Partai Politik

Mantan Sekjen MUI Sarankan Moeldoko Tiru Megawati, Bikin Partai Baru Lalu Bersaing di 2024

Dia pun menyarankan hal itu kepada Moeldoko. Urusan nama, Anwar memberikan beberapa opsi.

Tangkap Layar Kompas TV
Ketua Umum Partai Demokrat hasil Kongres Luar Biasa (KLB) Deliserdang, Sumatera Utara, Jenderal (Purn) TNI Moeldoko menyampaikan pidato politik pertamanya, Jumat (5/3/2021) malam. 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Cendekiawan muslim Anwar Abbas ikut berkomentar soal kisruh yang terjadi di Partai Demokrat, antara kubu KLB yang diketuai Moeldoko dan AHY.

Dirinya menyoroti soal langkah KSP Moeldoko yang menerima jabatan sebagai Ketua Umum Demokrat versi KLB di Deli, Sumut.

Menurutnya, Moeldoko harus lebih banyak belajar dari sosok Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri, terlebih soal mengatasi masalah konflik di sebuah partai.

Baca juga: Partai Demokrat: Ada Kekuatan Besar di Belakang Moeldoko

"Ketika Megawati menghadapi masalah di internal partainya di PDI (Partai Demokrasi Indonesia) dengan Soerjadi dan Buttu Hutapea di pihak lain."

"Beliau malah tampak oleh kita melakukan langkah-langkah yang sangat arif dan bijaksana."

"Yaitu dengan mendirikan partai baru dengan mengubah nama partainya yang semula PDI menjadi PDI perjuangan (PDIP)," kata Anwar lewat keterangan tertulis, Senin (8/3/2021).

Baca juga: Ogah Ribut-ribut, AHY Bakal Senyumin Moeldoko Andai Bertemu di Kemenkumham

Sehingga, lanjut mantan Sekjen MUI itu, tak ada ribut-ribut, partainya mendapatkan legalitas sehingga dapat mengikuti Pemilu tahun 1999 bersama PDI yang menjadi saingannya.

Dia pun menyarankan hal itu kepada Moeldoko. Urusan nama, Anwar memberikan beberapa opsi.

"Namanya bisa Partai Demokrat Baru atau Partai Demokrat Bersinar, sehingga kedua-dua partai ini nanti bisa sama-sama mendapatkan legalitas untuk ikut pemilu tahun 2024."

Baca juga: Din Syamsuddin: KLB Partai Demokrat Atraksi Politik dan Tragedi Demokrasi yang Fatal

"Silakan nanti di pemilu tersebut bersaing untuk membuktikan siapa yang lebih dipercaya oleh anggota dan simpatisannya," usul Anwar.

Anwar mengatakan itu agar negara ini bisa aman dan tenteram, tanpa harus bertikai sesama anak bangsa, dan mengedepankan penanganan Covid-19 sebagai fokus bersama.

"Sehingga kita sebagai bangsa bisa hidup dengan tenang serta bisa fokus dalam menghadapi dan mengatasi dua masalah besar yang kita hadapi saat ini."

Baca juga: Tahanan Kejagung Bakal Ikut Divaksin Covid-19 Massal, Jaksa Agung: Mereka Punya Hak untuk Hidup

"Yaitu krisis ekonomi dan pandemi Covid-19 yang telah membuat ekonomi dan kesehatan bangsa kita terpuruk dan bermasalah," paparnya.

Sebelumnya, Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko terpilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat, dalam kongres luar biasa (KLB) yang digelar di Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (6/3/2021) malam.

Moeldoko lantas datang ke lokasi KLB di The Hill Hotel and Resort, dan memberikan pidato politik pertamanya, berikut ini isi lengkapnya:

Baca juga: Andi Mallarangeng: Elektabilitas Moeldoko Cuma Nol Koma, Sudah Pernah Gagal Juga di Partai Lain

Selamat malam

Salam sejahtera

Om swastiastu

Salom

Namo buddhaya.

Yang saya hormati para peserta kongres luar biasa partai demokrat, khususnya para pendiri, para senior, unsur DPP, unsur DPD organisasi sayap, unsur DPC.

Saudara-saudara sekalian, ini adalah pidato saya pertama, pidato politik di depan umum dalam upaya menjaga dan membangun demokrasi di Indonesia.

Selanjutnya, saya sungguh sangat mengapresiasi saudara-saudara sekalian dari berbagai daerah, DPD, DPC dan organisasi sayap.

Para pendiri, para senior yang telah berani memperjuangkan cita-cita, yaitu sebuah Partai Demokrat yang demokratis terbuka dan modern!

KLB ini adalah konstitusional seperti yang tertuang AD/ART.

Untuk itulah sebelum saya datang ke sini, saya ingin memastikan tiga pertanyaan yang tadi saya tanyakan kepada saudara-saudara sekalian.

Setelah ada kepastian, saya dengan sukarela untuk datang ke sini walaupun macetnya luar biasa.

Saya sudah sangat menghargai perbedaan pendapat yang terjadi dalam KLB ini.

Ada yang memilih Pak Moeldoko, ada yang memilih Pak Marzuki Alie. Inilah sebuah demokrasi.

Saya sama sekali tidak punya kekuatan untuk memaksa saudara-saudara untuk memilih saya, saya tidak punya kekuatan untuk itu.

Kita semua lahir, lahir dari sebuah keyakinan dan alhamdulillah ini, apa itu? Sebuah kekuatan.

Pak Marzuki Alie punya pengalaman di partai politik yang luar biasa, saya punya pengalaman di militer dan pemerintahan.

Para pendiri partai politik, Demokrat, para senior memiliki filosofi dan kebijakan yang sangat inti.

Para DPP, DPD, DPC dan organisasi saya memiliki semangat yang membara!

Luar biasa. Jadi kalau semua kekuatan ini disatukan, maka akan menggemparkan Indonesia!

Demokrat! Demokrat! Demokrat!

Berikutnya hadirin sekalian, saya mengajak seluruh kader Demokrat dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote, untuk bersama-sama berjuang untuk meraih kembali kejayaan Demokrat!

Tidak ada yang tertinggal. Semua kita bersatu padu, kita ajak semuanya, ini adalah rumah besar kita bersama.

Teman-teman sekalian, kekuatan Partai Demokrat berada di tangan saudara-saudara sekalian.

Baik selaku pemimpin partai pada tingkat provinsi, kabupaten, kota, kecamatan sampai dengan kelurahan harus bersama-sama dengan saya.

Kalau saya berbicara tentang leadership, kekuatan seorang panglima ada di pundak para komandan-komandan lapangan seperti kalian semuanya.

Panglima tidak ada artinya kalau tidak memiliki prajurit-prajurit yang tangguh.

Dan seorang pemimpin tugasnya adalah memberikan perkuatan kepada komandan-komandan di bawahnya.

Itu pemimpin, bukan malah mengecilkan bawahannya.

Itulah pemimpin memberikan kekuatan dan energi yang luar biasa kepada bawahannya.

Saya mengapresiasi atas permintaan kalian, kalian telah meminta saya untuk menjadi ketum Demokrat, untuk itu saya mengapresiasi dan terima kasih untuk itu saya terima.

Terima kasih Pak Marzuki Alie, Pak Jhoni Allen.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko menerima penetapan dirinya sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, dalam kongres luar biasa (KLB) di Deli Serdang Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021).

Moeldoko menerima penetapan melalui sambungan telepon kepada peserta rapat.

"Baik, dengan demikian saya menghargai dan menghormati keputusan saudara."

Baca juga: BREAKING NEWS: Moeldoko Terpilih Jadi Ketua Umum Partai Demokrat di KLB Deli Serdang

"Oke kita terima menjadi ketua umum," kata Moeldoko.

Sebelum menerima penetapan, mantan Panglima TNI tersebut terlebih dahulu menanyakan kepada peserta KLB Demokrat.

Pertanyaan tersebut untuk memastikan keseriusan para peserta KLB Demokrat memilihnya sebagai ketua umum.

Baca juga: Kasus Unlawful Killing 6 Anggota FPI, 3 Personel Polda Metro Jaya Berpotensi Jadi Tersangka

"Walaupun secara aklamasi rekan-rekan telah memberikan kepercayaan kepada saya, saya ingin memastikan keseriusan teman teman atas amanat ini," ujar Moeldoko.

Di antaranya mengenai apakah penyelenggaraan KLB telah sesuai anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) partai.

Mendengar pertanyaan Moeldoko tersebut, para peserta KLB secara serempak menjawab sesuai.

Baca juga: KLB Partai Demokrat Mau Digelar di Deli Serdang, Ini 5 Nama Terkuat Calon Ketua Umum

"Kedua, saya ingin tahu keseriusan kalian memilih saya sebagai ketum demokrat, serius atau tidak?" Tanya Moeldoko yang dijawab dengan kata 'serius' oleh peserta KLB.

Moeldoko juga menanyakan keseriusan para kader Partai Demokrat untuk menempatkan kepentingan merah putih di atas kepentingan golongan, yang kemudian dijawab siap secara serentak.

Sebelumnya, kongres luar biasa (KLB) Partai Demokrat yang digelar di salah satu hotel di Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021), menetapkan Moeldoko sebagai ketua umum terpilih.

Baca juga: Ajak Rakyat Benci Produk Luar Negeri, Jokowi: Gitu Aja Ramai

Dilansir dari KompasTV, putusan sidang pleno itu dibacakan oleh pimpinan sidang Jhoni Allen Marbun.

"Kongres Luar Biasa Partai Demokrat menimbang dan seterusnya, mengingat dan seterusnya, memperhatikan, memutuskan, menetapkan pertama."

Baca juga: 6 Anggota FPI yang Tewas Ditembak Jadi Tersangka, Komisi III Bakal Panggil Kapolri dan Kabareskrim

"Dari calon kedua tersebut atas voting berdiri, maka Pak Moeldoko ditetapkan menjadi Ketua Umum Partai Demokrat Periode 2021-2025," ujar Jhoni, yang tampak mengenakan topi, Jumat (5/3/2021).

Adapun Moeldoko terpilih melalui proses voting dari masing-masing DPD yang hadir.

Dalam jalannya sidang pleno, ada dua nama yang mengerucut untuk dipilih sebagai ketua umum. Nama tersebut adalah Moeldoko dan Marzuki Alie.

Baca juga: Diminta Lengkapi Barang Bukti Soal Laporan Terhadap AHY, Marzuki Alie Bakal Balik Lagi ke Bareskrim

Marzuki Alie diketahui dicalonkan oleh DPD NTB. Sementara Moeldoko dicalonkan DPD Kalteng, Sulteng, Papua Barat, hingga Aceh.

Lantas, Jhoni Allen menanyakan apakah keputusan sidang pleno dalam KLB ini dapat disetujui oleh semua pihak yang hadir.

Peserta KLB pun menyetujui Moeldoko untuk menjadi ketua umum mereka.

Baca juga: AHY Disiapkan Maju Pilpres 2024, Marzuki Alie: Ini Republik Indonesia, Bukan Negara Pacitan

"Setuju," jawab peserta KLB kepada Jhoni Allen.

Moeldoko sendiri tak tampak hadir di lokasi KLB.

Setelahnya, diketahui Moeldoko memberikan tanggapan atas terpilihnya dia sebagai ketua umum via telepon. (Reza Deni)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved