Virus Corona

Bima Arya: Pengunjung Tempat Wisata dari Luar Kota Bogor Wajib Menunjukan Hasil Rapid Test Antigen

Bima Arya menyebut pengunjung tempat wisata dari luar Kota Bogor wajib menunjukan hasil rapid test antigen, untuk mengantisipasi penyebaran covid-19.

Penulis: Mohamad Yusuf | Editor: Mohamad Yusuf
Biro Pers Setpres/Rusman
(Ilustrasi) Presiden Joko Widodo menyapa warga saat bersepeda di Kebun Raya Bogor, Kota Bogor, Sabtu (15/8/2020). Pengunjung tempat wisata dari luar Kota Bogor wajib menunjukan hasil test rapid antigen. Hal tersebut diberlakukan oleh Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto karena kasus positif covid-19 di Kota Bogor terus meningkat.  

Sejak program vaksinasi Covid-19 dimulai pada 13 Januari 2021, pemerintah sudah menyuntikkan dosis pertama kepada 700.266 penduduk hingga Kamis (4/2/2021).

Sedangkan dosis kedua sudah diberikan kepada 96.553 orang.

Dikutip dari laman kemkes.go.id, rencana sasaran vaksinasi Covid-19 di Indonesia adalah 181.554.465 penduduk yang berumur di atas 18 tahun.

UPDATE Covid-19 di Indonesia 4 Februari 2021: Pasien Baru Tambah 11.434 Orang, 11.641 Sembuh

Hal ini untuk mencapai tujuan timbulnya kekebalan kelompok (herd immunity).

Karena ketersediaan jumlah vaksin Covid-19 bertahap, maka dilakukan penahapan sasaran vaksinasi.

Untuk tahap pertama, vaksinasi Covid-19 dilakukan terhadap Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK).

Pemerintah Potong Insentif Nakes Hingga 50 Persen, PKS Bilang Sangat Tidak Manusiawi, PDIP Kecewa

Yang meliputi tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, dan tenaga penunjang yang bekerja pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

Berdasarkan pendataan yang dilakukan sampai saat ini, jumlah SDM Kesehatan yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19 adalah 1.566.959 orang, sedangkan yang sudah registrasi ulang sebanyak 1.537.221 orang.

Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 3 Februari 2021, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:

DKI JAKARTA

Jumlah Kasus: 280.261 (25.2%)

JAWA BARAT

Jumlah Kasus: 157.611 (14.2%)

JAWA TENGAH

Jumlah Kasus: 129.228 (11.6%)

JAWA TIMUR

Jumlah Kasus: 115.071 (10.4%)

SULAWESI SELATAN

Jumlah Kasus: 49.166 (4.4%)

KALIMANTAN TIMUR

Jumlah Kasus: 42.924 (3.9%)

RIAU

Jumlah Kasus: 29.211 (2.6%)

SUMATERA BARAT

Jumlah Kasus: 27.189 (2.4%)

BALI

Jumlah Kasus: 26.975 (2.4%)

BANTEN

Jumlah Kasus: 26.404 (2.4%)

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Jumlah Kasus: 22.585 (2.0%)

SUMATERA UTARA

Jumlah Kasus: 21.233 (1.9%)

KALIMANTAN SELATAN

Jumlah Kasus: 18.341 (1.6%)

PAPUA

Jumlah Kasus: 15.393 (1.4%)

SUMATERA SELATAN

Jumlah Kasus: 14.498 (1.3%)

SULAWESI UTARA

Jumlah Kasus: 13.702 (1.2%)

KALIMANTAN TENGAH

Jumlah Kasus: 12.156 (1.1%)

LAMPUNG

Jumlah Kasus: 10.445 (0.9%)

SULAWESI TENGGARA

Jumlah Kasus: 9.574 (0.9%)

ACEH

Jumlah Kasus: 9.266 (0.8%)

SULAWESI TENGAH

Jumlah Kasus: 8.287 (0.7%)

KEPULAUAN RIAU

Jumlah Kasus: 8.194 (0.7%)

NUSA TENGGARA BARAT

Jumlah Kasus: 7.628 (0.7%)

KALIMANTAN UTARA

Jumlah Kasus: 7.540 (0.7%)

PAPUA BARAT

Jumlah Kasus: 6.792 (0.6%)

MALUKU

Jumlah Kasus: 6.481 (0.6%)

NUSA TENGGARA TIMUR

Jumlah Kasus: 5.324 (0.5%)

KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Jumlah Kasus: 4.871 (0.4%)

JAMBI

Jumlah Kasus: 4.693 (0.4%)

BENGKULU

Jumlah Kasus: 4.608 (0.4%)

GORONTALO

Jumlah Kasus: 4.400 (0.4%)

SULAWESI BARAT

Jumlah Kasus: 4.084 (0.4%)

KALIMANTAN BARAT

Jumlah Kasus: 3.996 (0.4%)

MALUKU UTARA

Jumlah Kasus: 3.540 (0.3%). (CC/Antaranews)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved