Kasus Rizieq Shihab
Polisi Sebut Laskar Khusus FPI Bawa Senpi Asli Bahkan Sudah Menembak, FPI Bantah Anggota Punya Senpi
Ada tiga peluru senjata api asli yang telah digunakan FPI dalam aksi penyerangan terhadap polisi itu. FPI bantah anggotanya punya senpi.
Penyerangan itu terjadi di Jalan Tol Jakarta Cikampek kilometer 50 sekitar pukul 00.30 WIB.
"Telah terjadi penyerangan terhadap anggota polri yang sedang melaksanakan tugas terkait dengan rencana pemeriksaan MRS (Muhammad Rizieq Shihab) yang dijadwalkan berlangsung hari ini jam 10.00 WIB," katanya dikutip dari kannal YouTube KompasTV, Senin (7/12/2020).
Fadil melanjutkan, awalnya pihak kepolisian mendapatkan informasi akan terjadi pengarahan massa pada saat MRS menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya dari berbagai sumber.
Informasi tersebut beredar melalui group WhatsApp itu menyebut akan ada pengerakan kelompok massa untuk mengawal MRS.
Baca juga: Antisipasi Dihantam Ombak Susulan, Polisi Imbau Warga Tidak Memancing di Kawasan Kali Adem
Oleh karena itu, selanjutnya pihak kepolisian dari Polda Metro Jaya melakukan penyelidikan terhadap kebenaran informasi yang beredar.
"Dan ketika anggota mengikuti kendaraan yang diduga adalah pengikut MRS, kendaraan petugas dipepet. Lalu kemudian diserang dengan menggunakan senjata api dan senjata tajam."
"Anggota yang terancam keselamatan jiwanya karena diserang, kemudian melakukan tindakan tegas dan terukur," urai Fadil.
Akibatnya, dari 10 orang yang diduga pengikut MRS, 6 diantaranya meninggal dunia.
"Untuk kerugian yang dialami petugas adalah kendaraan rusak karena dipepet dan terkena tembakan dari kelompok yang melakukan penyerangan," lanjutnya.
Terakhir Fadil meminta MRS untuk mematuhi hukum dan bersedia dimintai keterangan oleh pihak kepolisian.
Versi FPI
Menanggapi hal ini, Dewan Pimpinan Pusat Front Pembela Islam (FPI) mengeluarkan pernyataan sikap, Senin (7/12/2020).
Hanya saja, dalam pernyataan sikap yang ditandatangani ketua umum Ahmad Shabri Lubis dan sekretaris Munarman itu menceritakan versi yang berbeda dengan kapolda.
Berikut pernyataan sikap selengkapnya:
"Bahwa benar ada peristiwa penghadangan, penembakan terhadap rombongan IB HRS dan keluarga serta penculikan terhadap 6 orang laskar pengawal IB.
Baca juga: Waduh, H-3 Jelang Hari Pencoblosan Pilkada Karawang, Ada 4.000 Warga Belum Rekam e-KTP
Peristiwa terjadi di dekat pintu Tol Kerawang Timur.
Bahwa semalam IB dengan keluarga termasuk cucu yg masih balita, akan menuju tempat acara pengajian subuh keluarga, sambil memulihkan kondisi.
Sekali lagi ini pengajian Subuh internal khusus keluarga inti.
Dalam perjalanan menuju lokasi pengajian Subuh keluarga tersebut, rombongan dihadang oleh preman OTK (yang kami duga kuat bagian dari operasi penguntitan dan untuk mencelakakan IB).
Para preman OTK yang bertugas operasi tersebut menghadang dan mengeluarkan tembakan kepada laskar pengawal keluarga.
Hingga saat ini para penghadang berhasil melakukan penembakan dan 1 mobil berisi 6 orang laskar masih hilang diculik oleh para preman OTK bertugas operasi.
Kami mohon do'a agar 1 mobil yg tertembak berisi 6 orang laskar yang diculik agar diberi keselamatan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Beda Versi Polisi dan FPI atas Penembakan Simpatisan Rizieq, IPW Usul Bentuk Tim Pencari Fakta", Klik untuk Penulis : Sonya Teresa Debora