Aksi Terorisme
1.250 WNI Jadi Teroris di Suriah dan Irak, Ada yang Tewas, Ditahan, dan Tinggal di Tenda Pengungsian
Boy Rafli mengungkapkan, WNI yang berangkat ke Irak dan Suriah bukan hanya yang telah berusia dewasa.
"Dalam artian di sini setuju terhadap tawaran-tawaran itu."
"Kalau dia tidak setuju, dia itu tidak akan berangkat."
"Jadi itu terbukti adalah pola pikir itu dipengaruhi, dan akhirnya dia setuju dan dia berangkat," ulasnya.
• Anggota FPI Makassar Mengaku Dibaiat ISIS dan Disaksikan Munarman, Polri Tunggu Kerja Densus 88
BNPT pun mendukung penerbitan Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme berbasis Kekerasan, yang mengarah pada Terorisme (RAN PE) tahun 2020-2024.
Hal itu untuk mencegah paham radikalisme semakin meluas.
Radikalisasi Masif
Boy Rafli Amar mengungkapkan adanya upaya proses radikalisasi yang masif di dunia.
Tak hanya di Indonesia, beberapa negara di dunia kini juga memiliki masalah serupa.
Ia mengungkapkan, tindak pidana terorisme telah menjadi bahaya laten dunia.
• Pemerintah Pastikan Tak Potong Insentif Nakes, Rp 1,17 Triliun Belum Disalurkan Pemda
"Hari ini kita melihat ancaman terorisme adalah ancaman nyata dan dia bisa terjadi di mana saja."
"Dan bisa menjadikan pihak siapa saja yang menjadi korban, dan bisa menjadikan masyarakat jadi bagian dari kejahatan itu."
"Jadi kalau tidak sadar masyarakat bisa masuk ke dalam pengaruh, dan kemudian tidak sadar ikut dalam kejahatan terorisme," papar Boy Rafli.
• Bantah Disewakan Apartemen oleh Edhy Prabowo, Debby Susanto: Pencemaran Nama Baik
Boy Rafli menerangkan, ancaman paham terkait radikalisasi memang tengah menjadi masalah masif di seluruh dunia.
Masalah itu tidak hanya dialami oleh Indonesia.
"Kenapa itu terjadi? karena di dunia ini sedang terjadi proses yang dinamakan sebagai radikalisasi yang masif."
• Cuma Minta Pelantikan Bupati Terpilih Sabu Raijua Ditunda dan Bukan Dibatalkan, Ini Alasan Bawaslu