Perahu Terbalik di Waduk Cirata Purwakarta, Lima Orang Tewas

Tim SAR gabungan menyebut dari 10 penumpang perahu terbalik di Waduk Cirata, sebanyak lima orang tewas.

Editor: Mohamad Yusuf
Istimewa
(Ilustrasi) Tim SAR gabungan berhasil menemukan penumpang perahu terbalik di Waduk Cirata, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Jumat (11/1/2021). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Tim SAR gabungan berhasil menemukan penumpang perahu terbalik di Waduk Cirata, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Jumat (11/1/2021).

Pada kejadian perahu terbalik di Waduk Cirata, Tim SAR Gabungan berhasil menemukan 10 penumpang tersebut.

Tim SAR gabungan menyebut dari 10 penumpang perahu terbalik di Waduk Cirata, sebanyak lima orang tewas.

Baca juga: Baru Dilarang oleh Pemerintah, FPI Ganti Nama jadi Front Persatuan Islam, Deklarasi di Jakarta

Baca juga: Polisi yang Bunuh Diri, Tembak Anak dan Istri di Depok Dikenal Tetangga Sosok Pendiam dan Kreatif

Baca juga: Ternyata Pria Berinisial MYD di Video Syur, Seorang Pengusaha dan Kerap Bekerjasama dengan Gisel

Informasi itu disampaikan pada akun Instagram @cetul22 pada Sabtu (2/1/2021).

"Hingga pukul 18.30 WIB Tim SAR Gabungan telah menemukan seluruh korban yang berada di dalam perahu terbalik di Waduk Cirata Kampung, Pasir Wetan Desa Sinargalih, Kecamatan Maniis, Kabupaten Purwakarta," tulisnya.

Deden Ridwansah, Kepala Kantor SAR Bandung menyebutkan Tim SAR Gabungan menemukan 4 korban lainnya dalam keadaan meninggal dunia.

Korban pertama ditemukan Ai Latifah (14).

Lalu Pukul 16.30 WIB tim menemukan korban atas nama Eneng (25).

Kemudian pukul 16.40 Wib Tim SAR Gabungan menemukan korban Badar (25).

Pada pukul 18.00 Wib Tim SAR Gabungan menemukan Korban Zian (1).

Kemudian terakhir pukul 18.30 WIB Tim SAR Gabungan menemukan Aqila (7).

Selanjutnya seluruh korban dibawa ke rumah duka

Korban Selamat: Angga, Uca, Ika, Fitri dan Desi.

Baca juga: Viral Penjual Surat Tes PCR Palsu 1 Jam jadi, Bebas Pilih Tanggal, Kepergok Dr Tirta Langsung Ngamuk

Baca juga: Risma Blusukan, Warga Kolong Tol Penjaringan Dijanjikan Relokasi ke Tempat Layak Seperti di Surabaya

Baca juga: Pihak Pelapor Minta Gisel Berikan Hak Asuh Anak Pada Gading Marten

Data Korban Meninggal Dunia:

1. Ai Latifah (14)

2. Eneng (25)

3. Zian (1)

4. Badar (25)

5. Aqila (7)

"Berdasarkan info dari tim di lapangan korban bernama Badar sebenarnya tidak naik perahu,dia menunggu di tepi kolam," tulisnya.

Setelah melihat perahu tenggelam, Badar berniat menolong dengan berenang namun tidak lama kemudian Badar ikut tenggelam dan ditemukan meninggal dunia

Adapun Unsurs SAR yang berada di lapangan yaitu Basarnas Bandung, Damkar Purwakarta, Dishub Cianjur, Satpol PP Kec. Maniis, Pramuka Purwakarta dan BPWS Purwakarta.

Jembatan Cinta

WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI - Perahu wisata yang beroperasi di Jembatan Cinta, Desa Samudra Jaya, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat memakan korban jiwa. 

Seorang balita atas nama Anif (3) meninggal dunia usai tenggelam.

Selain karena kelebihan muatan, perahu wisata itu terbalik akibat terhempas angin kencang saat melaju dari Jembatan Cinta menuju Sungai Rindu.

Atas kejadian ini, Polsek Tarumajaya mengintruksikan sementara kepada pengelola lokasi wisata Jembatan Cinta untuk tidak mengoperasionalkan perahu pengangkut wisatawan yang berlibur tersebut.

Suasana tempat wisata Jembatan Cinta, Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Suasana tempat wisata Jembatan Cinta, Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. (Warta Kota)

"Di sisi lain karena memang cuaca sedang buruk jadi kami intruksikan (pengelola pariwisata) agar tidak mengangkut penumpang ke wilayah yang jauh dari daratan," kata Kanit Reskrim Polsek Tarumajata Iptu Arif, pada Senin (7/12/2020).

Arif menerangkan pihaknya hanya memperbolehkan perahu wisata itu beroperasi di sekitar aliran sungai Jembatan Cinta, untuk menuju ke sungai rindu dan jingkem tidak diperkenankan.

Baca juga: Aksi Premanisme di Kebayoran Lama Kian Meresahkan, Sekali Parkir Digetok Puluhan Ribu Rupiah

"Kalau untuk sampai ke sungai rindu sama jingkem tidak diperkenankan, agar tidak ada lagi korban jiwa, kondisi cuaca sedang tidak bagus dan angin kencang juga," imbuhnya.

Arif mengungkapkan, seluruh korban yang berjumlah 23 orang yang tenggelam berhasil dievakuasi.

Namun, ada satu penumpang balita bernama Anif tak terselamatkan.

"Semua sudah berhasil dievakuasi, satu itu saja balita meninggal dunia karena tersangkut lumpur," tutur Arif.

Baca juga: Keluarga Kru PO Bus Luragung Diintimidasi Sampai Anaknya Trauma, Ngakunya Polisi dari Polsek Gempol

Berdasarkan keterangan saksi mata, penyebab terbaliknya perahu karena melebihi kapasitas.

Ditambah lagi kapal kayu naas itu diketahui dikemudikan seorang anak-anak.

"Kondisi cuaca cukup buruk ada angin kencang, sama itu anak-anak yang bawa perahunya," ungkap dia.

Arif menambahkan usai kejadian ini pihaknya juga telah meminta pengelola wisata agar lebih meningkatkan pengawasan kembali.

Khususnya, ketika angin kencang ini jangan dahulu mengoperasikan perahu wisata.

Baca juga: Detik-detik Keluarga Kru PO Bus Luragung Diintimidasi Sekelompok Pria yang Mengaku Anggota Polisi

"Sama ya itu tolong jangan anak-anak gitu yang bawa perahunya. Lalu, alat keselamatan seperti pelampung juga harus ada dipersiapkan," paparnya.

Diberitakan sebelumnya, perahu pariwisata di Desa Samudra Jaya, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, terbalik saat mengangkut 23 pengunjung.

Peristiwa terjadi pada pukul 11.30 WIB, pada Minggu (6/12/2020). Kala itu, perahu hendak menuju ke Sungai Rindu.

21 orang berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat. Satu balita bernama Anif (3) dinyatakan meninggal dunia dan satu orang anak lain yang kondisinya hingga saat ini masih kritis, yakni Nesah (9). 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved