Berita Jakarta

Diikuti 1000 Anak, Sudin Pusip Jaksel Gelar 'Kumpul Dongeng Jakarta' Secara Virtual

Kegiatan ini dilaksanakan untuk memperingati Hari Dongeng Internasional yang jatuh pada tanggal 20 Maret.

Editor: Feryanto Hadi
Istimewa
Kegiatan bertajuk Kumpul Dongeng Jakarta yang digelar Suku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Jakarta Selatan 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA--Hari Dongeng Sedunia diperingati setiap tahun pada tanggal 20 Maret. Dongeng lekat dengan dunia anak-anak.

Semasa kecil, kita mendengar berbagai dongeng, baik yang diceritakan oleh orangtua maupun guru.

Ini merupakan tradisi lisan sekaligus tulis yang berperan penting untuk media pembelajaran dan hiburan.

Dalam memeringati Hari Dongeng Sedunia, Suku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Administrasi Jakarta Selatan menyelenggarakan Kumpul Dongeng Jakarta untuk yang kedua kalinya pada Senin 22 Maret 2021.

Seperti halnya pelaksanaan tahun lalu, Kumpul Dongeng Jakarta tahun ini dilakukan secara virtual melalui Zoom Meeting di masa pandemi Covid-19.

Baca juga: Literasi Jadi Kunci untuk Berdaya Saing, Perlu Dukungan Pemerintah Daerah untuk Membangunnya

Kali ini, Sudin Pusip Kota Administrasi Jakarta Selatan menggandeng 2 komunitas yang memiliki perhatian terhadap literasi, yaitu Ayo Dongeng Indonesia dan Fun Garden Literacy.

Bertemakan “Cerita Inspirasi dari Rumah”, para pendongeng membagikan beragam cerita inspirasi tentunya dalam bentuk dongeng.

Kepala Sudin Pusip Kota Administrasi Jakarta Selatan, Evita Dwi Saiverda dalam sambutan pembukanya berharap dongeng-dongeng tersebut tidak hanya menghibur hati, tetapi juga dapat menginspirasi, mengilhami, dan memberikan semangat kepada para peserta dalam menjalani aktivitas keseharian.

Baca juga: Perpusnas Siap Gelontorkan Koleksi Bahan Bacaan Dukung Food Estate Kalteng

Pendaftaran peserta kegiatan Kumpul Dongeng Jakarta yang telah dibuka sejak seminggu sebelum pelaksanaan berhasil menggaet peserta sebanyak 1000 orang.

Peserta tidak hanya terdiri dari anak-anak usia sekolah dasar, akan tetapi para orang tua, guru, dan masyarakat umum turut serta menyimak dongeng dari Kak Yanie, Kak Palupi, Kak Mariska, dan Kak Uci Kelinci, baik melalui aplikasi Zoom Meeting maupun YouTube Sudin Pusip Kota Administrasi Jakarta Selatan

Antusiasme peserta selama mengikuti acara sangat tinggi, hal ini terlihat dari interaksi antara pendongeng, panitia pelaksana, dan para peserta.

Baik peserta maupun panitia pelaksana berharap agar kegiatan Kumpul Dongeng Jakarta dapat dilaksanakan secara rutin setiap tahunnya untuk memperingati Hari Dongeng Internasional atau pun Hari Dongeng Indonesia.

Baca juga: Tingkatkan Indeks Literasi Masyarakat, Perpusnas Sebar Bantuan Mobil Perpustaan Keliling

Sejarah Hari Dongeng

Dilansir dari Kompas.com, tradisi mendongeng telah ada seiring dengan keberadaan peradaban manusia.

Manusia dapat memahami lingkungan sekitarnya melalui narasi. Inilah penyebab mendongeng jadi hal yang bertahan lama dan memiliki kekuatan.

Sepanjang sejarah, pendongeng dihormati dan dirayakan dalam budaya di seluruh dunia.

Pendongeng kerap dipandang sebagai pemimpin, guru, penghibur, dan lainnya.

Pada abad pertengahan, pendongeng yang mengembara dipanggil kerajaan karena bangsawan suka dengan kisah-kisah mereka.

Mereka juga sering diminta bercerita dari berbagai tempat dan negara yang mereka lalui.

Hari Dongeng Sedunia bermula di Swedia pada 1991.

Halimatu Sadiyah Minta Bunda PAUD Desa Lebih Kreatif dan Inovatif untuk Literasi Anak Usia Dini

Baca juga: Minat Baca di Indonesia Masih Rendah, Perbaikan di Hulu Tentukan Kualitas Literasi

Kaum Skandinavia atau Nordik di Eropa Utara mengadakan perayaan “Alla berättares dag”, yang berarti hari semua pendongeng, pada Maret.

Pada 1997 perayaan untuk para pendongeng juga telah menyebar ke Australia dan Amerika Latin.

Perayaan ini semakin menyebar ke seluruh bagian Skandinavia lainnya pada 2002. 

Kemudian, pada 2009 menandai pertama kalinya perayaan itu dilakukan di enam benua dan 20 Maret ditetapkan sebagai Hari Dongeng Sedunia.

Pentingnya dongeng

Mendongeng dapat melibatkan banyak aspek, seperti membaca, mendengar, bertanya, berinteraksi, dan bercerita.

Dilansir dari BBC, penelitian menunjukkan, orang-orang yang tidak memiliki keterampilan melek huruf yang baik mendapatkan hasil yang lebih buruk dalam pendidikan dan lebih mungkin menjadi pengangguran, bahkan menderita masalah kesehatan dan hubungan.

Lantas apa peran penting dongeng bagi anak?

1. Membentuk pandangan tentang dunia

Kebanyakan anak kecil menjalani hidup mereka dalam lingkungan yang sangat terbatas.

Membacakan dongeng untuk anak-anak dapat menunjukkan kepada mereka tempat yang sangat jauh, orang-orang yang luar biasa, dan situasi yang membuka mata untuk memperluas dan memperkaya dunia mereka.

2. Membantu menghadapi dunia nyata

Dongeng juga bisa menjadi cara yang bagus untuk membantu anak-anak menghadapi situasi kehidupan nyata.

Para peneliti telah menemukan bahwa aktivitas otak yang terjadi saat kita membaca fiksi, sangat mirip dengan aktivitas otak saat mengalami situasi dalam kehidupan nyata.

Jadi membaca tentang suatu situasi membantu anak-anak mencari cara untuk menyelesaikannya dalam kenyataan.

3. Perkembangan perilaku sosial

Membaca dongeng atau cerita fiksi untuk anak-anak bermanfaat untuk perkembangan perilaku sosial mereka.

Para ilmuwan menemukan bahwa anak-anak yang membaca fiksi secara teratur, merasa lebih mudah untuk memahami orang lain.

Mereka menunjukkan lebih banyak empati dan memiliki teori pikiran yang lebih berkembang.

Oleh karena itu, penting untuk melakukan interaksi ketika menyampaikan dongeng pada anak-anak.

Orangtua dapat mengajukan pertanyaan tentang apa yang bisa anak-anak pelajari dari cerita tersebut


Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved