KISAH Deputi VII BIN Diancam Dibunuh Usai Tewasnya 6 Pengawal Rizieq Shihab, Ponsel Sampai Macet

Akibatnya, kata Wawan, ponselnya pun macet karena banyaknya pesan masuk tersebut.

Istimewa
Deputi VII BIN Wawan Hari Purwanto mengaku pernah diancam dibunuh, terkait peristiwa tewasnya pengawal Rizieq Shihab di Tol Jakarta-Cikampek KM 50. 

"Media sosial juga memperluas jangkauan konten radikal, karena penyebarannya yang cepat dan mudah," ucap Wawan.

Untuk itu, kata Wawan, BIN telah melakukan sejumlah langkah antisipatif, di antaranya melakukan patroli siber 24 jam.

Baca juga: UPDATE Vaksinasi Covid-19 Indonesia 30 Maret 2021: Dosis Pertama 7.729.582, Suntikan Kedua 3.500.264

BIN, kata Wawan, juga punya akun-akun media sosial yang bisa berkomunikasi langsung dengan generasi milenial tersebut, maupun masyarakat secara umum.

Melalui akun-akun tersebut, kata Wawan, BIN banyak melakukan tanya jawab dengan mereka.

Di sanalah, kata Wawan, BIN memberikan jawaban-jawaban terbaik untuk pembinaan mereka, terutama dalam pembinaan mental ideologi.

Baca juga: Dukung Larangan Mudik Lebaran, Wagub DKI: Tempat Terbaik Adalah di Rumah Bersama Keluarga

Selain itu, kata Wawan, BIN juga melakukan upaya-upaya pembinaan kepada mereka-mereka yang melakukan ujaran kebencian, atau menyebarkan ajaran-ajaran yang mengajak ke arah permusuhan.

"Beberapa di antaranya bisa kita lakukan pembinaan."

"Tapi yang tidak bisa dibina dan bahkan cenderung tidak baik, ya tentu menjadi target untuk diamankan, ditindak secara pidana."

Baca juga: Abdullah Hehamahua Tuding Bom Bunuh Diri di Makassar dan Temuan Atribut FPI Operasi Intelijen

"Sebagian yang lain di antaranya memang dilakukan blocking, ataupun take down, dan sejenisnya."

"Ini kerja sama dengan Kemenkominfo," jelas Wawan. (Gita Irawan)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved