tentang keterkaitan terduga teroris itu dengan organisasi teroris internasional.

Merurutnya, dari pola gerakan dan teror yang dilakukan, para pelaku lebih berafiliasi kepada organisasi Islamic State ketimbang Al Qaeda

"Kalau melihat gerakannya, kedua pelaku di Makassar dan di Mabes Polri mereka berafilisasi ke IS. Cirinya mudah, teror mereka dilakukan secara serampangan, cuma modal nekat dan melibatkan perempuan.

Sementara teror gaya Al Qaedah biasanya dilakukan dengan perencanaan secara matang dan bisa menyebabkan korban jiwa yang jauh lebih besar, untuk melakukannya juga butuh  dana yang besar, dilakukan kelompok besar dan terstruktur. Contohnya Bom Bali dan bom JW Marriot," terangnya.

Baca juga: Bentrokan Pecah saat Ratusan Warga Tutup Akses ke Lokasi Tambang di Bungo, Jurnalis Ikut Jadi Korban

Baca juga: Terlibat Bentrok Berdarah dengan Pendekar PSHT, 3 Anggota Kelompok Kupang Dilarikan ke Rumah Sakit

Eko kemudian membahas soal sikap habib Rizieq dalam menghadapi persidangan online.

Seperti diketahui, Habib Rizieq dan pengacaranya sempat menolak sidang dilakukan secara daring.

Bahkan, Habib Rizieq memilih bungkam dan walk out dari persidangan yang sempat digelar secara online tersebut.

Eko menilai, sikap penolakan habib Rizieq di pengadilan tersebut menjadi semacam seruan kepada pengikutnya untuk melakukan aksi.

"Dengan berulah aneh-aneh, Rizieq seperti memanggil kelompok bar-bar yang memang ada di Indonesia untuk melancarkan serangan. Tentu saja prediksi saya belum tentu benar apakah benar ada kaitannya. Tapi kenyataannya kita mendapatkan dua aksi teror yang waktunya berdekatan, di Makassar dan Mabes Polri," jelasnya.

Baca juga: Aa Gym Mendadak Cabut Gugatan Cerai, Teh Ninih Singgung soal Keteladanan dalam Rumah Tangga

Baca juga: Markas Pemuda Pancasila Cibodas Digrebek, Polisi: Jadi Tempat Jualan Miras dan Pesta Sabu

Dia lalu menyinggung soal penangkapan beberapa orang terduga jaringan teroris dimana polisi menyita sejumlah atribut berbau FPI dalam penangkapan yang dilakukan itu.

"Sehabis kejadian di Makassar kemarin, polisi menangkap para pengikut Rizieq, mereka adalah pengurus FPI yang yang hendak menyiapkan serangan secara besar-besaran, mereka telah mempersiapkan diri cukup lama," kata dia.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved