Virus Corona Jawa Barat
Cegah Kluster Libur Panjang, Pemkab Karawang akan Data Warga yang Mudik
Pendataan bagi warga bertujuan agar masyarakat yang mudik saat libur panjang dapat terkontrol dan diketahui.
Penulis: Joko Supriyanto | Editor: Feryanto Hadi
WARTAKOTALIVE.COM-KARAWANG --Dalam upaya pencegahan terjadinya kluster baru pada saat libur panjang, Pemerintah Kabupaten Karawang akan melakukan pendataan warga yang akan mudik.
Sebab momentum libur panjang biasanya dimanfaatkan para pendatang untuk kembali ke kampung halaman untuk bertemu keluarga.
"Kita akan data sebagai bentuk antisipasi pencegahan Covid-19," kata Pjs Bupati Karawang Yerry Yanuar.
Baca juga: Sebanyak 20.369 Personel Gabungan Disiagakan Amankan Demo Tolak UU Omnibus Law
Dikatakan Yerry, pendataan bagi warga bertujuan agar masyarakat yang mudik saat libur panjang dapat terkontrol dan diketahui.
Sehingga jika terpapar covid-19, dapat dilakukan tindakan secara cepat agar tidak terjadi penyebaran.
"Jika ditemukan ada warga yang terpapar kami bisa bergerak cepat melakukan tindakan," katanya.
Baca juga: Pjs Bupati Karawang Sebut Maulid Nabi Sebagai Momentum Meningkatkan Kebersamaan
Menurutnya kemungkinan warga Karawang untuk mudik, bisa aja terjadi sebab Karawang merupakan kota industri sehingga banyak pendatang yang datang dan bekerja di sektor industri. Sehingga ketika moment libur panjang memanfaatkan untuk mudik.
"Kalau saran saya sih sebaiknya dirumah saja biar aman. Kita belum tahu apakah kita terpapar covid-19 atau tidak, kalau bertemu keluarga di kampung," kata Yerry.
Pemprov DKI imbau warga tak berlibur
Di tempat terpisah. Pemprov DKI Jakarta mengingatkan warganya untuk tetap berada di rumah saat libur panjang dari Rabu (28/10/2020) sampai Minggu (1/11/2020).
Hal ini berkaca pada lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi pada Agustus lalu karena banyaknya warga Ibu Kota ke luar kota untuk menemui kerabat atau kolega.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, pada hari libur biasanya interaksi warga Jakarta dengan kerabat dan kolega cukup tinggi.
Lantaran merasa kenal dan memiliki hubungan yang dekat, mereka kemudian mengabaikan gerakan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun.
Baca juga: Jaktour Pastikan Rapat Kerja Eksekutif dan Legislatif DKI di Puncak Bogor Sesuai Protokol Covid-19
Padahal bisa saja salah satu dari kerabat itu ada yang berkategori orang tanpa gejala (OTG). Mereka terpapar Covid-1, namun tidak disertai gejala seperti batuk, demam dan flu.
“Di sini potensi penularan muncul, padahal kita tahu bahwa virus ini tidak mengenal tempat, jadi bisa menular di mana saja, kapan saja. Tidak hanya menular di tempat publik, bahkan penularan di ruang ruang privat itu sangat tinggi,” kata Anies yang dikutip dari YouTube Pemprov DKI Jakarta pada Rabu (28/10/2020).
Baca juga: Tante Ernie Unggah Foto Berbikini di Kolam Renang, Vicky Prasetyo Keluarkan Jurus Gombal