Rute LRT
Polemik Hilang Rute LRT dan Perubahan Rute LRT di Jakarta, Apa Sebenarnya yang Sedang Terjadi?
Tengah terjadi fakta hilang dan perubahan rute kereta ringan atau light rail transit (LRT) di DKI Jakarta. Benarkah untungkan swasta?
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Tengah terjadi fakta hilang dan perubahan rute kereta ringan atau light rail transit (LRT) di DKI Jakarta.
Kasus itu kini menjadi polemik, Pemprov DKI punya alasan dengan dua kasus tersebut. Dugaan untungkan pihak swasta pun mencuat.
Masalah pembangunan rute kereta ringan atau light rail transit (LRT) di DKI Jakarta menemui babak baru terkait dengan usulan perubahan rencana pembangunan tahap dua rute.
Baca juga: PSI Minta Menhub Tolak Usulan DKI soal Rute Baru LRT, Mengapa?
Baca juga: Pemprov DKI Jakarta Usulkan Perubahan Rute LRT Jadi Velodrome-Klender
Konflik mengenai utak-atik rute LRT ini sebenarnya sudah lama terjadi.
Bahkan sejak 2017, ketika Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang saat itu berpasangan dengan Wakil Gubernur Sandiaga Uno baru terpilih.
Pada 2017 silam, tepatnya Jumat (9/12/2017) rute Velodrome-Dukuh Atas yang merupakan planing pembangunan fase 2B sempat diubah.
Baca juga: Maudy Ayunda dan Danilla Riyadi Garap Soundtrack Film Losmen Bu Broto, Workshop Dilakukan Jarak Jauh
Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Satya Heragandhi saat itu memberikan penjelasan rute fase 2B tersebut akan diperpanjang hingga Tanah Abang.
Perpanjangan rute tersebut tidak lain merupakan masukan dari Anies-Sandi karena menilai bisa memberikan dampak ekonomi untuk Blok G Tanah Abang yang rencananya akan menjadi stasiun akhir.
"Di Tanah Abang ada enggak daerah yang masih belum termaksimalkan? Blok G kan. Sekarang bayangin kalau Blok G enggak laku, di situ dijadikan stasiun LRT. Idenya begitu," kata Satya.
Satya bahkan sempat mengatakan melakukan proses rancang ulang untuk menambahkan jalur LRT dari semula selesai di Dukuh Atas akan dilanjutkan ke Tanah Abang.
Baca juga: Daftar Harga Mobil Bekas Suzuki Ertiga Bulan Desember 2020 Mulai Rp 100 Jutaan
Rute Velodrome-Manggarai menghilang, digantikan Velodrome-Klender
Alih-alih diwujudkan sampai ke Tanah Abang, rute Velodrome-Manggarai justru tiba-tiba menghilang dari usulan pembangunan fase 2B.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan hilangnya rute Velodrome-Manggarai karena rute transportasi perkeretaapian nasional yang menggunakan Stasiun Manggarai sebagai stasiun hub.
Stasiun Kereta Manggarai sendiri direncanakan dibangun menjadi jalur dua lantai dengan lantai pertama akan ada delapan jalur kereta untuk KRL Bekasi Line dan Kereta Bandara.