Virus Corona

Sensitivitas RT Lamp Saliva, Alat Tes Covid-19 Menggunakan Air Liur, Tembus 94 Persen

Bambang meminta PT Kalbe Farma melakukan pengamatan dan pengujian terhadap validitas alat ini.

Warta Kota/Reynas Abdila
Menristek/BRIN Bambang Brodjonegoro mengatakan, RT Lamp Saliva, alat tes untuk mendeteksi Covid-19 menggunakan air liur, memiliki sensitivitas hingga 94 persen, dan spesifitas mencapai 98 persen. 

“Ke depannya kita akan gunakan ini di semua area publik seperti di hotel, mal, di lingkungan masyarakat RT/RW."

"Alatnya hanya seharga Rp 62 juta, dan harga per orangnya hanya dikenakan sekitar 20 ribu rupiah,” beber Luhut.

Baca juga: Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin: Cara Testing Covid-19 di Indonesia Salah

Jika pemakaian lebih banyak, tentunya cost akan semakin turun, dan nantinya alat ini akan terus dikembangkan sehingga mempunya akurasi yang akan lebih tajam.

"Dan tentunya kita harus bangga karena ini buatan Indonesia,” sambungnya.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga menyaksikan langsung penggunaan GeNose.

Baca juga: Tersinggung Dibilang Ganteng, Pria di Riau Bacok Sesama Penghuni Indekos Hingga Tewas

Menhub Budi menjelaskan, sesuai arahan Menkomarvest untuk mendorong penggunaan alat GeNose pada transportasi umum, Kemenhub pun telah berkoordinasi dengan Kemenkes, UGM, dan Satgas Penanganan Covid-19 terkait hal tersebut.

“Kami sudah berkomunikasi dengan Satgas Penanganan Covid-19."

"Dan akan segera ditindaklanjuti dengan surat persetujuan untuk penggunaan di simpul-simpul transportasi umum,” jelas Menhub.

Baca juga: Kapolda Metro Jaya Tak Masuk Bursa Calon Kabareskrim, IPW: Bukan Tim Sukses Listyo

Kemenhub juga akan membuat surat edaran kepada para operator transportasi.

“Kita rencanakan penggunaannya sudah dimulai pada 5 Februari 2021 pada Stasiun KA terlebih dahulu, baru kemudian bertahap selanjutnya di bandara,” terangnya.

3 Menit Hasil Keluar

Harga 1 unit alat deteksi Covid-19 lewat saluran pernapasan diperkirakan Rp 60 juta, untuk 100 ribu pemeriksaan.

Jika habis masa pakai, bisa diperbaiki untuk pemakaian ulang.

Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro mengatakan, dengan besaran harga tersebut, maka biaya tes menjadi hanya Rp 15 ribu.

Baca juga: Djoko Tjandra: Saya Mencintai Indonesia Sebagaimana Cinta Anak kepada Ibunya

"Perkiraan biaya pemeriksaan dengan menghitung adanya operator."

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved