Virus Corona

Pemerintah Diminta Ubah Paradigma, Bukan Mengakhiri tapi Kendalikan Pandemi Covid-19

Pandu Riono menyarankan pemerintah untuk memperkuat surveilans, tes, dan pelacakan, untuk mengendalikan penyebaran Covid-19.

Kompas TV
Pakar Epidemiologi Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono dalam kanal YouTube Kompas TV, Kamis (28/5/2020). 

"Angka tesnya bagus, sudah mencapai kapasitas yang tiga kali lebih tinggi daripada angka nasional."

Baca juga: Wasekjen KSPSI Ajak Buruh Ikut Bahas RPP UU Cipta Kerja Ketimbang Terus Demonstrasi Tanpa Ujung

"Jadi sebagian besar testing di Indonesia itu disumbang oleh testing yang di wilayah DKI," ungkap Pandu.

Menurut Pandu, daerah lain dapat mengikuti langkah DKI Jakarta yang melakukan tes Covid-19 secara massal.

Pandu menilai peningkatan kapasitas pengetesan sangat dibutuhkan untuk mengetahui jumlah masyarakat yang sebenarnya tertular.

Baca juga: Jalani Sidang PK, Fredrich Yunadi Bakal Bawa Bukti Baru dan Hadirkan Dua Saksi Ahli

Sehingga, dapat dilakukan langkah penyembuhan dan menghentikan rantai penularan.

"Ini menjadi tantangan kita bahwa kita harus juga memperluas kapasitas testing di wilayah lainnya."

"Supaya kita bisa memotret sebenarnya banyak orang yang memang sudah positif," cetus Pandu.

Baca juga: Tak Dapat Surat Panggilan dari Bareskrim, Ahmad Yani: Mau Datang Sebagai Apa?

Sedangkan untuk positivity rate, DKI Jakarta cenderung fluktuatif.

Positivity rate adalah perbandingan antara jumlah kasus positif Covid-19 dengan jumlah tes yang dilakukan.

Pandu mengungkapkan, dalam beberapa pekan terakhir, positivity rate di Jakarta naik turun dan terakhir berada pada angka 17 persen.

Baca juga: Manfaatkan Momen Demonstrasi, Tiga Kurir Berusaha Edarkan Ribuan Pil Ekstasi dan 3 Kilogram Sabu

"Kalau kita lihat positivity rate-nya, jadi ternyata beberapa minggu terakhir ini sudah mulai menurun, dan kemudian meningkat lagi, dan terakhir sekitar 17 persen," papar Pandu.

Dirinya menilai naik turunnya angka positivity rate terjadi karena mobilitas penduduk yang keluar masuk wilayah Jakarta.

"Mobilitas penduduk dari berbagai provinsi di Indonesia akan masuk ke DKI Jakarta, dan juga masalah lain yang sulit sekali dikendalikan," terang Pandu.

Baca juga: Peringatan Dini Cuaca Jabodetabek 23 Oktober 2020: Pulogadung Hingga Cikupa Berpotensi Hujan Deras

Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI Jakarta, terjadi penambahan 952 kasus konfirmasi positif Covid-19 per Jumat (23/10/2020).

Pemprov DKI Jakarta telah melakukan tes PCR terhadap 10.590 spesimen dengan jumlah yang dites 8.472 orang. Hasilnya, 852 orang positif dan 7.620 negatif.

Total penambahan kasus positif sebanyak 952 kasus, ditambah akumulasi data sebanyak 100 kasus dari tanggal 21 Oktober yang baru dilaporkan. (Fahdi Fahlevi)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved