Omnibus Law
Setelah Aksi Demo Tolak UU Omnibus Law Bergejolak, Jokowi akhirnya Buka Suara, ini Katanya
Jokowi menyarankan agar para pihak yang menolak UU Omnibus Law menggunakan jalur konstitusional.
Dalam narasinya BEM menyebut bahwa tanggal 5 Oktober 2020 menjadi hari duka dan penghianatan sekaligus jadi simbol atas matinya hati nurani para Dewan Perwakilan Rakyat.
Terutama terhadap rakyat Indonesia dengan disahkannya Omnibus Law menjadi sebuah undang-undang di tengah kondisi negeri yang sedang sakit.
Saat hati rakyat telah tersakiti, buruh menjadi korban atas kerakusan para penguasa dan oligarki.
Pendidikan, perekonomian, kesehatan dan segala aspek kehidupan dikebiri, maka sampaikanlah keseluruh pelosok negeri, bahwa demokrasi kita telah mati!
• Bapemperda DPRD DKI Jakarta Bakal Pangkas Pasal di Dalam Raperda Penanggulangan Covid-19
Seruan untuk seluruh mahasiswa di Indonesia dari Sabang sampai Merauke untuk mengikuti aksi nasional yang diadakan pada :
Hari/Tanggal : Kamis, 8 Oktober 2020
Waktu : 10.00 WIB
Tempat : Istana Rakyat
Apabila usul ditolak tanpa ditimbang,
Suara dibungkam kritik dilarang tanpa alasan,
Dituduh subversif dan mengganggu keamanan,
Maka hanya ada satu kata, "LAWAN"!
#CabutOmnibusLaw
#MosiTidakPercaya
Panjang Umur Perjuangan!
Hidup Mahasiswa!
Hidup Rakyat Indonesia!
Hidup Perempuan Indonesia!
Jokowi Kunjungan Kerja
Saat mahasiswa dan buruh berencana menggelar aksi di depan Istana Negara, Kamis (8/10), Jokowi telah berangkat ke Yogyakarta hingga beberapa hari ke depan untuk kunjungan kerja.
Ia bahkan telah bertolak ke Yogyakarta pada Rabu (7/10) sore.
Dari Yogyakarta, Jokowi akan melanjutkan perjalanan ke Solo.
Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, selama seharian ini agenda Jokowi di Istana Bogor, termasuk menggelar rapat secara virtual.