Virus Corona
Enam Kasus Mutasi Covid-19 B117 Ditemukan di 5 Provinsi Ini, di Jakarta Nihil
Pelacakan kasus mutasi ini diambil dari pekerja migran Indonesia atau pelaku perjalanan dari luar negeri, sehingga tidak ditemukan di Jakarta.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Juru bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menegaskan, hingga kini kasus mutasi Covid-19 B117 belum ditemukan di DKI Jakarta.
Ia memaparkan, ada total 6 kasus B117 yang sudah ditemukan dan dilaporkan kepada GISAID (Global Initiative on Sharing All Influenza Data).
Yaitu, 2 kasus di Karawang (Jawa Barat), 1 kasus di Sumatera Utara, 1 kasus itu di Sumatera Selatan, 1 kasus di Kalimantan Timur, dan yang terakhir adalah 1 kasus di Kalimantan Selatan.
Baca juga: Moeldoko Bakal Diusung Jadi Capres 2024? Jhoni Allen: Kalau ke Bandung Harus Mampir ke Bogor Dulu
"Jadi sampai saat ini kasus yang berkedudukan di Jakarta kita belum temukan adanya variasi mutasi dari B117," ujarnya dalam diskusi virtual bertajuk 'Pemantauan Genomik Varian Baru SARS-Cov2 di Indonesia', Jumat (12/3/2021).
Nadia menuturkan, pelacakan kasus mutasi ini diambil dari pekerja migran Indonesia atau pelaku perjalanan dari luar negeri, sehingga tidak ditemukan di Jakarta.
"Pada laporan itu memang tertulis adalah laboratorium yang melakukan pemeriksaan asal sampel."
Baca juga: Gatot Nurmantyo Mengaku Pernah Diajak Kudeta AHY, Jhoni Allen: Jangan Asbun, Beda Integritas
"Jadi kemarin kita klarifikasi lagi, kita lakukan pelacakan kasus."
"Jadi 6 kasus itu tidak ada yang berasal dari Provinsi DKI Jakarta," terangnya.
Meski demikian, pihaknya akan terus melakukan monitoring terhadap berbagai kemungkinan terkait mutasi Covid-19.
Baca juga: UU Pemilu Batal Direvisi, Pilpres 2024 Diprediksi Bakal Makin Seru, Ini Alasannya
Di mana sejak awal pandemi terjadi di Tanah Air, peneliti dari berbagai lembaga terkait telah melakukan identifikasi virus.
"Karena kita tahu bahwa sebenarnya mutasi ini adalah sesuatu hal yang biasa dilakukan oleh virus."
"Dan kegiatan yang kita sebut sebagai Whole Genum Sequencing atau cara melihat identitas virus melalui PCR, dilakukan sejak awal Covid-19 masuk ke Indonesia," jelas Nadia.
Vaksin Masih Sangat Efektif
Juru bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmidzi menegaskan, vaksin Covid-19 yang saat ini digunakan efektif terhadap varian B117.
Menururnya, sampai saat ini belum ada penelitian ataupun bukti ilmiah yang menunjukkan vaksin yang telah diproduksi dan telah digunakan di belahan dunia lain, tidak bisa melindungi dari virus varian baru ini.
"Vaksin yang digunakan dalam upaya kita melakukan penanggulangan pandemi Covid-19 masih sangat efektif,” ujar Nadia, Rabu (10/3/2021).
Baca juga: Jangan Khawatir, Penderita Long Covid-19 Tak Bakal Menularkan Virus kepada Orang Lain
Ia mengungkapkan, karakteristik dari varian B117 ini lebih cepat menular, tetapi WHO belum mendapatkan laporan bukti virus mutasi Covid-19 ini lebih ganas.
Penelitian di negara lain, varian B117 disebut lebih cepat menular, namun tidak lebih mematikan.
Terkait penambahan empat kasus baru konfirmasi Covid-19 varian B117, dr Nadia menyampaikan keempatnya dalam keadaan sehat, tidak ada yang diindikasikan mengalami gejala berat.
Baca juga: Polisi Virtual Tegur 79 Akun Medsos Berpotensi Langgar UU ITE, Kebanyakan Unggah Sentimen Pribadi
Sampai saat ini hasil pelacakan kasus terhadap kontak erat dan keluarga juga dinyatakan tidak ada yang memiliki gejala mengarah ke Covid-19.
“Kami sampaikan kembali keempat kasus dengan varian B117 ini saat ini sudah sembuh."
"Mereka sudah menjalani pengobatan dan tatalaksana."
Baca juga: Lagi Dengar Pendapat Publik, Revisi UU ITE Tak Masuk Prolegnas 2021
"Semuanya mengalami gejala ringan dan sedang dan hanya melakukan isolasi secara terpusat di tempat-tempat isolasi."
"Dan memang ada yang dirawat di rumah sakit, tapi dengan kondisi yang ringan sedang.” ungkap perempuan berhijba ini.
Keempat kasus baru ini didapatkan dari hasil pemeriksaan Whole Genome Sequencing yang dilakukan oleh Badan Litbang Kesehatan Bersama dengan 16 laboratorium lainnya yang ada di Indonesia.
Baca juga: PTTUN Anulir Putusan PTUN Soal Jaksa Agung Salah Bilang Tragedi Semanggi Bukan Pelanggaran HAM Berat
Sehingga saat ini terdapat enam kasus konfirmasi positif Covid-19, setelah sebelumnya (1/3/2021) juga ditemukan dua kasus Covid-19 dengan varian B117 yang merupakan pelaku perjalanan luar negeri.
“Adapun keempat varian virus B117 ini ditemukan di 4 provinsi, yaitu di Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan,” jelasnya.
Nadia mengimbau, dengan adanya penambahan kasus Covid-19 varian B117, masyarakat diminta semakin waspada dan terus menerapkan disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Yaitu, memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, termasuk mengurangi mobilitas dan menghindari keramaian.
Mutasi untuk Bertahan Hidup
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, Virus Corona adalah tipe virus RNA (ribonucleic acid), yang secara alami mudah mengalami mutasi.
Mutasi merupakan kemampuan virus untuk bertahan hidup, sehingga mutasi Virus Corona dari Inggris bernama B117 yang masuk ke Indonesia, tak mengherankan.
"Hingga saat ini, kami belum mendapatkan bukti ilmiah bahwa virus mutasi Covid-19 ini lebih tinggi tingkat keganasannya dibanding virus Covid-19 yang awal."
Baca juga: Kasus Unlawful Killing 6 Anggota FPI, 3 Personel Polda Metro Jaya Berpotensi Jadi Tersangka
"Namun, dari beberapa penelitian di negara lain menunjukkan varian virus baru ini lebih cepat menular," ujar Nadia seperti dikutip dari keterangan Kemenkes, Jumat (5/3/2021).
Ia melanjutkan, mutasi terjadi pada bagian tanduk atau spike dari virus yang menyebabkan virus lebih mudah masuk ke sel sasaran, sehingga penularannya akan lebih cepat dibanding varian yang lama.
Kecepatan penularan mutasi virus tersebut tidak menyebabkan bertambah parahnya penyakit, namun penelitian terkait varian baru ini terus dilakukan.
Baca juga: KLB Partai Demokrat Mau Digelar di Deli Serdang, Ini 5 Nama Terkuat Calon Ketua Umum
Para peneliti yang mendalami virus Corona B117 mengonfirmasi efektivitas inokulasi terhadap virus masih ada di level yang bisa diterima, sehingga sejauh ini belum mengganggu kinerja vaksin.
“Vaksin yang sekarang digunakan pemerintah masih efektif untuk mencegah penularan mutasi virus, sehingga tidak akan mempengaruhi kekebalan kelompok,” jelas dr Nadia.
Kemenkes mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak perlu resah, namun harus tetap waspada.
Baca juga: Ajak Rakyat Benci Produk Luar Negeri, Jokowi: Gitu Aja Ramai
Menjelang libur panjang akhir pekan ini, diharapkan masyarakat menahan diri tidak bepergian.
"Kami mengimbau masyarakat harus lebih waspada dan disiplin menerapkan protokol kesehatan harus lebih diperketat."
"Serta menyukseskan program vaksinasi Covid-19," pesan perempuan berhijab ini.
Baca juga: Marzuki Alie Dukung Ibas Jadi Ketua Umum Partai Demokrat, Darmizal Yakin Moeldoko Menangi KLB
Sementara, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemenkes dr Slamet MHP mengatakan, tes swab PCR maupun antigen yang ada, efektif mendeteksi varian baru Corona B117.
Dia melanjutkan, karakter dari varian mutasi B117 ini tidak terbukti lebih parah infeksinya dari jenis asli virus SARS-COV-2.
“Belum ada hasil penelitian yang mengatakan varian ini lebih ganas dan menyebabkan sakit yang lebih parah."
Baca juga: Djoko Tjandra Dituntut Hukuman 4 Tahun Penjara, Boyamin Saiman Bilang Sudah Maksimal
"Virus ini tetap dapat di deteksi dengan swab antigen dan swab PCR,” ujar dr Slamet, dikutip dari keterangan Kemenkes, Jumat (5/3/2021).
Pemerintah terus berupaya mencegah varian baru Corona B117 meluas di Tanah air.
Salah satunya, memastikan untuk terus memperkuat upaya 3T (Testing, Tracing, dan Treatment).
Baca juga: Dua Pasien yang Terpapar Varian Virus Corona B117 Sudah Sembuh, Jokowi Minta Masyarakat Tak Khawatir
Temuan ini menunjukkan kemampuan dan kapasitas dari laboratorium Balitbangkes dalam melakukan metode Whole Genome Sequencing (WGS).
“Mutasi virus corona B.1.1.7 yang terdeteksi pertama di Inggris betul telah terdeteksi di Indonesia."
"Mutasi virus ini lebih menular, orang yang terinfeksi varian ini juga dapat menularkan virus dalam jumlah yang lebih besar,” paparnya.
Baca juga: Djoko Tjandra: Ini Cuma Urusan Kecil, Enggak Merugikan Negara, Harusnya Saya Dituntut Bebas
Ia juga menjelaskan kegiatan WGS ini merupakan salah satu bagian dari kegiatan surveilans genom virus SARS-COV-2, yang telah dilakukan sejak virus ini masuk ke Indonesia.
Data hasil pemeriksaan genom ini diunggah ke repository Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID).
Kemenkes menerima informasi adanya dua kasus positif Covid-19 dengan mutasi virus corona dari Inggris atau B 117, pada Senin 1 Maret 2021.
Baca juga: Bareskrim Usut Unlawful Killing Terhadap 6 Anggota FPI, Ini Kata Kuasa Hukum
Dua kasus tersebut merupakan hasil temuan dari 462 sampel yang diperiksa.
Mutasi Virus Corona B117 sebelumnya pertama kali diumumkan di Inggris pada Desember 2020. (Rina Ayu)