Virus Corona Jabodetabek

Sopir Mobil Jenazah Tantang Semua Orang Jadi Kenek Sehari: Sini Buat Orang yang Anggap Enteng Covid

PSBB Jakarta jilid 2 atau PSBB Total ditetapkan Gubernur Anies Baswedan guna menekan pertambahan pasien Covid-19.

Youtube Narasi TV
Muhammad Nursyamsurya, sopir mobil jenazah Cibinong Bogor di acara Mata Najwa 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- PSBB Jakarta jilid 2 atau PSBB Total ditetapkan Gubernur Anies Baswedan guna menekan pertambahan pasien Covid-19.

Namun masih banyak warga yang menganggap enteng virus corona ini, tidak peduli dengan dan menganggap main-main.

Kondisi itu membuat sopir mobil jenazah Cibinong Bogor Muhammad Nursyamsurya, menantang semua orang untuk bisa jadi kenek dalam sehari. 

"Masih ada warga entengkan PSBB, covid itu katanya bohong, saya sekarang mau ajak kalian ikut sehari-hari jadi kenek gimana rasanya makamkan orang, bisa satu keluarga bahkan puluhan jumlahnya," tutur pria yang akrab disapa Syam ini di acara Mata Najawa, Rabu (16/9/2020).

VIDEO: Suasana TPU Mangunjaya Tambun, Sudah 180 Jenazah Covid Dimakamkan

Menurut Syam selama jadi sopir mobil jenazah dari tahun 1997.

"Ini lebih berat kondisi sekarang tambah banyak korban karena pengalaman di bulan April cara layani jenazah covid.

Prosesi pemakaman jenazah covid-19 di TPU Pondok Rangon
Prosesi pemakaman jenazah covid-19 di TPU Pondok Rangon (dok Junaedi)

Syam menuturkan, pada bulan Maret dan April bisa menguburkan 40-50 per hari. Namun di bulan  September mencapai 60 per hari. 

"Kami memakamkan jenazah Covid-19 dari subuh sampai subuh. Bulan Mei Juni turun 20 per hari lalu ada PSBB new normal ada penambahan pasien, " tutur Syam.

Tingkatkan Daya Tampung Jenazah Covid-19, TPU Pondok Ranggon Perluas Lahan 13.000 Meter Persegi

Tak jarang bertemu dengan mobil pengantar jenazah lain sehingga bisa beriringan jalannya dari pemakaman, setelah itu berpisah di jalan tol. 

Belum lagi harus menghadapi kemacetan di jalan saat harus membawa jenazah ke pemakaman.  Meski PSBB, kondisi jalanan masih macet di jalan tol terutama sore hari padatnya luar biasa. 

"Kami minta maaf sama warga kalau kami ngebut di jalan, sirine bunyi terus dan tolong mobilnya dipinggirkan sedikit supaya kami bisa lewat karena kepadatan jalan terutama tol Pondok Rangon ke Cibubur sangat padat," ceritanya.

Berlatar Belakang Serupa, Muhamad Sampaikan Bela Sungkawa dan Doa Atas Wafatnya Sekda DKI Saefullah

"Masyarakat anggap new normal terbiasa jalanan masih macet, padahal virus masih banyak. Paling sedih pernah jemput jenazah dari satu rumah sakit yang meninggal suami istri, dalam sehari juga ada, atau beda hari juga pernah. dokter dan perawat dalam sehari juga ada," tuturnya. 

"Saya minta tolong Stop. Ini masalah kemanusiaan, masalah orang. jangan anggap enteng," pinta Syam. 

Bagaimana dengan kisah penggali kuburan? 

Petugas pemakaman TPU Pondok Rangon Junaedi menceritkan pengalaman menguburkan jenazah Covid19

"Sampai malam pun petugas melakukan pemakamana sampai malam pukul 23.00, paling banyak menguburkan hari kamis kemarin 40 jenazah," tuturnya 

Junaedi bekerja di TPU Pondok Rangon tahun 1997. Selama ini ada dua peristiwa paling berat yang dikerjakan, pertama tragedi 1998 harus makamkan 135 jenazah dalam 2 hari.

Dan sekarang memakamkan jenazah Covid-19 hingga malam hari. 

"Memang cukup berat karena jumlah pemakaman makin bertambah, terlebih setelah TPU Pondok Rangon ditunjuk untuk menerima pemakaman pasien Covid19," tuturnya. 

 Tingkatkan Daya Tampung Jenazah Covid-19, TPU Pondok Ranggon Perluas Lahan 13.000 Meter Persegi

Dinas Bina Marga DKI Jakarta terus melakukan perluasan di TPU Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Utara. Perluasan dilakukan agar bisa meningkatkan daya tampung jenazah Covid-19.

Perluasan oleh Dinas Bina Marga DKI Jakarta itu dilakukan dengan menggunakan sejumlah alat berat Dinas eskavator maupun 5-6 unit dump truk untuk mengangkut tanah.

Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Hari Nugroho mengatakan pihaknya sudah melakukan perluasan seluas 13.000 meter persegi agar lahan pemakaman untuk jenazah Covid-19 bertambah.

"Sudah hampir selesai sekarang. Kita perluas sekitar 13.000 meter persegi," kata Hari, Jumat (11/9/2020).

 Giliran Ridwan Kamil sebut PSBB Total Biang Anjloknya IHSG, Lalu Beri Saran ke Anies Baswedan Begini

 Tiga Pilar Jaksel Bentuk Satgas Penegak Disiplin Protokol Kesehatan Covid-19 di Seluruh Pasar

Hari menambahkan perluasan dilakukan denhan meratakan tanah yang berbukit-bukit agar dapat dijadikan makam jenazah kasus Covid-19.

Perluasan lahan sudah dilakukan sejak enam hari lalu. Sementara untuk pengerjaan kali ini adalah untuk yang ketiga kalinya dilakukan oleh Dinas Bina Marga DKI Jakarta.

"Ini udah yang ketiga kalinya, yang pertama tiga bulan lalu, nah yang kedua dua bulan lalu dan yang ketiga baru sekarang," katanya.

Namun Hari tak bisa memastikan daya tampung makam jenazah Covid-19 usai proses perluasan tersebut karena itu sudah termasuk urusan Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta. (jhs)

Update kasus corona

Jumlah pasien Virus Corona (COVID-19) di Indonesia bertambah 3.737 orang, per Jumat (11/9/2020).

Sehingga, hari ini total ada 210.940 kasus positif. Hal itu seperti dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id.

Sementara, jumlah pasien sembuh bertambah 2.707 orang, sehingga total pasien sembuh ada 150.217 orang.

 Satu Pasien Covid-19 Bunuh Diri Lompat dari Tower 6 Wisma Atlet Kemayoran

Sedangkan pasien yang meninggal bertambah 88 orang, sehingga total ada 8.544 pasien Covid-19 yang meninggal.

Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 11 September 2020, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:

DKI JAKARTA

Jumlah Kasus: 51.635 (23.9%)

JAWA TIMUR

Jumlah Kasus: 37.455 (18.4%)

JAWA TENGAH

Jumlah Kasus: 17.074 (7.9%)

JAWA BARAT

Jumlah Kasus: 13.940 (6.4%)

SULAWESI SELATAN

Jumlah Kasus: 13.183 (6.5%)

KALIMANTAN SELATAN

Jumlah Kasus: 9.152 (4.5%)

SUMATERA UTARA

Jumlah Kasus: 8.241 (3.9%)

BALI

Jumlah Kasus: 6.978 (3.2%)

KALIMANTAN TIMUR

Jumlah Kasus: 5.599 (2.6%)

SUMATERA SELATAN

Jumlah Kasus: 4.945 (2.4%)

PAPUA

Jumlah Kasus: 4.330 (2.1%)

SULAWESI UTARA

Jumlah Kasus: 4.085 (2.1%)

BANTEN

Jumlah Kasus: 3.448 (1.6%)

RIAU

Jumlah Kasus: 3.345 (1.3%)

SUMATERA BARAT

Jumlah Kasus: 3.161 (1.4%)

NUSA TENGGARA BARAT

Jumlah Kasus: 2.910 (1.5%)

KALIMANTAN TENGAH

Jumlah Kasus: 2.920 (1.4%)

ACEH

Jumlah Kasus: 2.403 (1.0%)

MALUKU

Jumlah Kasus: 2.365 (1.1%)

GORONTALO

Jumlah Kasus: 2.271 (1.1%)

MALUKU UTARA

Jumlah Kasus: 1.918 (1.0%)

SULAWESI TENGGARA

Jumlah Kasus: 1.801 (0.9%)

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Jumlah Kasus: 1.744 (0.8%)

KEPULAUAN RIAU

Jumlah Kasus: 1.357 (0.6%)

PAPUA BARAT

Jumlah Kasus: 1.019 (0.5%)

KALIMANTAN BARAT

Jumlah Kasus: 736 (0.4%)

LAMPUNG

Jumlah Kasus: 511 (0.2%)

KALIMANTAN UTARA

Jumlah Kasus: 460 (0.2%)

SULAWESI BARAT

Jumlah Kasus: 458 (0.2%)

BENGKULU

Jumlah Kasus: 430 (0.2%)

JAMBI

Jumlah Kasus: 314 (0.2%)

KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Jumlah Kasus: 270 (0.1%)

SULAWESI TENGAH

Jumlah Kasus: 269 (0.1%)

NUSA TENGGARA TIMUR

Jumlah Kasus: 213 (0.1%). (CC)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved