Berita Populer

BERITA POPULER KPK OTT GUBERNUR SULSEL: Dari Profil dan Kekayaan Nurdin Sampai | Cuitan Tsamara

Berita KPK OTT Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah menjadi berita populer sepanjang Jumat 27 Februari 2021. Simak daftarnya dalam berita ini.

Kolase Wartakotalive.com/Istimewa
Foto Kolase: Nurdin Abdullah dan Tsamara Amany 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Berita Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah Ditangkap KPK menjadi berita populer sepanjang Jumat 27 Februari 2021. 

Ya, OTT KPK memang selalu ditunggu warga Indonesia. 

Nah, simak daftar berita populer menyangkut Nurdin Abdullah, Gubernur Sulses yang ditangkap KPK.

1. Profil Gubernur Sulsel

Nama lengkapnya Prof Dr Ir HM Nurdin Abdullah M Agr.

Pria ini kelahiran di Pare Pare, Sulawesi Selatan, 7 Februari 1963, adalah Gubernur Sulawesi Selatan periode 2018-2023.

Baca juga: BREAKING NEWS: Gubernur Sulsel Ditangkap KPK dalam OTT, Ini Penjelasan Jubir Nurdin Abdullah

Kini berusia 58 tahun.

Pada Juni 2018, Nurdin Abdullah bersama pasangannya Andi Sudirman Sulaiman mendapatkan suara terbanyak pada Pemilihan Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan periode 2018-2023.

Nurdin Abdullah adalah Bupati Kabupaten Bantaeng periode 2008 hingga 2013 dan periode 2013 - 2018.

Pada Mei 2015 Nurdin menerima penghargaan "Tokoh Perubahan" dari surat kabar Republika bersama tiga pejabat daerah lainnya.

Pasangan bakal calon (Balon) Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (kiri) dan pasangannya Azwar Annas diperkenalkan disaksikan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri ketika rakor pengumuman calon gubernur dan wakil gubernur di Kantor DPP PDI Perjuangan Jakarta, Minggu (15/10). PDI Perjuangan resmi mengusung Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas untuk bertarung dalam Pilkada Jawa Timur serta Nurdin Abdullah dan Andi Sudirman Sulaiman untuk bertarung di Pilkada Sulawesi Selatan 2018 mendatang.
Pasangan bakal calon (Balon) Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (kiri) dan pasangannya Azwar Annas diperkenalkan disaksikan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri ketika rakor pengumuman calon gubernur dan wakil gubernur di Kantor DPP PDI Perjuangan Jakarta, Minggu (15/10). PDI Perjuangan resmi mengusung Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas untuk bertarung dalam Pilkada Jawa Timur serta Nurdin Abdullah dan Andi Sudirman Sulaiman untuk bertarung di Pilkada Sulawesi Selatan 2018 mendatang. (Warta Kota/Henry Lopulalan)

Pada 15 Agustus 2016, Ia mendapat anugerah Tanda Kehormatan Bintang Jasa Utama dari presiden Indonesia Joko Widodo.

Tanda Jasa ini dianugerahkan kepada empat tokoh yang dinilai telah memberikan sumbangsih dalam bidang sosial kemanusiaan.

Nurdin Abdullah merupakan anak pertama dari enam bersaudara. Ayahnya berasal dari Kabupaten Bantaeng ( Butta Toa') dan merupakan keturunan Raja Bantaeng ke-27.

Baca juga: Tahanan KPK Divaksin Covid-19, ICW: Sangat Tidak Tepat, Nakes Saja Belum Semuanya

Sedangkan ibunya dalam keseharian menjadi ibu rumah tangga (IRT) dan berasal dari Soppeng. Ia menikah dengan Ir Hj Liestiaty F Nurdin M Fish pada tanggal 11 Januari 1986 dan telah dikaruniai 1 anak perempuan dan 2 anak laki-laki.

Saat ini, Nurdin dan keluarga tinggal di Perumahan Dosen Tamalanrea, Sulawesi Selatan.

Selama menjabat sebagai Bupati Bantaeng, Nurdin tinggal di Rumah Jabatan Bupati Bantaeng Jalan Gagak, Bantaeng, Sulawesi Selatan.

Nurdin Abdullah adalah Bupati pertama di Indonesia yang bergelar profesor.

Baca juga: KPK Dalami Transaksi Pembelian Jam Tangan Mewah Istri Edhy Prabowo di Hawaii

Ia menyelesaikan studi S1 di Fakultas Pertanian dan Kehutanan di Universitas Hasanuddin pada tahun 1986 dan menyelesaikan studi S2 Master of Agriculture di Universitas Kyushu Jepang pada tahun 1991.

Di Universitas yang sama, ia pun menyelesaikan studi S3 Doktor of Agriculture (1994).

Sebelum berkecimpung di dunia politik, Nurdin dikenal sebagai seorang akademisi, dan pernah menempati beberapa jabatan struktural di universitas maupun di perusahaan swasta.

Ia dikukuhkan sebagai Guru Besar Fakultas Kehutanan di Universitas Hasanuddin dan menjadi Dewan Penyantun Politeknik Negeri Makassar.

Terakhir ia memilih dunia politik dan mengabdi kepada masyarakat sebagai Bupati Bantaeng dua periode berturut-turut hingga tahun 2018.

Karier Nurdin Abdullah baik itu di bidang pendidikan, bisnis ataupun pemerintahan dinilai cemerlang oleh karena itu tak heran jika Nurdin hingga kini mengoleksi lebih dari 100 penghargaan dari berbagai macam bidang.

Pada Pemilihan Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan 2018, Nurdin Abdullah yang berpasangan dengan Andi Sudirman Sulaiman mencalonkan diri sebagai calon Gubernur Sulawesi Selatan.

Pasangan ini didukung oleh tiga partai politik, yaitu Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), dan Partai Amanat Nasional (PAN).

Pada pemilihan yang diselenggarakan pada tanggal pada tanggal 27 Juni 2018, pasangan Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman mendapatkan suara terbanyak, 1.867.303 suara, mengungguli tiga orang pesaingnya.

Prestasi kesehatan 

Dikutip dari Wikipedia, sejak Nurdin menjabat sebagai Bupati Bantaeng, perubahan dalam bidang pelayanan kesehatan sangat terasa. Ia menciptakan layanan kesehatan 'mobile ambulans' yang beroperasi selama 24 jam.

Nurdin memodifikasi mobil Nissan Elgrand yang merupakan hibah dari pemerintah Jepang‎ untuk dijadikan ambulans.

Prestasi itu bahkan terdengar sampai ke luar negeri seperti, yaitu Amerika Serikat.

Konsul Jenderal Amerika Serikat, Joaquin Monserrate‎, terbang ke Bantaeng pada akhir 2014 lalu untuk melihat langsung pertumbuhan ekonomi dan layanan kesehatan ala Nurdin.

Bukan itu saja, selama 7 tahun ia memacu pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bantaeng.

Hasilnya Bantaeng mengalami pertumbuhan dari 4,7 persen menjadi 9,2 persen selama kurun waktu tersebut.

Kini Bantaeng menjadi salah satu pusat pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Selatan.

Nurdin memiliki kebiasaan untuk bertemu langsung dengan warganya. Warga masyarakat memiliki kebiasaan berkumpul di 'Bonto Atu' pada pagi hari untuk bertemu Bupati, karena setiap hari Selasa sampai Jumat pagi ia selalu membuka rumahnya untuk warga yang ingin bersilahturahmi.

Warga datang dari berbagai kalangan dan menyampaikan berbagai macam hal, dari memberi informasi, menyampaikan masukan, meminta arahan, sampai mengantar undangan.

Semua hal yang dibicarakan di dalam forum ini dicatat dan dicarikan jalan keluarnya bersama-sama. Forum ini juga digunakan untuk menjalin silahturahmi antar warga masyarakat dan warga masyarakat dengan kepala daerahnya.

Riwayat Jabatan

  • Guru Besar Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin
  • Presiden Direktur PT Maruki Internasional Indonesia
  • President Director of Global Seafood Japan
  • Director of Kyusu Medical Co. Ltd. Japan
  • Dewan Penyantun Politeknik Negeri Makassar
  • Bupati Bantaeng, Masa Bakti 2008 - 2013
  • Bupati Bantaeng, Masa Bakti 2013 - 2018
  • Gubernur Sulawesi Selatan, Masa Bakti 2018-2023

2. Cuitan Tsamara Amany 3 Tahun Lalu Jadi Sorotan

Hari ini, Sabtu (27/2/2021), warganet soroti cuitan Tsamara Amany 3 tahun lalu.

Diketahui, cuitan Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini jadi sorotan lantaran menyanjung sosok Nurdin Abdullah, Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel).

Rupanya, cuitan Tsamara Amany PSI 3 tahun lalu ini jadi sorotan karena Tsamara Amany menyebut sosok Nurdin Abdullah tokoh anti korupsi.

Tepat hari ini, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Baca juga: Berikut Pengakuan Singkat Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah Saat Dijemput KPK, Benarkah OTT?

Baca juga: Kabar Gubernur Sulsel Ditangkap Dibenarkan Jubir KPK : Pemeriksaan Masih Berlangsung

Baca juga: Jakarta Dikepung Banjir, Tsamara Amany Menilai Perlu Ada Evaluasi Serius Terhadap Kinerja Anies

Cuitan Tsamara Amany menyebut Nurdin Abdullah anti korupsi, yang saat itu masih jadi calon gubernur (cagub).

"Ini cagub kita di Sulsel. Pak Nurdin Abdullah. Tokoh anti korupsi. Nggak sabar lihat Sulsel dibikin keren sama Pak Nurdin"

"Terima kasih Pak sudah beri semangat ke bro & sis @psi_id. Salam solidaritas!" tulis akun Tsamara, @TsamaraDKI, 9 Januari 2018 silam.

Dalam cuitan itu, menampilkan sebuah video yang berisikan ucapan Nurdin Abdullah untuk PSI yang mendukung pencalonannya sebagai Gubernur Sulsel saat itu.

Tangkap layar cuitan Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamara Amany (Twitter/TsamaraDKI)

"Saya Nurdin Abdullah, Bupati Bantaeng, Calon Gubernur Sulsel 2018-2023 yang didukung oleh PSI. PSI merupakan harapan baru untuk demokrasi Indonesia yang didominasi oleh anak-anak muda yang menginginkan perubahan untuk bangsa," ungkap Nurdin Abdullah dalam video tersebut.

Tangkap layar cuitan Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamara Amany (Twitter/TsamaraDKI)
Cuitan Tsamara tersebut kini telah dibagikan ulang lebih dari 1.500 kali.

Sementara itu Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron mengatakan, saat ini Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah yang terjaring OTT KPK sudah tiba di Jakarta.

Menurut Nurul, Nurdin sudah diterbangkan dari Sulawesi Selatan.

"Yang bersangkutan sedang dibawa ke KPK dan baru sampai di Jakarta," kata Nurul dikutip dari Kompas.com, Sabtu (27/2/2021).

Nurul sebelumnya membenarkan bahwa Gubernur Sulsel terjaring OTT pada Jumat (26/2/2021) malam.

Namun, ia belum bisa memberikan penjelasan lebih lanjut terkait kasus apa dan siapa saja yang terjaring dalam OTT tersebut.

"Kami masih bekerja, belum dapat memberikan penjelasan detail siapa saja dan dalam kasus apa. Nanti pada saatnya, kami KPK pasti menyampaikan kepada publik," jelasnya.

Tangkap layar cuitan Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamara Amany (Twitter/TsamaraDKI).

Adapun penangkapan Gubernur Sulsel oleh KPK juga dibenarkan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Juru Bicara KPK Ali Fikri.

Ia mengatakan, KPK telah menangkap kepala daerah di Sulawesi Selatan pada Jumat (26/2/2021).

"Benar, Jumat (26/2/2021) tengah malam, KPK melakukan tangkap tangan terhadap kepala daerah di Sulawesi Selatan terkait dugaan tindak pidana korupsi," jelasnya.

3. Kekayaan Nurdin Abdullah

Seperti kepala daerah pada umumnya, Nurdin Abdullah memiliki harta miliaran rupiah.

Hal ini diketahui dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang terakhir kali dilaporkan Nurdin kepada KPK pada 29 April 2020 untuk laporan periodik tahun 2019.

Ditilik dari elhkpn.kpk.go.id yang diakses pada Sabtu (27/2/2021) pagi, dalam LHKPN itu, Nurdin mengklaim memiliki harta Rp 51,35 miliar.

Nurdin dapat dikatakan sebagai juragan tanah lantaran harta yang dilaporkannya kepada KPK didominasi tanah dan bangunan.

Baca juga: Usai Dilantik, Bupati Arif: Semua untuk Kebumen, Kebumen untuk Semua

Tercatat dalam LHKPN, Nurdin mengaku memiliki 54 bidang tanah dan bangunan yang tersebar di Kota Makassar, Kabupaten Bantaeng hingga Kabupaten Soppeng.

Luas tanah dan bangunan milik mantan Bupati Bantaeng dua periode itu bervariasi mulai dari 44 meter persegi hingga yang terluas 18.166 meter persegi.

Secara total, puluhan tanah dan bangunan milik Nurdin diklaim senilai Rp 49.368.901.028.

Selain tanah dan bangunan, Nurdin mengaku hanya memiliki satu unit kendaraan, yakni mobil Toyota Alphard senilai sekitar Rp 300 juta.

Baca juga: KAPOLRI Keluarkan Kebijakan Polisi Virtual Pantau Dunia Maya, SAFEnet: Akan Timbulkan Ketakutan Baru

Tak hanya itu, Nurdin juga mengaku memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp 271,3 juta serta harta berupa kas dan setara kas senilai Rp 267,4 juta.

Nurdin juga memiliki harta lainnya senilai Rp 1,15 miliar.

Di sisi lain, Nurdin mengaku memiliki utang senilai Rp 1.250.000.

Dengan demikian, total harta yang dimiliki Nurdin berjumlah Rp 51.356.362.656.

Baca juga: SIM Keliling Jakarta Hari Ini Sabtu 27 Februari 2021, Cek Lokasi Simling Kota Lain dan Gerai SIM

Diberitakan, KPK menangkap Nurdin bersama sejumlah pihak lain dalam OTT pada Jumat (26/2/2021) malam.

Selain Nurdin, KPK juga disebut mengamankan pejabat Dinas Pekerjaan Umum Pemprov Sulsel dan kontraktor.

Para pihak itu dibekuk lantaran diduga terlibat dalam transaksi suap.

Dalam OTT ini, Tim Satgas KPK disebut mengamankan sebuah koper berisi uang tunai sekitar Rp1 miliar.

Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri membenarkan adanya OTT tersebut.

"Benar, Jumat (26/2/2021), tengah malam, KPK melakukan tangkap tangan terhadap kepala daerah di Sulawesi Selatan terkait dugaan tindak pidana korupsi," kata Ali saat dikonfirmasi, Sabtu (27/2/2021) pagi.

Baca juga: UGM Terus Sempurnakan GeNose untuk Tingkatkan Akurasi Agar Hasilnya Bisa Setara dengan Swab PCR

Namun, Ali belum dapat menyampaikan rinci para pihak yang telah diamankan.

Ali juga belum merinci dugaan tindak pidana yang dilakukan Nurdin dan sejumlah pihak lainnya hingga dibekuk tim Satgas KPK, termasuk mengenai nominal uang yang disita sebagai barang bukti.

"Informasi lebih lengkap kasusnya, siapa saja yang ditangkap dan barang bukti apa yang diamankan, saat ini belum bisa kami sampaikan," kata Ali.

Hal ini lantaran tim Satgas KPK masih bekerja di lapangan.

Ali berjanji pihaknya akan menyampaikan perkembangan mengenai OTT ini.

Baca juga: Kabar Gubernur Sulsel Ditangkap Dibenarkan Jubir KPK : Pemeriksaan Masih Berlangsung

KPK mempunyai waktu 1×24 jam untuk menentukan status hukum mereka yang diamankan.

Kabar Gubernur Sulses ditangkap oleh KPK dibenarkan Pelaksana Tugas (Plt) jubir KPK Ali Fikri

Ali mengatakan KPK melakukan operasi tangkap tangan ( OTT) terhadap Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah pada Jumat (26/2/2021) malam.

"Benar, hari Jumat 26 Februari 2021 tengah malam, KPK melakukan giat tangkap tangan terhadap kepala daerah di Sulawesi Selatan terkait dugaan tindak pidana korupsi," kata Fikri saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (27/2/2021).

Fikri mengaku belum bisa menjelaskan lebih lanjut siapa saja yang terjaring dan dalam kasus apa yang bersangkutan ditangkap.

Baca juga: PROFIL Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah Diduga Kena OTT KPK, Pernah Terima Banyak Penghargaan

Ia menuturkan, pihaknya masih melakukan pemeriksaan dan akan menginformasikannya kepada publik ketika KPK selesai bekerja.

"Informasi lebih lengkap kasusnya, siapa saja yang ditangkap dan barang bukti apa yang diamankan, saat ini belum bisa kami sampaikan," ujarnya.

"Tim masih bekerja, dan perkembangannya nanti akan kami sampaikan kepada rekan-rekan semua," sambung dia.

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron juga membenarkan bahwa yang ditangkap dalam OTT KPK Jumat malam adalah Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah.

Baca juga: OTT KPK Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah Dibawa ke Jakarta dengan Barang Bukti Rp 1 Milyar

Baca juga: GUBERNUR Sulsel Ditangkap KPK, Aktivis ICW Donal Fariz Langsung Semprot Pimpinan KPK Nurul Ghufron

Ghufron menyampaikan, Nurdin saat ini sudah tiba di Jakarta setelah diterbangkan dari Sulawesi Selatan.

"Betul, yang bersangkutan sedang dibawa ke KPK, baru sampai di Jakarta," kata Nurul saat dikonfirmasi, Sabtu. Sebelumnya, beredar informasi bahwa KPK melakukan OTT di Sulawesi Selatan.

Hingga kini, diketahui KPK masih melakukan pemeriksaan terhadap yang bersangkutan.

Kronologi penangkapan 

Sungguh Kabar Buruk datang dari Gubernuran Sulawesi Selatan pada Sabtu 27 Februari 2021.

Pemegang tampuk pemerintahan tertinggi, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah diduga terjaring Operasi Tangkap Tangan Komisi Pemberantasan Korupsi atau OTT KPK. 

Berikut ini Kronologi lengkap dan detik-detik penangkapan Gubernur dari Rujab ke Bandara Sultan Hasanuddin. Selanjutnya dibawa ke Jakarta menggunakan pesawat Garuda Indonesia. 

Baca juga: BREAKING NEWS: Gubernur Sulsel Ditangkap KPK dalam OTT, Ini Penjelasan Jubir Nurdin Abdullah

Selengkapnya di sini:

Berdasarkan informasi diterima tribuntimur.com, proses penangkapan terjadi mulai pukul 01.00 WITA dini hari.

Sedikitnya 9 tim KPK yang melakukan OTT terhadap Nurdin di rumah jabatan atau Rujab Gubernur Sulsel.

Hal itu berdasarkan Surat Perintah Penyelidikan No : Sprin.Lidik-98/01/10/2020.

Data orang yang ditangkap:

Agung Sucipto (Kontraktor, 64 Thn)

Nuryadi (Sopir Agung, 36 tahun)

Samsul Bahri (Adc Gubernur Provinsi Sulsel 48 tahun)

Edy Rahmat (Sekdis PU Provinsi Sulawesi Selatan)

Irfandi ( Sopir Edy Rahmat)

Barang bukti yang diamankan oleh Tim KPK yaitu 1 (satu) koper yang berisi uang sebesar Rp 1 Miliar yang di amankan di Rumah Makan Nelayan Jl Ali Malaka, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar.

Profil Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah diduga kena tangkap KPK, Sabtu (27/2/2021)
Profil Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah diduga kena tangkap KPK, Sabtu (27/2/2021) (istimewa)

Selanjutnya, Tim KPK membawa Nurdin Abdullah dan lima orang lainnya ke klinik untuk melaksanakan prosedur Swab Antigen. Syarat terbang ke Jakarta.

Pihaknya kemudian bersiap untuk berangkat ke Jakarta untuk melalui serangkaian pemeriksaan melalui Bandara Sultan Hasanuddin.

Dikawal pasukan khusus Polda Sulsel, pukul 05.44 WITA, rombongan berangkat ke Bandara Sultan Hasanuddin dengan menumpangi pesawat Garuda Indonesia GA 617.

Tim dan rombongan memasuki Gate 2 untuk keberangkatan ke Jakarta, pukul 07.00 Wita.

Komentar Nurul Gufron 

Nurul Ghufron sudah berkomentar melalui twitter dan membagikan berita terkait penangkapan itu. 

"Semoga ini semua akan semakin menurunkan angka korupsi kedepannya," tulis Nurul Ghufron melalui twitter mengomentari berita di media online.

Cuitan ini kemudian langsung dikomentari Donal Fariz.

"Belum ada ekspose dan penetapan tsk udah ujug-ujung umbar di medsos," ujar Donal Fariz.

@donalfariz: Membalas@Nurul_Ghufron @LaodeMSyarif dan 2 lainnya Semestinya komunikasi pimpinan KPK prudent & dijaga alurnya. Belum ada ekspose dan penetapan tsk udah ujug-ujung umbar di medsos.

Setelah mendapat komentar itu, tak lama kemudian Nurul Ghufron menghapus cuitannya tersebut.

Cuitan pimpinan KPK terkait Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah ditangkap KPK diduga korupsi langsung dikritik aktivis antikorupsi Donald Fariz.
Cuitan pimpinan KPK terkait Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah ditangkap KPK diduga korupsi langsung dikritik aktivis antikorupsi Donald Fariz. (layar tangkap twitter)

Baca juga: OTT KPK Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah Dibawa ke Jakarta dengan Barang Bukti Rp 1 Milyar

Donal Fariz SH MH adalah seorang aktivis anti-korupsi Indonesia, demikian ditulis Wikipedia.

Ia bergabung ke dalam LSM ICW. Di LSM tersebut, Donal Fariz bertugas sebagai Peneliti Hukum pada Divisi Hukum dan Monitoring Peradilan, Indonesia Corruption Watch.

Ia merupakan alumni Fakultas Hukum Universitas Andalas, Padang, Sumatra Barat. 

Baca juga: APA Itu Vaksin Gotong Royong & Apa Hubungannya dengan PDI Perjuangan, Apa Saja Jenis Vaksin Corona

Siapa Nurul Ghufron

Sementara itu, Nurul Ghufron adalah satu dari lima pimpinan KPK periode 2019-2023 yang dilantik Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Jumat (20/12/2019).

Kelima pimpinan KPK 2019-2023 adalah Firli Bahuri, Alexander Marwata, Lili Pintauli Siregar, Nawawi Pomolango, dan Nurul Ghufron.

Dari kelima orang yang dilantik menjadi pimpinan KPK, ada satu yang termuda. Dia adalah Nurul Ghufron.

Lalu, bagaimana rekam jejaknya?

Ghufron satu-satunya pimpinan KPK yang mempunyai latar belakang sebagai akademisi.

Pria kelahiran Sumenep itu pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Hukum Universitas Jember.

Sebelum menjadi akademisi, Ghufron pernah berprofesi sebagai pengacara.

Laki-laki yang lahir pada 22 September 1974 ini juga sedang mengikuti proses pemilihan rektor Universitas Jember saat proses uji kepatutan dan kelayakan calon pimpinan KPK.

Ghufron pernah melaporkan kekayaannya senilai Rp 1.832.777.249 berdasarkan situs LHKPN.

Dalam tes wawancara dan uji publik, jika terpilih, Ghufron berjanji mengatasi konflik internal KPK lewat kesamaan visi antara pimpinan dan pegawai.

Menurut dia, internal KPK berasal dari banyak latar belakang, mulai dari penegak hukum, baik kejaksaan, maupun kepolisian hingga masyarakat sipil.

"Maka pertama dan utama adalah menyepakati visi dulu, menyepakati target bersama. Bahwa Anda dengan saya itu bukan paling utama, tapi Anda dengan saya memiliki pos masing-masing untuk tujuan bersama," kata Ghufron.

(TRIBUNTIMUR/Wartakotalive.com)

Sebagian artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul BIODATA Nurdin Abdullah Gubernur Sulsel Diberitakan OTT KPK Bareng Pengusaha, Pendidikan Mentereng

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Nurdin Abdullah Punya Harta Rp 51,3 M, Paling Banyak Aset Tanah Tersebar di Makassar hingga Soppeng,  Penulis: Ilham Rian Pratama

(Tribunnews.com/Gilang Putranto/Kompas.comNicholas Ryan Aditya/TribunKaltim/TribunTimur/Wartakotalive.com)

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Gubernur Sulsel Kena OTT, Cuitan Tsamara PSI 3 Tahun Lalu Disorot Publik", tribunkaltim.co dengan judul "Akhirnya Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah Buka Suara, Bongkar yang Terjadi Saat Dibekuk, Bukan OTT?" dan Sebagian artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul BIODATA Nurdin Abdullah Gubernur Sulsel Diberitakan OTT KPK Bareng Pengusaha, Pendidikan Mentereng

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved