Virus Corona Jabodetabek
Pegawai Positif Covid-19, Kantor Wali Kota Jakarta Barat Ditutup Jumat 18 September 2020
Gedung atau kantor Wali Kota Jakarta Barat rencananya akan ditutup sementara Jumat (18/9/2020) lantaran ada pegawainya positif Covid-19
Penulis: Desy Selviany |
Kabarnya gedung itu tutup selama tiga hari karena Covid-19.
Gedung tersebut merupakan tempat kerja Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Pertanahan (Citata) DKI Jakarta, Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta, Gedung Dinas Perkeretaapian DKI Jakarta dan Dinas Elektronik DKI Jakarta.
• Kasus Positif Covid-19 Kabupaten Bogor Bertambah 25 Orang, Kecamatan Cibinong Tertinggi
Pintu depan gedung itu terlihat tutup total.
Hanya seorang Pamdal yang berjaga di pintu belakang gedung terlihat duduk di gedung itu.
Pamdal bernama Hendra Gunawan itu mengatakan bahwa gedung tersebut ditutup mulai Kamis (17/9/2020) pukul 10.00 WIB.
• Polisi Sebut Pelaku Pembunuhan dan Mutilasi Pria di Apartemen Kalibata City Lebih dari Satu Orang
"Gedung ditutup untuk penyemprotan disinfektan," kata Hendra ditemui di belakang gedung.
Penyemprotan disinfektan dilakukan setiap harinya untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Misalnya saja pada Kamis ini penyemprotan disinfektan sudah dilakukan pukul 10.00 WIB.
• Diduga Meninggal Dianiaya, Ternyata Ini Penyebab Meninggalnya Ustaz Pondok Pesantren Rodotul Barokah
"Penyemprotan rutin setiap hari sampai selesai," ujar Hendra.
Rencananya gedung milik lima Dinas DKI Jakarta itu akan kembali diaktifkan Senin (21/9/2020).
Diberitakan sebelumnya sebagian gedung Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ditutup sementara karena Covid-19.
• Selama Isolasi Mandiri, Anies Sebut Saefullah Komunikasinya Cenderung Tertutup
Namun penutupan itu bukan karena kasus Covid-19 yang menimpa mendiang Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta Chaidir mengatakan ada dua gedung yang ditutup mulai Kamis (17/9/2020).
Kedua gedung itu ialah Blok G Balaikota DKI Jakarta dan satu gedung di Jatibaru, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
• Duka Menyelimuti Benyamin Davnie Kala Sekda DKI Jakarta Tutup Usia karena Infeksi Covid-19
"Penutupan bukan karena kasus Sekda meninggal.
"Penutupan lantaran ada ASN yang terpapar Covid-19," ujar Chaidir dikonfirmasi Kamis (17/9/2020).
Di Blok G ada empat pegawai ASN terpapar Covid-19 yakni ASN di Biro Hukum mulai dari eselon IV, eselon III, dan dua staf terpapar.
• Pria Dimutilasi di Apartemen Kalibata City Ternyata Manajer HRD Perusahaan Kontraktor
Sementara untuk Gedung di Jatibaru, Chaidiri belum mendapatkan informasi lebih lanjut.
Ia mengaku baru menerima kabar Gedung Jatibaru ditutup pagi ini.
"Di Jatibaru ada satu gedung ditutup sementara tapi saya enggak tahu gedung apa belum terima kabar," jelasnya.
• Video Pendaki Wanita Petik Bunga Edelweis Viral, Bisa Terancam Hukuman 5 Tahun & Denda Rp100 Juta?
Rencananya selama ditutup gedung akan disemprot dengan cairan disinfektan.
Pegawai yang berkerja di gedung itu diminta untuk work form home (WFH).
"Penutupan hanya tiga hari kemungkinan Senin (21/9/2020) kembali dapat digunakan," tandas Chaidir.
Gedung G Balai Kota Ditutup Sementara, 24 ASN Terpapar Positif Virus Corona
Sebanyak 24 aparatur sipil negara (ASN) di Pemprov DKI Jakarta positif virus corona atau Covid-19.
Termasuk 13 orang di antaranya adalah pejabat, sedangkan 11 orang sisanya staf ASN.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta Chaidir mengatakan, delapan pejabat yang sempat terpapar Covid-19 telah dinyatakan sehat dan kembali beraktivitas.
Namun dua di antaranya meninggal dunia akibat Covid-19, dan tiga orang lagi masih menjalani isolasi.
Pejabat yang dinyatakan sehat adalah Kepala Biro Pendidikan Mental dan Spiritual Setda DKI Jakarta Hendra Hidayat (sekarang Wakil Wali Kota Jakarta Timur).
• Kasus Positif Covid-19 Kabupaten Bogor Bertambah 25 Orang, Kecamatan Cibinong Tertinggi
• Partai Gerindra Pastikan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo Sudah Sembuh dari Covid-19
Kepala Biro Pemerintahan Setda DKI Jakarta Premi Lesari; Asisten Pemerintahan Setda DKI Jakarta Reswan W Soewardjo (sekarang Asisten Deputi Gubernur Jakarta bidang Pariwisata).
Kemudian, Ketua Tim Gubernur untuk Percepatan dan Pembangunan (TGUPP) Amin Subekti; Direktur Utama Perumda Pasar Jaya Arief Nasruddin.
Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Suzi Marsitawati; Kepala Biro Penataan Kota dan Lingkungan Hidup Afan Adriansyah.
Serta Sekretaris Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Gumilar Ekalaya.
Sedangkan dua pejabat meninggal dunia akibat Covid-19 adalah Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah dan Lurah Meruya Selatan Ubay Hasan.
• 6 Bulan Pandemi Covid-19 Kasus Terus Bertambah, Doni Monardo: Jangan Salahkan Pemerintah!
• Artotel Group Bersama Halodoc Kerjasama Untuk Edukasi Karyawan Dan Tamu Soal Pencegahan Covid-19
Sementara tiga pejabat yang masih menjalani isolasi adalah Wali Kota Jakarta Barat; Asisten Deputi Gubernur DKI Jakarta dan Kepala Bagian Hukum di Biro Hukum Setda DKI Jakarta.
“Namun untuk di Blok G Balai Kota sekarang ada 11 staf yang kena, rinciannya tiga orang dari Biro Hukum dan delapan di saya (BKD),” kata Chaidir saat dikonfirmasi, Kamis (17/9/2020).
Menurut Chaidir, staf dan pejabat itu terkonfirmasi terpapar Covid-19 sejak Rabu (16/9/2020) kemarin.
Pada Senin (14/9/2020) sebelumnya, mereka mengikuti swab test yang digelar Dinas Kesehatan DKI Jakarta.
Atas temuan kasus baru itu, kata dia, Pemprov DKI Jakarta memutuskan untuk menutup sementara kegiatan di Gedung Blok G yang berjumlah 22 lantai.
"Semua disterilin, tapi lockdown Blok G bukan karena Pak Sekda meninggal, tapi karena ada dua pejabat baru (Asdep dan Kabag Hukum, termasuk 11 staf ASN) yang terpapar Covid-19,” ujarnya.
• Alasan IDI Minta Anies Baswedan Lockdown Jakarta Dua Minggu: Kita Maunya Lockdown!
• Tak Pernah Sebut Kondisinya Menurun,Ini Pesan Terakhir Sekda DKI Saefullah ke Anies melalui Whatsapp
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan untuk menutup Gedung Blok G berlantai 22 di Balai Kota DKI Jakarta selama tiga hari, mulai Kamis (17/9/2020) sampai Minggu (19/9/2020).
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI itu mengatakan, penutupan operasional kantor pegawai bukan karena Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah meninggal dunia akibat Covid-19.
Tetapi karena pejabat eselon II yang kembali terpapar Covid-19.
"(Penutupan ini) bukan karena kasus Pak Sekda, tapi karena tadi pagi ditemukan ada dua orang pejabat (positif virus corona)," kata Anies Baswedan, di Balai Kota, Rabu (16/9/2020).
"Salah satunya pejabat eselon II yang terpapar (dan terkonfirmasi) positif, dan ada beberapa yang sedang menunggu hasil sore ini, tapi satu sudah konfirm positif,” katanya lagi.
• Anies: Sepanjang Bekerja Bersama Saefullah Belum Pernah Pamit Pulang karena Sakit
• Sekda DKI Meninggal, Anies: Saefullah Paling Sering Berbagi Suplemen kepada Kerabat
Menurut Anies Baswedan, bila ditemukan kasus positif di tempat kerja, pemerintah akan menutup tempat tersebut selama tiga hari untuk proses sterilisasi.
Tindakan itu mengacu pada Peraturan Gubernur (Pergub) DKI Jakarta Nomor 88 tahun 2020 tentang Perubahan Pergub Nomor 33 Tahun 2020.
Isi pergub itu tentang Pelaksanaan PSBB dalam Penanganan Corona Virus Disease 2019 di DKI Jakarta.
“Jadi gedung blok G di DKI Jakarta, ini persis samping kita. Di hari Kamis (17/9/2020), Jumat (18/9/2020) dan Sabtu (19/9/2020) akan tertutup dan tidak digunakan."
"Kita menjalankan yang menjadi bagian dari Peraturan Gubernur," ucap Anies Baswedan. (m24/faf)