Virus Corona
Sensitivitas RT Lamp Saliva, Alat Tes Covid-19 Menggunakan Air Liur, Tembus 94 Persen
Bambang meminta PT Kalbe Farma melakukan pengamatan dan pengujian terhadap validitas alat ini.
Sebelumnya, Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 yang berada di bawah koordinasi Kemenristek/BRIN, menghasilkan sejumlah inovasi terkait Covid-19.
Yang terbaru adalah alat screening Covid-19 'GeNose C19' yang dikembangkan tim pengembang dari Universitas Gadjah Mada (UGM).
Baca juga: Muncul Aksi Protes di Papua Tanggapi Kasus Rasisme Natalius Pigai, Warga Diminta Jangan Terprovokasi
Saat ini, konsorsium yang mengusung konsep triple helix ini berupaya menghasilkan inovasi alat tes berbasis air liur (saliva).
Menristek/BRIN Bambang Brodjonegoro mengatakan, konsorsium tengah mencoba menciptakan inovasi alat tes Covid-19 yang tidak menggunakan pemeriksaan swab (usap).
"Kami sedang berupaya untuk mencoba mencari alternatif pemeriksaan usap."
Baca juga: Kejagung Periksa 9 Saksi Terkait Dugaan Korupsi di BPJS Ketenagakerjaan, Termasuk Sang Dirut
"Yaitu pemeriksaan dengan menggunakan air liur atau saliva," ujar Bambang, dalam Rapat Koordinasi Riset dan Inovasi 2021 di Puspiptek Serpong dan ditayangkan melalui kanal YouTube, Rabu (27/1/2021).
Menurut Bambang, pengambilan sampel menggunakan air liur ini dinilai akan lebih banyak dipilih, dibandingkan pengambilan sampel melalui swab.
"Tentunya, ini lebih nyaman bagi orang yang diambil sampelnya," kata Bambang.
Baca juga: Jaksa Agung Ungkap Ada 7 Calon Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Asabri, Kerugian Tembus Rp 22 Triliun
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mencoba GeNose, alat deteksi Covid-19 buatan anak bangsa, di Stasiun KA Pasar Senen, Jakarta Pusat, Sabtu (23/1/2021).
Hasilnya, Menko Luhut dinyatakan negatif Covid-19.
“Alat GeNose ini telah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes)."
Baca juga: Edhy Prabowo Memohon Diizinkan Tatap Muka Bertemu Keluarga, Begini Jawaban KPK
"Kelebihan dari alat ini bisa mendeteksi lebih cepat dan harga yang relatif lebih murah dengan akurasi di atas 90 persen,” jelas Luhut.
Pemerintah, kata Luhut, mendorong penggunaan alat inovasi dari tim Universitas Gajah Mada (UGM) ini, di simpul-simpul transportasi umum seperti di stasiun kereta api, bandara, pelabuhan, dan terminal.
Tujunnya, membantu pemerintah dalam melakukan upaya 4 T (Tracking, Tracing, Testing, dan Treatment).
Baca juga: Bupati Sleman Diduga Kuat Sudah Terpapar Covid-19 Saat Divaksin, tapi Tanpa Gejala
Menko Luhut juga menyarankan agar plastik yang digunakan pada alat ini dapat menggunakan bahan yang dapat didaur ulang agar lebih ramah lingkungan.