Virus Corona Jakarta

Kedisiplinan Warga Jakarta terhadap 3M Cenderung Mengendur saat Berinteraksi dengan Keluarga

Meski merasa kenal dan memiliki hubungan yang dekat, Anies meminta warganya untuk mematuhi protokol 3M.

Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Feryanto Hadi
Warta Kota/Junianto Hamonangan
Gebrak Masker (Gerakan Bersama Pakai Masker), dan Sosialisasi 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan dan Menjaga Jarak) dilakukan di Kelurahan Penggilingan, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur. 

WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan, tingkat kedisiplinan warga Ibu Kota terhadap gerakan 3M cenderung mengendur saat berinteraksi dengan keluarga.

Meski merasa kenal dan memiliki hubungan yang dekat, Anies meminta warganya untuk mematuhi protokol 3M.

“Pada saat kita berada di kendaraan umum, kita disiplin menjalankan 3M. Kita berada di tempat-tempat yang banyak orang juga kita pakai masker, tapi ketika bertemu dengan keluarga, kolega, atau orang yang kita kenal, mendadak kita merasakan turun kedisiplinan itu,” kata Anies saat dikutip dari YouTube Pemprov DKI Jakarta pada Rabu (28/10/2020).

Baca juga: Cegah Kluster Libur Panjang, Pemkab Karawang akan Data Warga yang Mudik

Dalam kesempatan itu Anies mengingatkan betapa pentingnya untuk mempertahankan protokol 3M. Meski mereka memiliki hubungan yang dekat, bukan berarti penularan Covid-19 dapat terhenti.

Kata dia, penularan Covid-19 bisa terjadi lewat orang yang dikenal maupun tidak dikenal.

Karena itu jangan sampai protokol 3M hanya dilakukan kepada orang yang tidak dikenal saja, sedangkan bersama orang terdekat justru mengabaikan protokol kesehatan.

“Saya mengajak kepada semuanya di masa liburan ini, maka kita berlibur sambil menjaga kesehatan, menjaga keselamatan dan melindungi sesama. Ketika kita ingin melindungi saudara kita, pakai masker. Ketika kita ingin memastikan orang tua kita sehat, pakai masker, jaga jarak, mencuci tangan dengan baik,” ujar Anies.

Baca juga: Sebanyak 20.369 Personel Gabungan Disiagakan Amankan Demo Tolak UU Omnibus Law

“Insyaallah dengan begitu, kita bisa melewati masa liburan ini tanpa mengalami konsekuensi lonjakan penularan Covid-19. Sekali lagi usahakan tetap di rumah,” tambah Anies. (faf)

Klaster keluarga masih tinggi

Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta mengingatkan warganya untuk tetap berada di rumah saat libur panjang dari Rabu (28/10/2020) sampai Minggu (1/11/2020).

Hal ini berkaca pada lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi pada Agustus lalu karena banyaknya warga Ibu Kota ke luar kota untuk menemui kerabat atau kolega.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, pada hari libur biasanya interaksi warga Jakarta dengan kerabat dan kolega cukup tinggi.

Lantaran merasa kenal dan memiliki hubungan yang dekat, mereka kemudian mengabaikan gerakan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun.

Baca juga: Jaktour Pastikan Rapat Kerja Eksekutif dan Legislatif DKI di Puncak Bogor Sesuai Protokol Covid-19

Padahal bisa saja salah satu dari kerabat itu ada yang berkategori orang tanpa gejala (OTG). Mereka terpapar Covid-1, namun tidak disertai gejala seperti batuk, demam dan flu.

“Di sini potensi penularan muncul, padahal kita tahu bahwa virus ini tidak mengenal tempat, jadi bisa menular di mana saja, kapan saja. Tidak hanya menular di tempat publik, bahkan penularan di ruang ruang privat itu sangat tinggi,” kata Anies dalam kesempatan sama.

Baca juga: Tante Ernie Unggah Foto Berbikini di Kolam Renang, Vicky Prasetyo Keluarkan Jurus Gombal

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved