Berita Nasional
Merasa Dibela Pendeta Gilbert, Abu Janda: Insya Allah Kita Sudah Hidup dengan Benar
Abu Janda menautkan sebuat link berita dari tentang pendapat Pendeta Gilbert Lumoindong tentang pernyataan yang dia keluarkan tentang kata evolusi
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-- Permadi Arya atau yang kerap menjuluki dirinya Ustaz Abu Janda kini dalam masalah serius setelah dilaporkan ke polisi atas dua kasus berbeda.
Ia dilaporkan soal dugaan ujaran SARA dan penistaan agama serta tentang dugaan rasisme terhadap pegiat HAM asal Papua Natalius Pigai.
Di sisi lain, sejumlah tokoh Nahdlatul Ulama yang selama ini diam kini bersuara dan menyatakan tidak sependapat dengan pernyataan Abu Janda.
Tokoh NU Akhmad Sahal menilai pemahaman Abu Janda salah kaprah.
Baca juga: Kronologi Nurhadi Pukul Petugas Rutan KPK, Marah saat Dijelaskan Ruang Tahanannya akan Direnovasi
"Twit @permadiaktivis1 yang bilang Islam sebagai arogan ini ngaco banget. Memang ada aliran Islam tertentu yang haramkan tradisi lokal, tapi muslim yang menentang aliran tersebut banyak sekali. Paham keislaman NU justru sangat ramah dengan tradisi lokal. Menyebut Islam argoan itu koplak!" tulis Sahal lewat @sahaL_AS.
Putri Gus Dur, Alissa Wahid mengatakan tingkah Permadi Arya alias Abu Janda bertentangan dengan perilaku warga Nahdlatul Ulama (NU). Alissa menyebut orang-orang NU sangat rendah hati, tidak jemawa, dan berhati-hati dengan orang lain.
Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menyebut sikap Permadi Arya alias Abu Janda tidak mencerminkan anggota Nahdlatul Ulama (NU).
Baca juga: Status Anggota Banser Abu Janda Dianggap Cemarkan Nama Baik, Begini Penjelasan Komandan Densus 99
Baca juga: Wakil Ketua Umum PKB: Apa yang Disampaikan Abu Janda Sangat Tidak NU
"Kalau orang mengaku NU itu biasa, atau mungkin Abu Janda punya kartu anggota NU, saya tidak tahu."
"Tetapi apa yang disampaikan Abu Janda sangat tidak NU," ujar Jazilul saat diskusi Polemik Trijaya, Jakarta, Sabtu (30/1/2021).
Menurutnya, NU tidak pernah mengajarkan kebencian antar-sesama manusia, apalagi sampai mengatakan Islam arogan seperti disampaikan Abu Janda dalam akun media sosialnya.
"Kalau yang disampaikan tidak sesuai dengan visi Nahdliyin, dirugikan dong NU."
Baca juga: KLARIFIKASI Abu Janda Usai Dipolisikan karena Sebut Islam Arogan di Twitter
"Apalagi sampai mengatakan Islam arogan, atau apalah," ucap Jazilul.
Baca juga: KNPI Kembali Laporkan Abu Janda ke Bareskrim, Kali Ini karena Sebut Islam Arogan
Oleh sebab itu, Jazilul menyakini Abu Janda bukan anggota NU sejati, dan tidak ikut pengaderan yang kerap dilakukan organisasi Islam itu.
"Dia tidak mengerti NU. Kalau dia NU, tunjukkan ke NU-annya. Kalau dia bersalah, maka NU tidak akan melindungi," paparnya.
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti meminta Abu Janda untuk belajar mengaji lebih dahulu agar tak keliru memahami ajaran Islam.
"Suruh belajar ngaji dulu lah dia. Biar ngajinya diperdalam dulu supaya enggak keliru memahami ajaran agama Islam," kata Mu'ti di Kantor PP Muhammadiyah, Jakarta, Jumat (29/1).
Baca juga: Polisi Bakal Periksa Abu Janda Senin Pekan Depan terkait Cuitan Islam Agama Arogan
Merasa dibela pendeta Gilbert
Dalam cuitan tebarunya, Abu Janda menautkan sebuat link berita dari Detik.com tentang pendapat Pendeta Gilbert Lumoindong tentang pernyataan yang dia keluarkan tentang kata evolusi.
Menurut Gilbert Lumoindong dalam berita itu, kata evolusi bermakna multitafsir dan tidak bisa serta merta dikaitkan dengan teori Darwin.
"Kembali ke masalah 'evolusi', 'evolusi' adalah multitafsir. Jadi apakah itu teori evolusi Darwin, sementara kalau kita baca sejarah evolusi itu mulai dari abad ke-6, ke-7 SM dari Aristoteles yang membahas evolusi. Baru abad ke-19 lah ada teori yang namanya teori evolusi," kata Gilbert dalam keterangannya kepada wartawan, Jumat (29/1/2021).
Menurut Gilbert, yang perlu diketahui apakah perkataan 'evolusi' yang diungkap Abu Janda itu mengandung unsur niat melakukan penghinaan
Baca juga: Muncul Usulan Lockdown Pulau Jawa, Ketua Satgas Covid-19 IDI Prof Zubairi Djoerban: Terapkan Saja
"Selanjutnya yang perlu kita pahami adalah maksud dari bahasanya apakah betul ada mens rea-nya ada penghinaan, atau mungkin ada penafsiran-penafsiran yang berbeda karena kita nggak melihat segala sesuatu dari cara sudut pandang kita sendiri. Yang paling tahu adalah Mas Abu Janda sendiri, apakah dia ada unsur penghinaan," tuturnya
"Karena secara sejarah--kan setiap orang punya sejarah sendiri--kita tahu bahwa Mas Abu Janda ini adalah seorang yang sangat mencintai perbedaan, sangat menghargai perbedaan dan beliau sudah final dengan istilah 'minoritas mayoritas' dan secara sejarah kehidupan beliau bukan orang yang suka menghina, tetapi beliau adalah orang yang kritis terhadap tekanan-tekanan terhadap Pancasila dan keberagaman," sambungnya.
Gilbert sendiri menilai pribadi Abu Janda adalah sosok yang mencintai NKRI. Abu Janda juga disebutnya menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila, termasuk dalam keberagaman dalam kehidupan sosial dan beragama.
"Mungkin kita (harus) tahu dulu siapa Abu Janda, yang pertama Abu Janda adalah orang yang sangat mencintai republik ini dan sebagai seorang yang beragama, saya lihat beliau adalah seorang yang dalam hidupnya mencintai Pancasila dan mencintai keberagaman termasuk agama, sosial dan lain-lain. Beliau hanya tidak suka melihat kalau Pancasila dirobek atau diserang atau direndahkan," kata Gilbert.
Baca juga: Detik-detik Anggota FBR Dipukul Mundur Kelompok Flores saat Kerusuhan di Apartemen City Park
Gilbert mengatakan penghinaan tidak boleh dibiarkan. Akan tetapi, menurutnya dalam kasus ini masyarakat perlu mengedepankan azas praduga tak bersalah.
"Satu yang jelas, penghinaan tidak boleh dibenarkan, tetapi juga jangan langsung men-judje 'oh ini penghinaan'. Biarlah ada azas praduga tak bersalah. Kita tahu sebagai orang yang beragama--saya nggak tahu yah--kalau di kristen itu sudah final bahwa teori evolusi nggak ada, kita nggak pernah bahas teori evolusi. Mestinya ditanyakan kembali kepada beliau apa maksud teori evolusi yang dimaksud dan mari kita jaga agar jangan saling menghina dan menjatuhkan," urainya.
Abu Janda pun merasa lega membaca pernyataan itu.
Baca juga: Status Anggota Banser Abu Janda Dianggap Cemarkan Nama Baik, Begini Penjelasan Komandan Densus 99
Ia kemudian yakin, apa yang dilakukannya tidaklah salah.
Ia juga mengucapkan terimakasih kepada Pendeta Gilbert yang dia anggap sudah membelanya.
"Saat kita dibela oleh pemuka agama lain, insyaaallah kita sudah hidup dengan benar
Pendeta Gilbert Lumoindong buka suara.. 'evolusi' multitafsir tidak bisa dikaitkan dengan teori Darwin. Terima kasih pak @PastorGilbertL good bless your kind heart sir," ungkapnya
Abu Janda bakal diperiksa polisi
Pihak kepolisian segera melakukan pemeriksaan terhadap Permadi Arya alias Abu Janda terkait sejumlah laporan hukum yang dilayangkan kepada aktivis media sosial itu.
Pemanggilan ini didasari laporan dari Kuasa Hukum Ketua DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Haris Pertama, Medya Rischa soal dugaan ujaran SARA dan penistaan agama.
Sebelunmnya, Abu Janda menyebut Islam agama Arogan dalam sebuah cuitannya.
Laporan tersebut bernomor: LP/B/0056/I/2021 tertanggal 29 Januari 2021. Abu Janda dilaporkan atas tindak pidana kebencian atau permusuhan individu dan atau antar golongan (sara) UU No 19 tahun 2016 tentang perubahan atas UU No 11 tahun 2006 tentang informasi dan transaksi elektronik pasal 28 ayat (2) penistaan agama UU No 1 tahun 1946 tentang KUHP pasal 156A.
Baca juga: Status Anggota Banser Abu Janda Dianggap Cemarkan Nama Baik, Begini Penjelasan Komandan Densus 99
Baca juga: Status Anggota Banser Abu Janda Dianggap Cemarkan Nama Baik, Begini Penjelasan Komandan Densus 99
Ketua Bidang Hukum DPP KNPI Medya Rischa menyatakan, pelaporan ini menyusul banyaknya protes dari Umat Islam terkait kicauan Abu Janda yang dinilai menghina Islam.
"Kami melaporkan dugaan SARA terhadap agama yang mengatakan 'Islam Arogan' juga yang memuat konten penistaan agama."
"Jadi karena dukungan masyarakat sudah banyak, kami diarahkan untuk segera melaporkan itu ke Bareskrim terhadap akun @aktivispermadi1 diduga milik Abu Janda," kata Medya, Sabtu (30/1/2021).
Medya menyatakan pihaknya juga menyerahkan sejumlah barang bukti untuk melengkapi laporan tersebut.
Pihaknya juga telah dimintai keterangan oleh pihak Bareskrim Polri.
Ia menuturkan unggahan tersebut belum dihapus oleh Abu Janda.
Baca juga: KNPI Kembali Laporkan Abu Janda ke Bareskrim, Kali Ini karena Sebut Islam Arogan
Namun demikian, KNPI juga telah menyimpan tangkapan layar (screenshot) cuitan terkait Islam Arogan.
"Itu semua sudah kita serahkan sebagai bukti awal di Bareskrim pada saat melapor."
"Dan kami juga sudah diperiksa perihal tersebut," tuturnya.
Sebelumnya, Ketua KNPI Haris Pertama melalui perwakilannya juga melaporkan Abu Janda terkait dugaan rasisme terhadap Natalius Pigai.
Dengan ini, ada laporan terhadap Abu Janda atas cuitannya yang kontroversial.
Baca juga: Detik-detik Anggota FBR Dipukul Mundur Kelompok Flores saat Kerusuhan di Apartemen City Park
Sementara, pihak kepolisian memastikan akan memeriksa Abu Janda terkait pelaporan yang dilayangkan oleh KNPI.
"Benar dilayangkan panggilan terhadap Abu Janda terkait laporan 'Islam arogan'," kata Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Slamet Uliandi di Jakarta, Sabtu (30/1/2021).
Pemeriksaan terhadap Abu Janda akan dilakukan pada Senin, 1 Februari 2021.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/permadi-arya-alias-ustaz-abu-janda.jpg)