Virus Corona Jabodetabek

Persiapan Vaksinasi Covid-19, Pemkab Bekasi Latih 50 Tenaga Kesehatan Sebagai Vaksinator

Alamsyah menerangkan, pelatihan sebagai vaksinator ini bertujuan untuk menyiapkan jika vaksin Covid-19 hendak disebar ke masyarakat.

Penulis: Muhammad Azzam |
SILVIO AVILA / AFP
Seorang dokter menunjukkan kotak vaksin virus corona Covid-19 yang diproduksi oleh perusahaan China Sinovac Biotech di Rumah Sakit Sao Lucas di Porto Alegre, Brasil selatan. Perusahaan farmasi China Sinovac Biotech pada 10 November 2020 mendukung keamanan vaksin Covid-19 setelah regulator Brasil menghentikan uji coba di negara Amerika Selatan tersebut dengan alasan "insiden merugikan" yang melibatkan penerima sukarelawan. Foto file yang diambil pada 8 Agustus 2020 ini. 

WARTAKOTALIVE, BEKASI - Pemerintah Kabupaten Bekasi mulai bersiap melakukan vaksinasi Covid-19.

Juru Bicara Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi dr Alamsyah menjelaskan, persiapan itu dimulai dari lokasi pemberian vaksin hingga tenaga kesehatan (nakes) yang akan menjadi vaksinator.

"Sebanyak 50 nakes di Kabupaten Bekasi mulai dilatih sebagai vaksinator Covid-19," kata Alamsyah saat dikonfirmasi, Jumat (13/11/2020).

Baca juga: UPDATE Kasus Covid-19 di Indonesia 12 November 2020: Melonjak 4.173, Pasien Positif Tembus 452.291

Alamsyah menerangkan, pelatihan sebagai vaksinator ini bertujuan untuk menyiapkan jika vaksin Covid-19 hendak disebar ke masyarakat.

Nakes tersebut diambil dari 44 Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang tersebar di 23 kecamatan, 181 desa, dan 8 kelurahan se-Kabupaten Bekasi.

Pemkab Bekasi juga bakal menambah nakes yang diberikan pelatihan sebagai vaksinator.

Baca juga: Anies Baswedan Minta Banjir Surut dalam 6 Jam, Kadis SDA DKI: Kalau Air di Cekungan Bisa Lebih

Sebab, wilayah Kabupaten Bekasi cukup luas.

"Kemungkinan akan kita kembali tambah jika melihat kondisi wilayah."

"Apalagi juga sasaran vaksin ini seluruh wilayah Bekasi,” ujarnya.

Baca juga: Industri Kabupaten Bekasi Kembali Bergeliat, Orderan Mulai Masuk

Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi ini menjelaskan, puluhan nakes tersebut dilatih selama sepekan secara daring maupun tatap muka, di Cianjur, Jawa Barat.

Namun, kehadiran vaksin di Kabupaten Bekasi belum dipastikan jadwalnya.

"Untuk jadwal kapan pemberian vaksin masih menunggu informasi pemerintah pusat."

Baca juga: Gubernur Banten Rencanakan Sekolah Tatap Muka Kembali Digelar Bulan Depan, Ini Syaratnya

"Tapi direncanakan pada akhir bulan atau Desember ini," imbuhnya.

Alamsyah tetap mengingatkan masyarakat serta pelaku usaha tidak lengah dan kendur dalam penerapan protokol kesehatan 3M, yakni menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

Penyebaran Covid-19 terbanyak di wilayah Kabupaten Bekasi terjadi pada ledakan industri.

Baca juga: Komentari Laporan Lama Henry Yosodinigrat, Kuasa Hukum: Rizieq Shihab Tidak Punya Facebook

Namun, sebagian ada dari klaster keluarga, perkantoran, serta kalangan tenaga kesehatan, baik yang bertugas di puskesmas maupun rumah sakit.

"Jadi ini menyasar seluruh unsur, bukan hanya di industri."

"Maka kami ingatkan terus mengedepankan protokol kesehatan (prokes) maupun 3M, mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jaga jarak," paparnya.

