KPK: Cuma Orang Kuat Iman dan Siap Tidak Populer yang Tak Korupsi, Pejabat Kaya Bukan Jaminan
KPK menyatakan tingkat kekayaan pejabat atau penyelenggara negara tak memiliki korelasi dengan tindak pidana korupsi.
"Padahal kalau kita pikir, kalau sudah kaya ya sudah dong, ternyata tidak ada hubungannya."
"Karena kita lihat juga sistem yang membelit, membuat orang jadi tidak peduli kaya atau miskin selama lima tahun."
"Katakanlah kalau kepala daerah atau selama menjabat dia terpaksa jatuh ke sistem," ulas Pahala.
Baca juga: Rizieq Shihab Cs Jadi Tersangka, Kuasa Hukum FPI Bakal Sambangi Polda Metro Jaya
Kepala daerah misalnya, melakukan korupsi bukan hanya untuk dirinya, tetapi juga untuk mengembalikan modal dari sponsor yang mendanainya saat maju kontestasi.
Serta, membagikan kepada masyarakat yang menganggapnya memiliki uang banyak.
Demikian pula dengan pejabat lembaga atau kementerian yang tak tertutup kemungkinan melakukan korupsi untuk anak buahnya.
Baca juga: Imigrasi Terima Surat Pengajuan Pencekal Rizieq Shihab Cs dari Polisi Sejak 7 Desember 2020
"Padahal kita sebut lah, berapa sih gaji menteri?"
"Cuma Rp 19 juta plus dana operasional menteri Rp 20 juta per bulan."
"80% harus dipertanggungjawabkan."
Baca juga: Sebelum Jadi Tersangka, Rizieq Shihab Diklaim Janji Penuhi Panggilan Penyidik pada 14 Desember 2020
"Padahal lihat ekspektasi orang, kalau ada menteri rasanya sudah cukup lah semuanya, padahal enggak."
"Makanya kita pikir jadi tidak relevan kaya atau miskin, sistemnya yang membelit orang jadi korupsi," paparnya.
Dengan sistem yang demikian, Pahala mengakui hanya orang-orang berintegritas dan iman yang kuat yang tidak tergoda melakukan korupsi.
Baca juga: Jelaskan Tugas Berantas Premanisme di Jakarta, Kapolda Pakai Analogi Gajah Mada dan Preman Kampung
Orang-orang itu juga harus siap tidak populer.
"Yang kuat iman saja yang tidak terjerat korupsi, atau siap tidak populer untuk tidak coba-coba korupsi," ucap Pahala.
Mensos Korupsi