Polsek Ciracas Diserang
Selain Dipidana, KSAD Tegaskan Prajurit TNI AD yang Rusak dan Bakar Mapolsek Ciracas Bakal Dipecat
Andika Perkasa menegaskan, anggotanya yang terlibat merusak dan membakar Mapolsek Ciracas, tak hanya akan dihukum pidana.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa menegaskan, anggotanya yang terlibat merusak dan membakar Mapolsek Ciracas, tak hanya akan dihukum pidana.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, menurutnya ke-12 prajurit TNI AD yang diperiksa sudah memenuhi pasal Kitab Undang-undang Hukum Pidana Militer untuk dipecata dari dinas militer.
"Semua yang diperiksa ini sudah memenuhi pasal Kitab Undang-undang Hukum Pidana Militer, untuk diberikan hukuman tambahan berupa pemecatan dari dinas militer."
• Penyerangan Mapolsek Ciracas, 12 Prajurit TNI AD Diperiksa POM Kodam Jaya, 19 Orang Lagi Menyusul
"Selain pasal pidana yang dilanggar masing-masing, akan beda satu dengan lainnya."
"Kita akan memberikan hukuman tambahan kepada semuanya, yaitu pemecatan," tegas Andika saat konferensi pers di Mabes TNI AD, Jakarta Pusat, Minggu (30/8/2020).
Andika mengaku tak masalah kehilangan anggota-anggotanya yang dipecat karena terlibat kasus ini.
• REKOR Baru Tambahan 3.003 Pasien Covid-19 di 28 Agustus 2020, DKI Penyumbang Terbanyak 869 Orang
Hal itu menurutnya lebih baik daripada nama TNI AD semakin rusak.
Andika juga menyinggung perbuatan para prajuritnya itu tak mencerminkan sumpah prajurit yang pernah mereka ucapkan.
"Lebih baik kita kehilangan 31 atau berapapun prajurit yang terlibat, apapun perannya."
• Paling Banyak, PDIP Berkoalisi dengan Golkar di 46 Daerah, dengan PKS Cuma 13
"Daripada nama TNI AD akan terus rusak oleh tingkah laku tidak bertanggung jawab," ucapnya.
"Yang sama sekali tidak mencerminkan sumpah prajurit yang mereka ucapkan, janjikan saat menjadi anggota TNI AD," tuturnya.
Sebelumnya, Andika Perkasa mengatakan, ada 12 prajurit TNI AD yang diperiksa terkait perusakan dan pembakaran Mapolsek Ciracas.
• UPDATE Kasus Covid-19 RI 28 Agustus 2020: Rekor Baru Tambah 3.003, Pasien Positif Jadi 165.887 Orang
"Kami menangani sejak detik-detik pertama, dan sejauh ini yang sudah diperiksa di POM Kodam Jaya ada 12 orang."
"Dan 12 orang ini adalah prajurit AD," ujar Andika dalam konferensi pers di Mabes TNI AD, Jakarta Pusat, Minggu (30/8/2020).
• Hasil Olah TKP: Prada MI Tidak Konsentrasi dan Hilang Kendali Saat akan Salip Motor di Depannya
Selain itu, Andika mengatakan ada 19 orang lagi yang akan menjalani pemanggilan.
Namun, dia tidak menjelaskan dari matra mana 19 prajurit ini berasal.
Sehingga, kata dia, total ada 31 prajurit yang bakal didalami keterlibatannya dengan kasus di Mapolsek Ciracas, Jakarta Timur, pada Sabtu (29/8/2020) dini hari tersebut.
• Yang Menyeberang ke PAN Reformasi Diprediksi Cuma Loyalis Amien Rais, Kader Lainnya Sudah Nyaman
"Tetapi ada 19 orang lagi yang sudah ada indikasi dan saat ini proses pemanggilan."
"Total 31, dan pemeriksaan ini akan berlangsung dan dipenuhi kebutuhan administrasi, sehingga mereka tak bisa komunikasi dengan orang di luar," tuturnya.
Andika menegaskan, para prajurit dari matra AD yang terlibat akan langsung ditangani oleh TNI AD dengan supervisi dari Puspom TNI, guna mengungkap kasus tersebut hingga tuntas.
• Dua Polisi Luka di Kepala dan Punggung Usai Mapolsek Ciracas Diserang dan Dibakar
"Untuk personel-personel yang pelakunya adalah prajurit AD, maka TNI AD akan menangani langsung disupervisi oleh Puspom TNI."
"Karena kami ingin mengungkap sejauh-jauhnya sampai semuanya terungkap," tegasnya.
Sementara, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyatakan pihaknya telah memeriksa 12 saksi terkait insiden penyerangan Mapolsek Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu (29/8/2020) dini hari.
• Hendardi Minta Penyerang Mapolsek Ciracas Diadili di Peradilan Umum
Menurut Hadi, tiga dari 12 orang itu telah mengaku melakukan perusakan di Mapolsek Ciracas.
Pengakuan tersebut setelah Detasemen Polisi Militer melakukan pemeriksaan selama sehari terakhir.
• Ini Penyebab Irjen Napoleon Emosi Saat Rekonstruksi Kasus Penghapusan Red Notice Djoko Tjandra
Namun demikian, pihaknya tidak menjelaskan latar belakang ketiga orang yang telah merusak Polsek Ciracas tersebut.
Termasuk, apakah ketiga orang tersebut adalah personel TNI.
"12 orang yang sudah diperiksa dan tadi pagi sudah mengakui 3 orang tersebut."
• Megawati Lebih Bangga Punya Anak Buah Seperti Risma Ketimbang Dikasih Emas dan Berlian
"Karena hampir seharian diperiksa Denpom," kata Hadi dalam konfrensi pers bersama Kapolri Jenderal Idham Azis di Makassar, Minggu (30/8/2020).
Ia juga mengungkapkan peran ketiga orang tersebut.
Menurut Hadi, ketiga orang tersebut diduga kuat pelaku perusakan sepeda motor di Polsek Ciracas.
• Disindir Megawati, Deklarator KAMI: Emang Pengin Jadi Presiden Enggak Boleh? Gini Aja Enggak Ngerti
"Ketiga orang tersebut adalah pelaku perusakan sepeda motor kendaraan," jelasnya.
Ia berkomitmen akan menindak tegas jika ada oknum TNI yang terlibat dalam penyerangan tersebut.
"Apabila memang terbukti, maka akan dilakukan tindakan tegas sesuai dengan hukum yang berlaku," ucapnya.
• Dikirimi Foto Jaksa Pinangki Pakai Rompi Tahanan, Boyamin Saiman Tetap Tak Puas
Sejumlah orang tidak dikenal (OTK) menyerang Polsek Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu (29/8/2020) dini hari.
Mereka merusak dan membakar dua mobil yang ada di area parkir, salah satunya merupakan mobil Wakapolsek Ciracas.
Pihak kepolisian menduga ada 100 orang yang berupaya menyerang Polsek Ciracas dengan perusakan dan pembakaran, Sabtu (29/8/2020) dini hari.
• Polisi Doakan Hadi Pranoto Cepat Sembuh Biar Segera Diperiksa, 3 Kali Tak Datang Dijemput Paksa
Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman menjelaskan kronologi di balik penyerangan Polsek Ciracas.
Mayjen TNI Dudung Abdurachman menjelaskan, penyerangan Mapolsek terkait kecelakaan tunggal yang dialami Prada Muharman Ilham di supermarket Arundina, Cibubur, Jakarta Timur pada 27 Agustus 2020.
"Yang bersangkutan ditolong oleh masyarakat dan anggota TNI yang ada di lokasi."
• Isu Pembentukan Parpol Baru, Sekjen PAN: Amien Rais Cinta Partai yang Didirikannya
"Namun kemudian ada informasi prajurit itu dikeroyok, sehingga polisi dan TNI segera menyelidiki ke TKP."
"Tapi hasil pemeriksaan saksi, yakni masyarakat di lokasi, tak ada pengeroyokan," kata jenderal bintang dua ini.
Dari mana isu pengeroyokan tersebut muncul? Dijelaskan Pangdam, pihaknya telah mengamankan ponsel milik Prada MI.
• Demi Biayai Pengobatan Ayah, Dara Cantik Lulusan Beijing Ini Rela Keliling Mencukur Rambut Pelanggan
"Dari telepon genggam Prada MI ditemukan yang bersangkutan menginformasikan ke angkatan 2017 mengaku dikeroyok."
"Ditelepon seniornya bilang dia dikeroyok," ujarnya.
Pangdam Jaya menuturkan, TNI sudah melakukan penyelidikan mulai dari memeriksa barang bukti, memeriksa saksi-saksi, dan meminta keterangan Prada MI.
• DAFTAR Juara Community Shield, Arsenal Salip Liverpool
Dari semua itu didapatkan fakta bahwa Prada MI terluka dan dilarikan ke rumah sakit bukan karena dikeroyok, tapi karena mengalami kecelakaan tunggal.
"Kini kami sedang lakukan investigasi mengapa yang bersangkutan menyebar informasi tak benar itu," paparnya.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan pihaknya akan segera memeriksa 27 orang yang sempat dihubungi oleh Prada MI.
• Irjen Napoleon Bonaparte Bantah Terima Duit dari Djoko Tjandra, Polri Bilang Tak Kejar Pengakuan
Dalam pesannya itu, Prada MI sempat mengaku sebagai korban pengeroyokan.
"27 orang yang ada di handphone prajurit MI akan terus dilakukan pemeriksaan," cetus Hadi.
Namun demikian, Hadi tak menjelaskan identitas 27 rekan yang dihubungi oleh Prada MI.
• Misbakhun: Kalau Kita Selamat karena Dibiayai Utang, Ya Enggak Apa-apa
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, Prada MI sempat menghubungi 27 rekannya melalui ponsel, usai insiden kecelakaan tunggal yang dialaminya.
Dalam pesannya itu, Prada MI mengaku sebagai korban pengeroyokan.
"Dikembangkan lagi terkait handphone milik prajurit MI, dan ditemukan prajurit MI telah menghubungi 27 rekannya."
• Kejaksaan Agung Ogah Limpahkan Kasus Jaksa Pinangki, KPK: Publik yang Menilai
"Dan itu akan dijadikan pengembangan lebih lanjut dan dari data-data di lapangan," beber Hadi.
Padahal, kata Hadi, Prada MI bukan korban pengeroyokan oleh Orang Tidak Dikenal (OTK). Sebaliknya, prajuritnya itu adalah korban kecelakaan tunggal.
Hal itu berdasarkan pemeriksaan saksi-saksi dan rekaman CCTV di sekitar lokasi Prada MI diduga dikeroyok oleh orang tak dikenal.
• Partai Baru Amien Rais Diusulkan Bernama PAN Reformasi, Matahari Putih dan Warna Biru Juga Jadi Logo
"Dari keterangan saksi dan rekaman CCTV, bahwa luka yang ada di prajurit MI bukan karena pengeroyokan, tetapi akibat kecelakaan tunggal.
"Hal itulah yang dijadikan titik awal pendalaman untuk memanggil saksi-saksi," jelasnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan pihaknya telah memeriksa 12 orang dalam insiden penyerangan Polsek Ciracas tersebut. (Vincentius Jyestha)