Baca juga: Bicara Kasus Hukum, Rizieq Shihab Sebut Nama Denny Siregar, Ade Armando, dan Abu Janda

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi menetapkan kategori prioritas sebagai penerima vaksin Covid-19 tahap pertama.

Juru Bicara Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi dr Alamsyah menjelaskan, vaksin yang akan diterima Pemkab Bekasi sebanyak 487.882 pada tahap pertama.

Dari jumlah itu, bakal dibagi-bagi sesuai skala prioritas.

Baca juga: Boyamin Saiman: Masa Puntung Rokok Bisa Bakar Seluruh Gedung? Bisa Juga Kan Ada Pembakar Bayaran?

“Utamanya itu tenaga kesehatan, baik di rumah sakit puskesmas dan pelayanan lainnya."

"Kemudian ASN, pamong masyarakat, aparat polisi, TNI, hingga karyawan perusahaan dan penduduk di tempat berisiko," kata Alamsyah, Senin (26/10/2020).

Alamsyah menerangkan, ada 91 persen lebih penerima vaksin dari kategori karyawan perusahaan dan penduduk di tempat berisiko.

Baca juga: Buruh Bakal Gelar Unjuk Rasa Lagi pada 2 November 2020, Juga Minta Upah Minimum 2021 Naik 8 Persen

Dari total penerima vaksin di tahap pertama ini, kata Alamsyah, 234.546 orang di antaranya berasal dari kategori penduduk di tempat berisiko.

Sedangkan 212.454 orang lainnya merupakan warga yang masuk kategori karyawan perusahaan.

"Kemudian 12.000 orang tenaga pendidikan di bawah naungan Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi," terangnya.

Baca juga: Warga Jakarta Diminta Belajar dari Lonjakan Kasus Covid-19 Akibat Libur Panjang, Tetaplah di Rumah

Selanjutnya, tenaga kesehatan rumah sakit dengan alokasi penerima sebanyak 8.552 orang.

Serta, 5.610 orang yang bekerja sebagai aparatur desa dan kelurahan.

“Selain tenaga kesehatan di rumah sakit, tenaga medis lainnya juga mendapat alokasi ini."

Baca juga: Sidang Perdana Kasus Red Notice Djoko Tjandra Digelar 2 November 2020, Ini Nama Majelis Hakimnya

"Dengan rincian 2.758 orang tenaga kesehatan klinik, 2.205 tenaga kesehatan di puskesmas, serta 500 orang dari tenaga kesehatan lainnya atau swasta murni,” paparnya.

Untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup perkantoran, Pemerintah Kabupaten Bekasi juga mendapat alokasi vaksin.

Jumlah penerimanya sebanyak 4.000 orang.

Baca juga: Diminta Gelar Rekonstruksi Kebakaran Gedung Kejagung, Polri: Penyidik Takkan Terjebak Politisasi

Begitu juga dengan 1.610 orang yang bekerja di kantor kecamatan, bakal mendapat bantuan vaksin serupa.

Sejumlah instansi vertikal juga mendapat alokasi vaksin.

Di antaranya 153 orang tenaga Palang Merah Indonesia (PMI), 600 prajurit Komando Distrik Militer (Kodim) 0509, 1.603 anggota Kepolisian Resor Bekasi, serta 27 pegawai pengadilan agama.

Baca juga: Muhadjir Effendy: Selain Infrastruktur, UU Cipta Kerja Rencana Besar Jokowi Sejak Periode Pertama

Kemudian, 80 pegawai kejaksaan, 50 pegawai pengadilan negeri, 50 orang di DPRD, 834 pegawai kementerian agama, 150 orang di instansi BPJS, serta 100 orang pegawai PDAM Tirta Bhagasasi.

Untuk jadwal pemberian vaksin, kata Alamsyah, pihaknya masih menunggu arahan selanjutnya dari pemerintah pusat terkait.

Namun, dijadwalkan pelaksanaan dilakukan pada akhir November 2020.

Baca juga: DAFTAR 16 Pos Pengamanan di Jabodetabek Saat Libur Panjang Maulid Nabi, Polisi Siagakan 749 Personel

"Maka itu kami sedang menyiapkan 44 puskesmas serta sarana kesehatan lainnya seperti klinik dan rumah sakit, termasuk petugasnya nanti," paparnya. (*)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved