Majelis Taklim Ambruk

Korban Majelis Taklim di Ciomas Ambruk Dirawat RSUD Kota Bogor, Ini Kekhawatiran Dedi Mulyadi

Gubernur Jabar Dedi Mulyadi janji pihaknya menanggung biaya perawatan korban majelis taklim yang ambruk.

Editor: Valentino Verry
Kompas.com/Dian Erika
TANGGUNG BIAYA PERAWATAN - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyatakan pihaknya menanggung penuh biaya perawatan korban majelis taklim yang ambruk di Ciomas. Namun, dia sangat concern pada beban RSUD Kota Bogor.. 

WARTAKOTALIVE.COM, BOGOR - Libur panjang Maulid Nabi sedikit tercoreng oleh peristiwa tak terduga, yakni bangunan majelis taklim di Kampung Sukamakmur, Desa Sukamakmur, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, ambruk, Minggu (7/9/2025).

Data sementara BPBD Kabupaten Bogor menyebutkan, empat orang meninggal dunia dan 85 orang luka-luka akibat kejadian ini.

Tentu saja peristiwa yang menyedihkan ini menarik perhatian Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

Untuk mengurangi beban para korban, kata Dedi, Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan menanggung seluruh biaya perawatan yang kini dirawat di RSUD Kota Bogor. 

Baca juga: 4 Orang Meninggal, Bangunan Majelis Taklim di Ciomas Bogor yang Ambruk Dibangun saat Lebaran 2025

Dedi pun sempat menjenguk sejumlah korban dan menemui orangtua seorang anak berusia dua setengah tahun yang hingga kini masih belum sadar. 

"Dan seluruh biaya rumah sakit Pemprov bersedia untuk menanganinya," kata Dedi dalam rekaman video yang diterima Kompas.com, Senin (8/9/2025). 

Menurut Dedi, ada catatan penting terkait peran RSUD Kota Bogor yang kerap menjadi rumah sakit rujukan daerah sekitarnya, seperti Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi, dan Kabupaten Cianjur. 

Baca juga: Anak Korban Tragedi Majelis Taklim Ciomas: Banyak Teriakan Minta Tolong, Ibu Saya Belum Ketemu

Persoalan muncul, kata Dedi, ketika pasien tidak memiliki BPJS atau klaimnya tidak bisa dibayarkan. 

Kondisi itu membuat biaya perawatan tidak mungkin dibebankan kepada Pemerintah Kota Bogor, karena pasien bukan warga daerah tersebut. 

"Nah problemnya adalah manakala klaim BPJSnya tidak bisa membayar atau dia tidak punya BPJS. Kan enggak mungkin jadi tanggungan Kota Bogor, karena masyarakat di kabupaten lain," ujar Dedi. 

Dedi menilai sudah seharusnya ada kebijakan bersama dalam pengelolaan RSUD Kota Bogor, mengingat rumah sakit tersebut melayani masyarakat dari berbagai daerah sekitarnya. 

Baca juga: Bangunan Majelis Taklim Ambruk, BPBD Kabupaten Bogor Mencatat 85 Orang Terluka dan 4 Orang Meninggal

"Jadi memang kalau ada usulan ini menjadi bagian dari tugas pemerintah untuk bersama-sama mengelola rumah sakit ini, saya pikir enggak ada masalah," ucapnya. 

"Karena ini vital melayani jumlah penduduk yang hampir 10 juta di sekitar sini," imbuhnya.

Sementara itu, Tim BPBD bersama warga masih membersihkan puing-puing reruntuhan bangunan majelis taklim yang ambruk , Senin (8/9/2025). 

Pantauan Kompas.com, garis polisi sudah terpasang di sekitar lokasi reruntuhan bangunan. 

MAJELIS TAKLIM AMBRUK - Majlelis Taklim Ashobiyyah yang beralamat di Kampung Ciapus, Desa Sukamakmur, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Minggu (7/9/2025)
MAJELIS TAKLIM AMBRUK - Majlelis Taklim Ashobiyyah yang beralamat di Kampung Ciapus, Desa Sukamakmur, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Minggu (7/9/2025) (TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani)
Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved