Kisah Balqis, Bocah 9 Tahun Idap Penyakt Langka, Jari harus Diamputasi atau Dibiarkan Lepas Sendiri

Sejak Maret 2019 lalu, Balqis terkapar tak berdaya dan hanya bisa menggerakkan badannya saja.

Penulis: Rangga Baskoro | Editor: Mohamad Yusuf
RWarta Kota/Rangga Baskoro
Penderita Vaskulitis, Balqis Aulia Rahma (9) saat ditemui di kediamannya, Kranji, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (22/9/2020). 

WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI BARAT- Anak perempuan yang berdomisili di Kranji, Bekasi Barat, bernama Balqis Aulia Rahma (9) menderita penyakit langka Vaskulitis atau radang pembuluh darah.

Berdasarkan diangnosa dari dokter di RSCM, penyakit tersebut menyebabkan aliran darah yang mengalir ke ujung jari kaki dan tangan menjadi terhambat sehingga menyebabkan pembusukan.

Alhasil, jari telunjuk tangan kanan Balqis harus diamputasi karena telah mati rasa dan membusuk.

 Rahayu Saraswati, Bakal Calon Wakil Wali Kota Tangsel Setuju jika Pilkada 2020 Ditunda

 Permenhub Atur Pesepeda Pakai Sepatbor dan Helm, ini Penjelasan Kemenhub

 Dari Ratusan Gedung Pencakar Langit di Jakarta,hanya Lima Bangunan ini yang Berkonsep Green Building

Infeksi luka pada jari telunjuk juga menyebabkan anaknya mengalami demam tinggi.

"Jari telunjuknya diamputasi karena lukanya sudah parah, sudah enggak bisa digerakin juga telunjuknya, kata dokter infeksi jadi bikin dia (Balqis) demam," kata Ibunda Balqis, Wismawati (31) saat ditemui di kediamannya, Selasa (22/9/2020).

Dokter memberikan pilihan kepada Wismawati dan suaminya, Firman (35).

Pasangan suami istri itu pun, harus dihadapi dengan keputusan yang sulit.

Mengamputasi bagian jari tangan dan kaki yang telah membusuk, atau membiarkannya putus dengan sendirinya.

"Memang opsinya dikasih dua pilihan, mau diamputasi semua bagian jari yang sudah menghitam, atau dibiarin lepas sendiri. Saya kan enggak tega kalau diamputasi. Ngeliat begitu saja sudah 'ngenes' saya," ucapnya.

Baru 4 hari lalu, luka di jari kelingking kaki kiri Balqis mengalami infeksi parah.

Sehingga, jari kelingking anak yang masih duduk di bangku kelas 3 SD itu, putus dengan sendiri.

"Baru saja nih, 4 hari lalu, jari kelingking kakinya putus sendiri. Jadi seperti ranting kering dan copot sendiri aja gitu," kata Firman.

Pasutri itu kini pasrah melihat kondisi anak perempuannya.

Pembusukan mulai merambat ke hampir seluruh jari kaki dan tangan Balqis.

 Kisah 4 Anggota Keluarga Wali Kota Jambi Positif Corona, Sang Buah Hati Tak Terselamatkan

 Jelang Kasusnya Disidangkan, Alfin Andrian Minta Maaf ke Syekh Ali Jaber, ini 8 Faktanya

 Ini Daftar 7 Kecamatan di Tangerang yang Angka Gizi Buruknya Tinggi

"Yang sudah menghitam itu sudah hampir semuanya, jari kaki sudah luka-luka, tinggal nunggu copot. Kata dokter kalau mati rasa nanti copot sendiri, kalau masih kerasa bisa sembuh," ungkapnya.

Sejak Maret 2019 lalu, Balqis terkapar tak berdaya dan hanya bisa menggerakkan badannya saja.

Sedangkan penyakit tersebut semakin merambat ke kulit hingga menyebabkan luka-luka yang hampir mirip luka bakar.

"Enggak bisa jalan lagi, lumpuh, tiduran saja di rumah, kalau mau ke kamar mandi digendong, sudah enggak ada aktivitas lagi," kata Firman. (abs)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved