Info BPJS Kesehatan

Jika Agus Tak Andalkan Program JKN-KIS, Sang Ayah Tak Akan Jalani Operasi Katarak yang Dideritanya

Kalau tidak memanfaatkan kartu JKN-KIS, ayah Agus tidak dapat melakukan operasi katarak yang diderita selama ini.

Editor: Fred Mahatma TIS
jamkesnews.com
Agus (22), mahasiswa sekaligus karyawan swasta warga Tamansari Kabupaten Bogor, ketika ditemui tim Jamkesnews di Kantor BPJS Kesehatan Cibinong, Rabu (11/11/2020). 

WARTAKOTALIVE.COM, CIBINONG - Kesehatan merupakan hal terpenting yang harus dijaga agar bisa menjalani aktivitas sehari-hari di tengah pandemi Covid-19 saat ini.

Meski sudah terdaftar sebagai peserta JKN-KIS atau Program Jaminan Kesehatan Naisonal – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), tidak ada yang mengharapkan jatuh sakit.

Begitu juga dengan Agus (22), seorang mahasiswa sekaligus karyawan swasta warga Tamansari Kabupaten Bogor.

Baca juga: Selain Pola Hidup Sehat Perlu Ada Tambahan Proteksi Kesehatan, Yudi: Ini Pentingnya Program JKN-KIS

Baca juga: Terkena Leukemia, Hampir Seluruh Biaya Perawatan dan Pengobatan Riko Dibayar JKN-KIS BPJS Kesehatan

Ditemui saat sedang mengurus administrasi kepesertaannya di kantor BPJS Kesehatan Cibinong, ia mengaku sudah terdaftar sebagai peserta JKN-KIS sejak lama tetapi belum pernah sekali pun menggunakan kartu kepesertaannya itu untuk berobat.

“Ayah saya sudah terdaftar peserta JKN dan sudah punya kartu JKN-KIS, tapi belum pernah digunakan sebelumnya. Kalau sakit ke Puskesmas atau klinik pakai uang pribadi atau beli obat sendiri," tuturnya, Rabu (11/11/2020).

Namun, lanjut Agus, sekarang ayahnya mau menggunakan kartu JKN-KIS karena dikhawatirkan besarnya biaya yang timbul untuk pengobatan katarak.

"Setelah dicek kepesertaannya nonaktif dan disarankan untuk urus dulu di sini. Ya, kartu JKN-KIS ini sangat penting terutama untuk warga tidak mampu yang mau berobat tapi tidak ada biaya,” imbuhnya.

Baca juga: Biaya Operasi Caesar Istri sekitar Rp 13 Juta Dibayar BPJS Kesehatan, Roki: Terima Kasih JKN-KIS

Baca juga: Biaya Operasi Radang Usus Istri Dipenuhi BPJS Kesehatan, Fajri Ajak Masyarakat Jadi Peserta JKN-KIS

Jalani operasi katarak

Di usia senjanya, ayah Agus memiliki masalah penglihatan.

Setelah melalui pemeriksaan di RS Ummi Bogor, keluhan tersebut diketahui disebabkan oleh katarak yang diderita.

Agus mengatakan bahwa kalau tidak memanfaatkan kartu JKN-KIS, ayahnya tidak dapat melakukan operasi katarak yang diderita selama ini.

Agus dan keluarga terdaftar sebagai peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) dengan hak rawat inap kelas 3.

“Alhamdulillah, sangat bersyukur pemerintah hadir di tengah masyarakat terutama untuk warga yang tidak mampu, selama ini iuran saya dan keluarga ditanggung pemerintah," katanya.

"Walaupun saya tidak pernah menggunakannya tapi saya tahu pentingnya terdaftar Program JKN-KIS. Seperti sekarang di saat genting dan membutuhkan pelayanan kesehatan yang dapat diandalkan adalah kartu JKN-KIS,” tambah Agus.

Pengobatan tradisional

Warga tergolong tidak mampu yang tidak memiliki biaya enggan untuk berobat atau lebih memilih untuk menggunakan pengobatan tradisional.

Hal ini dikarenakan asumsi masyarakat berobat di tenaga medis merupakan hal mewah yang akan menimbulkan biaya besar.

Adanya Program JKN-KIS ini menjadi solusi dan mematahkan asumsi tersebut.

Pelayanan kesehatan tanpa diskriminasi dapat dirasakan peserta Program JKN-KIS di Fasilitas Kesehatan terdaftar.

“Apalagi di tengah pandemi seperti ini ekonomi sedang turun, harga barang kebutuhan sehari-sehari semakin tinggi. Jika menggunakan biaya pribadi dirasa berat untuk saya dan keluarga, ayah saya pun terpaksa tidak melakukan operasi katarak jika tidak menggunakan kartu JKN-KIS," kata Agus.

"Program ini sangat banyak membantu peserta terutama masyarakat yang tidak mampu. Harapannya agar Program JKN-KIS terus berkesinambungan dan lebih banyak lagi warga yang merasakan manfaatnya,” imbuhnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved