Berita Regional

41 Siswa Terluka setelah Atap Gedung SMKN 1 Gunung Putri Bogor Ambruk Akibat Hujan dan Angin Kencang

Atap gedung Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 1 Negeri Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, ambruk pada Senin.

Penulis: Hironimus Rama | Editor: Irwan Wahyu Kintoko
Warta Kota/Hironimus Rama
ATAP AMBRUK - Atap bangunan SMKN 1 Gunung Putri, Kabupaten Bogor, ambruk dan rusak parah, Senin (3/11/2025). Atap baja ringan dan genteng bangunan sebagian besar jatuh ke lantai, sementara sebagian masih tergantung di dinding bangunan yang masih utuh. Berdasarkan informasi yang dihimpun dari pihak sekolah, bangunan yang ambruk dibangun tahun 2003 dan sempat direnovasi pada 2015. 

WARTAKOTALIVE.COM, BOGOR - Atap gedung Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, ambruk pada Senin (3/11/2025).

Wakil Kepala Sekolah Hubungan Industri dan Masyarakat (Hubinmas) SMK Negeri 1 Gunung Putri, Karyadi, mengatakan, peristiwa ini terjadi setelah hujan dan angin kencang melanda kawasan Gunung Putri.

"Kemarin pukul 14.00 WIB terjadi hujan dan angin kencang," kata Karyadi di Gunung Putri, Selasa (4/11/2025).

Baca juga: Atap Sekolah Ambruk di Cileungsi Bogor, Dedi Mulyadi Minta Seluruh Kepala Sekolah Periksa Bangunan

Pukul 14.40 WIB, dahan pohon yang berada di belakang sekolah diketahui patah karena tiupan angin kencang sehingga menimpa atap bangunan sekolah.

"Dahan pohon yang jatuh menyebabkan atap bangunan sekolah ambruk, ada lima kelas yang atapnya rusak," jelas Karyadi.

Saat kejadian berlangsung, hanya satu kelas yang terisi siswa-siswi yang sedang melakukan praktik.

Baca juga: Diterpa Angin Puting Beliung, Atap Sekolah SDN Telajung 4 Cikarang Barat Rusak Berat

Sementara empat kelas lainnya kosong karena siswa-siswinya sedang menjalani pemeriksaan kesehatan gratis dari Puskesmas Gunung Putri.

"Ada 41 siswa yang terluka, mereka dirawat di Rumah Sakit Kenari Graha Medika, Rumah Sakit Hermina Cileungsi dan RSUD Cileungsi," kata Karyadi.

Sebagian besar siswa yang dirawat sudah diizinkan pulang ke rumah pada Senin malam.

Baca juga: Kemenag Anggarkan Rp 50 M untuk Kesejahteraan Guru Agama Kristen di Sekolah Negeri, Ini Rinciannya

"Saat ini sisa lima orang yang dirawat di rumah sakit, dua orang di Kenari Graha Medika dan tiga orang di RSUD Cileungsi, ini yang cukup parah cideranya," ucap Karyadi.

Saat ini kegiatan belajar mengajar di SMKN 1 Cileungsi dilakukan online dan tatap muka sambil menunggu audit forensik dari INAFIS Polri.

"Kegiatan belajar-mengajar untuk kelas X dan XI dilakukan dari rumah, sementara kelas XII pembelajaran tatap muka karena ada tes potensi akademik," ujar Karyadi.

Baca juga: Atap Gedung SMKN 1 Gunung Putri Bogor Ambruk, 44 Siswa Luka-luka

Pihak sekolah kini menunggu berdirinya tenda darurat yang dibangun Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah untuk pembelajaran sementara para siswa.

"Dinas Pendidikan Jawa Barat sudah gerak cepat untuk melakukan pendataan dan rencana pembangunan kembali bangunan yang rusak," katanya.

Karyadi berharap pemerintah segera membangun kembali ruang kelas yang rusak agar kegiatan belajar mengajar kembali kondusif.

Baca juga: Kondisi Tasya Farasya setelah Mengalami Insiden Tidak Menyenangkan saat Atap Lapangan Padel Ambruk

Pantauan Wartakotalive.com, bangunan sekolah yang ambruk diketahui rusak parah.

Atap baja ringan dan genteng bangunan sebagian besar jatuh ke lantai, sementara sebagian masih tergantung di dinding bangunan yang masih utuh.

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari pihak sekolah, bangunan yang ambruk dibangun tahun 2003 dan sempat direnovasi pada 2015.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved