Aksi Terorisme
Densus 88 Ciduk Empat Terduga Teroris di Bekasi, Salah Satunya Pernah Terlibat Kerusuhan Ambon 2005
Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap empat terduga teroris di Bekasi, Jawa Barat, Minggu (5/10/2020).
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap empat terduga teroris di Bekasi, Jawa Barat, Minggu (5/10/2020).
Keempat orang itu diduga merupakan jaringan Jamaah Islamiyah (JI).
Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono mengatakan, keempat terduga teroris tersebut ditangkap di tempat terpisah di daerah Bekasi, Jawa Barat.
• Juru Bicara Wapres: Karena Kondisi Darurat, Tidak Masalah Jika Vaksin Covid-19 Tak Halal
Pertama adalah Muhammad Nasir alias Safiq yang ditangkap di Jalan Nusantara 1, Ciantra, Cikarang Selatan, Bekasi, Jawa Barat.
Dia diduga terlibat dalam pelatihan terorisme pada 2020 silam.
Menurut Argo, Nasir juga terlibat membantu menyembunyikan terduga teroris lainnya yang bernama Muhammad Tsabat Abdullah alias Dul dan Soleh Habibi.
• Pemerintah Tetapkan Harga Tes Swab Mandiri Maksimal Rp 900 Ribu, yang Melanggar Cuma Ditegur
"Saudara MN mengikuti pelatihan kegiatan alam terbuka kelompok Adira angkatan pertama pada 2012," kata Argo lewat keterangan tertulis, Senin (5/10/2020).
Selanjutnya, terduga teroris kedua merupakan Muhammad Tsabat Abdullah alias Dul dan Soleh Habibi yang ditangkap di Perumnas III, Aren Jaya, Bekasi Timur.
Ia diduga pernah berangkat ke Suriah pada gelombang keenam.
• Mantan Dirut Garuda Ari Askhara Akhirnya Jadi Tersangka Kasus Harley Davidson dan Brompton
Terduga teroris ketiga yang ditangkap tim densus 88 adalah Nur Muhammad Maulidi Kusnanto alias Alung, yang ditangkap di Jalan Mutiara Gading Timur 1 Mustika Jaya, Kota Bekasi.
Menurut Argo, Maulidi Kusnanto diduga pernah ikut menyembunyikan Muhammad Tsabat Abdullah.
Ia juga pernah mengikuti pelatihan senjata di Klaten.
• DAFTAR Lengkap Gaji PPPK Sesuai Perpres 98/2020, Kini Setara PNS
"Dia juga bagian dari tim pelayanan Bithonah, lalu pernah mengikuti pelatihan bongkar pasang senjata M16 di Klaten."
"Pada 2013 ia mengamankan lima pucuk senjata api gas laras panjang yang diserahkan pada anggotanya di Jakarta dan Lampung," ungkap Argo.