Berita Regional
Ormas Pemuda Pancasila-AMPI Terlibat Bentrok Berdarah di Pasar, AMPI Kalah Jumlah,Emak-emak Histeris
Bentrokan diduga ormas Pemuda Pancasila melawan Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) di Medan disebut karena perebutan lahan
WARTAKOTALIVE.COM, MEDAN- Beredar luas di media sosial video bentrokan diduga ormas Pemuda Pancasila melawan Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI).
Bentrokan dilaporkan terjadi di Pasar Sambu, Kota Medan, Sumatera Utara.
Terjadi baku hantam dalam video yang beredar itu.
Kedua kubu terlihat saling serang dengan sejumlah senjata dengan latar suasana keramaian.
Diduga, keributan tersebut terkait perebutan lahan parkir di area tersebut.
Baca juga: Gulirkan Isu Jabatan Jokowi 3 Periode, Istana Ibaratkan Amien Rais Sedang Tidur lalu Tersambar Petir
Saat bentrokan terjadi, sejumlah pedagang yang didominasi kaum perempuan menjerit histeris.
Mereka tak kuasa melihat pemuda berseragam loreng oranye menginjak-injak pemuda berbaju loreng biru hitam.
Tidak cuma diinjak-injak, pemuda berbaju loreng biru hitam juga dihantami dengan benda tumpul.
Tak pelak, kepala pria berbaju biru hitam pecah dan mengucurkan darah.
Saat aksi pengeroyokan terjadi, para pedagang berusaha melerai dengan teriak-teriak.
Namun para pengeroyok tidak peduli, bahkan terus menginjak dan memukul pria berbaju loreng biru hitam.
Pemuda berbaju loreng biru akhirnya berhasil lolos dari amukan pemuda berbaju loreng oranye.
Baca juga: Gulirkan Isu Jabatan Jokowi 3 Periode, Istana Ibaratkan Amien Rais Sedang Tidur lalu Tersambar Petir
Baca juga: Detik-detik Pesawat Trigana Air Tergelincir di Landasan Bandara Halim, Warga Dengar Dentuman Keras
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Medan Kota, Iptu Marvel Stefanus Arantes Ansanay mengatakan pihaknya sudah menerima laporan korban bentrokan pemuda berseragam loreng di Jalan Bulan, Kecamatan Medan Kota.
Adapun yang melapor tak lain perwakilan dari kelompok pemuda berbaju loreng biru.
Menurut Stefanus, pihaknya belum bisa memastikan apa penyebab bentrokan.
Lantas, bagaimana dengan ketua-ketua pemuda berseragam loreng yang berkaitan dengan kasus ini, Stefanus mengatakan, setelah pelaku penganiayaan tertangkap, maka polisi akan melakukan pemanggilan.
Masing-masing ketua akan dikumpulkan di Polsekta Medan Kota untuk diberi pengarahan, agar masing-masing pihak bisa menahan diri hingga kasus ini tuntas.
"Untuk korban, sekarang sudah selesai perawatan di RS, masih kami mintai keterangannya supaya terbuka fakta-fakta di lapangan," kata Stefanus.
Baca juga: Indonesia Dipaksa Mundur dari All England 2021, Jokowi sebut Peristiwa Itu Tak Bisa Didiamkan
Baca juga: MUI Perbolehkan Penggunaan Vaksin AstraZeneca Meski Haram, Tengku Zul Punya Pandangan Lain
Dia pun kembali mengimbau masing-masing kubu agar tidak melakukan upaya balasan atau penyerangan.
Saat ini polisi turut melakukan monitoring di masing-masing markas kelompok pemuda.
Penyebab Bentrokan
Dari informasi yang diperoleh www.tribun-medan.com dari seorang juru parkir yang biasa mangkal di Jalan Bulan, insiden ini berawal ketika kelompok pemuda loreng biru hitam tengah mengecat tiang listrik dengan warna loreng kelompok mereka.
Tak lama berselang, datang kelompok pemuda loreng oranye memaki-maki kelompok pemuda loreng biru hitam.
Baca juga: Detik-detik Kebakaran di Lantai 13 Gedung Mustika Ratu, Sempat Jadi Tontonan Warga
Setelah kejadian, kelompok loreng oranye meletakkan meja di areal parkir yang biasa dijaga loreng biru hitam.
"Kemudian datang lah si AS ini. Dia anggota loreng biru hitam," kata seorang juru parkir minta namanya dirahasiakan demi keamanan, Sabtu sore.
Saat AS datang, dirinya disambut kelompok pemuda loreng oranye.
Kelompok pemuda loreng oranye ada sekitar lima orang lebih.
• Buntut Bentrok Pemuda Pancasila dengan Warga Pancoran, Ombudsman Kecam Pertamina Gunakan Jasa Ormas
"Langsung dihantami si AS itu sampai telungkup-telungkup. Tadi pun kena juga kepalanya pakai double stick, sampai teriak-teriak inang-inang di sini," kata jukir tersebut.
Dalam kondisi terdesak, AS sempat berlari menyelamatkan diri.
Namun dia terjatuh dan kembali dipukul serta diinjak kelompok pemuda loreng oranye.
"Biasa lah bang. Ini soal perebutan wilayah juga," kata jukir itu.
Lelaki bertubuh kurus yang mengenakan baju khas petugas parkir ini menyebut, wilayah kekuasaan itu turut mempengaruhi pemasukan kelompok pemuda berseragam loreng.
Sebut saja jika kelompok A memegang lima sampai enam lokasi parkir.
Baca juga: Kantor Wali Kota Jakarta Utara Bakal Jadi Sentra Vaksinasi Covid-19
Baca juga: Habib Rizieq Pilih Berdzikir Ketimbang Jawab Pertanyaan Hakim, Ferdinand: Hukum Maksimal Saja
Perharinya tiap lokasi parkir bisa menghasilkan uang Rp 3 juta sampai Rp 4 juta.
Tentu kelompok pemuda berseragam loreng ini tinggal duduk santai, sambil pantau-pantau kendaraan saja.
"Kalau hilang satu lapak parkir, kan bisa berkurang pemasukan," pungkas jukir tersebut kembali minta identitasnya dirahasiakan.
Terpisah, Kanit Reskrim Polsekta Medan Kota Iptu Marvel Stefanus Arantes Ansanay ketika dikonfirmasi mengatakan pihaknya masih mengejar para pelaku yang terlibat bentrokan.(wen/tribun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Pelaku Bentrokan Pemuda Kabur, Polisi Bakal Lakukan Ini ke Masing-masing Ketua Berseragam Loreng