Omnibus Law
Demo Mahasiswa Bubar, Dua Pria Diduga Copet Diringkus Polisi di Sekitar Patung Kuda
Awalnya seorang pria dibekuk polisi di dekat Pintu Monas Silang Barat Daya
Penulis: Desy Selviany | Editor: Feryanto Hadi
WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR - Diduga copet, dua pria diringkus polisi saat tengah bergabung dengan massa unjuk rasa di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Gambir, Jakarta Pusat.
Kedua pria yang diduga copet itu diringkus ketika massa mulai membubarkan diri Rabu (28/10/2020) pukul 17.15 WIB.
Mereka diringkus oleh sekelompok aparat polisi berpakaian preman.
Awalnya seorang pria dibekuk polisi di dekat Pintu Monas Silang Barat Daya. Pria berkemeja kotak-kotak itu dimasukan ke dalam truk Bekangdam Jaya.
Baca juga: BREAKING NEWS: Perempuan 18 Tahun Panjat Tower Listrik Diduga Mau Bunuh Diri
Selang tiga menit kemudian, seorang pemuda memakai kaus putih diringkus polisi berpakaian preman.
Pria itu menangis ketika dimasukan ke dalam truk Bekangdam Jaya.
"Saya enggak tahu apa-apa Pak. Tiba-tiba saya dituduh copet," kata pria itu kepada seorang petugas di dalam truk sambil merengek.
Baca juga: Demonstran Mulai Padati Kawasan Patung Kuda, Tiga Titik di Sekitar Istana Negara Dijaga Ketat
Seorang pemuda memakai almamater pun meneriaki pria yang diduga copet itu saat dimasukan ke dalam truk.
"Mampus lo norak. Norak lo woy," ujar pria berjas almamater oranye itu.
Saat ditanyai wartawan pria beralmamater itu menyebut bahwa pria berkaos putih adalah copet.
"Copet itu copet," ujarnya singkat dan enggan menjelaskan kronologi tersebut.
Baca juga: Tidak Jaga Jarak, Lima Unit Mobil Tabrakan Beruntun di Jalan Tol Jakarta Cikampek II Elevated
Sesaat demonstrasi bubar, truk Bakangdam Jaya itu pun berlalu meninggalkan pintu depan gerbang Monas membawa dua pemuda yang diduga copet.
Wartakotalive.com tengah mencoba mengkonfirmasi hal tersebut ke pihak berwajib.
Tiga titik pengamanan
Ada tiga titik pengamanan demonstrasi di sekitar Istana Negara, Gambir, Jakarta Pusat saat berlangsungnya unjuk rasa
Sebanyak 5.190 personil polisi dan TNI dikerahkan untuk mengamankan aksi unjuk rasa.
Hal itu diungkapkan Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Heru Novianto saat tengah mengamankan aksi unjuk rasa di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Gambir, Jakarta Pusat Rabu (29/10/2020) sore.
"Jumlah total personil untuk TNI Polri yang dikerahkan sekira 5.190. Mereka disebar di tiga titik di kawasan Istana Negara," ujar Heru.
Baca juga: Sebanyak 20.369 Personel Gabungan Disiagakan Amankan Demo Tolak UU Omnibus Law
Baca juga: Film Merah Putih VS Radikalisme Tuai Polemik, Buya Yahya: Cadar Tidak Ada Kaitan dengan Radikalisme
Ketiga titik tersebut yakni Jalan Medan Merdeka Barat dekat Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jalan Medan Merdeka Selatan dari Kedutaan Besar Amerika Serikat, dan Harmoni.
Sampai pukul 15.50 WIB unjuk rasa yang diikuti buruh dan mahasiswa masih berjalan kondusif.
Massa juga masih dapat diajak berkomunikasi dengan aparat polisi dan TNI.
Pihak kepolisian juga masih mengerahkan petugas Sabhara dimana mereka berjaga tanpa tameng dan peralatan pengamanan.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Klaster Keluarga Tembus 36.659, Anies Baswedan Ingatkan Warga Supaya Tak Berlibur
"Ada sekira 1.000 massa yang gelar unjuk rasa di Patung Kuda Arjuna Wiwaha," jelas Heru.
Selain di Patung Kuda Arjuna Wiwaha, aksi unjuk rasa juga digelar di Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat. Namun disana massa jauh lebih sedikit yakni bekisar 100 sampai 150 massa.
Di Tugu Proklamasi aksi demonstrasi juga masih berlangsung kondusif.
Selain itu sekira 70 massa juga sempat menggelar unjuk rassa di depan DPR RI. Namun di sore hari massa di depan DPR RI membubarkan diri.
Baca juga: Polisi Sebut Beberapa Admin Medsos Penggerak Pelajar SMK Demo Rusuh Juga Aktor Lapangan
Sehingga penutupan jalan hanya terjadi di kawasan Tugu Proklamasi dan Jalan Medan Merdeka Barat.
"Penutupan jalan juga bersifat buka tutup jadi situasional. Kalau massa menumpuk kami buka tapi kalau mulai bubar maka kami buka kembali," jelas Heru.
Sementara itu Komandan Kodim (Dandim) 07/08 Jakarta Pusat, Letkol Inf Lukman Hakim mengatakan bahwa pihaknya mengerahkan sekira 100 personil TNI.
Mereka disebar di DPR RI, kawasan Istana Negara, dan Tugu Proklamasi.
"Kami fungsinya mempertebal pengamanan dari kepolisian. Jadi posisinya kami membantu," ujarnya ketika mengamankan aksi unjuk rasa.
Baca juga: Kedisiplinan Warga Jakarta terhadap 3M Cenderung Mengendur saat Berinteraksi dengan Keluarga
Mahasiswa penuhi kawasan Patung Kuda
Aksi demonstrasi menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja masih terus terjadi di Jakarta.
Sejumlah mahasiswa dari Universitas Gunadarma dan mahasiswa Universitas Mercubuana smenggelar aksi demonstrasi di Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat.
Mereka mulai memenuhi Patung Kuda Arjuna Wiwaha Rabu (28/10/2020) pukul 13.00 WIB.
Pantauan Wartakotalive.com baru ratusan mahasiswa yang datang menggelar unjuk rasa.
Mereka hanya memenuhi depan Gedung Sapta Pesona sehingga aksi mereka tidak berdampak pada Jalan Budi Kemuliaan, Jalan MH. Thamrin, dan Jalan Medan Merdeka Selatan.
Baca juga: Sebanyak 20.369 Personel Gabungan Disiagakan Amankan Demo Tolak UU Omnibus Law
Kendaraan tetap dapat melintas di ruas jalan tersebut. Tidak terjadi penumpukan kendaraan akibat aksi unjuk rasa.
Hanya satu mobil komando yang dipakai dalam unjuk rasa tersebut.
Tuntutan para pengunjuk rasa masih sama dengan unjuk rasa sebelumnya yakni menolak Undang-undang Omnibus Law.
Baca juga: Mahasiswa Gunadarma dan Mercubuana Tolak Omnibus Law, Mulai Penuhi Kawasan Patung Kuda
Dalam orasi mahasiswa dari Universitas Mercubuana menuntut Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeluarkan Perpu mencabut UU Omnibus Law.
"UU Omnibus Law adalah produk kapitalis kawan-kawan. Maka dari itu kita harus gagalkan Omnibus Law," jelas orator tersebut.
Baca juga: 1.000 Mahasiswa Unjuk Rasa saat Hari Sumpah Pemuda, Tolak UU Omnibus Law
Selain orasi para mahasiswa juga menyanyikan lagu perjuangandan mengucapkan sumpah mahasiswa