Juani Yusuf: Program Grebek Lumpur Tetap Belanjut Meski Ada Refocusing Anggaran

Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi ancaman genangan dan banjir yang biasa terjadi di Ibu Kota saat musim hujan turun.

Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Agus Himawan
Warta Kota
Kepala Dinas SDA DKI Jakarta Juaini Yusuf saat meninjau pengerukan lumpur di KBB tepatnya di dekat Mal Season City, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat pada Rabu (26/8/2020) siang. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta memastikan program Grebek Lumpur di sungai, kali hingga saluran kecil tetap terlaksana, meski adanya refocusing anggaran akibat Covid-19.

Bahkan refocusing itu tidak mempengaruhi mata anggaran untuk pengerukan lumpur karena masuk dalam biaya pemeliharaan. Demikian diungkap Kepala Dinas SDA DKI Jakarta Juaini Yusuf. Juaini mengatakan, pemeliharaan saluran mikro, makro, penghubung, kali, dan sungai tidak boleh berhenti.

Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi ancaman genangan dan banjir yang biasa terjadi di Ibu Kota saat musim hujan turun.

Jika Selama Dua Pekan Ini Tidak Turun Hujan, 305 Hektar Sawah di Kabupaten Bogor bisa Gagal Panen

Kemensos Optimis Fornas PSAA-LKSA Komitmen Wujudkan Kesejahteraan Anak

“Meskipun terkena refocusing dari anggaran yang ada, tapi pengerukan tetap jalan terus. Tidak ada masalah, karena pemeliharaan tidak boleh berhenti,” kata Juaini saat meninjau pengerukan lumpur di Kanal Banjir Barat (KBB) sekitar Mal Season City, Tambora, Jakarta Barat, Rabu (26/8/2020).

Menurutnya, pengerukan lumpur memakai sistem swakelola, melalui anggaran pemeliharaan yang ada di dinas maupun di suku dinas. Nilai anggarannya di setiap suku dinas di wilayah bervariasi namun sekitar Rp 80 miliar.

“Jadi tugas kami dari dinas maupun suku dinas untuk terus melakukan program Grebek Lumpur di berbagai tempat. Mulai dari saluran mikro, makro, saluran penghubung, kali-kali dan waduk-waduk,” ujar Juaini.

Anggota Fraksi Demokrat Setuju Rencana Anies Membuka Bioskop saat Pandemi Virus Corona

Anies Minta Izin Menteri PUPR agar Jalan Tol Dalam Kota Bisa Digunakan untuk Jalur Sepeda

Dia menjelaskan, refucosing anggaran sebetulnya membuat sejumlah proyek pembangunan tertunda, karena Dinas SDA DKI telah mendapatkan kucuran sekitar Rp 2 triliun lebih.

Namun dengan adanya refocusing anggaran Covid-19, maka alokasi dana yang diterima dinasnya berkurang 50 persen. “Itu turun menjadi sekitar Rp 1,2 triliunan, kemudian dana itu ada di dinas dan suku dinas di wilayah DKI Jakarta,” jelas Juaini.

Pinjaman

Meski sejumlah pembangunan sempat tertunda, namun Juaini memastikan Pemprov DKI Jakarta tetap akan mengerjakan proyeknya. Sebab Pemprov DKI Jakarta telah mendapat pinjaman dana dari pemerintah pusat melalui PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) senilai Rp 12,5 triliun.

Bupati Tangerang Jabarkan Skema dalam Upaya Pemulihan Ekonomi Dampak Virus Corona

Proses Produk Halal Sulit Diimplementasikan Pada Zona Basah Pasar Rakyat

Dinas SDA DKI Jakarta mendapatkan suntikan dana sekitar Rp 5,2 triliun. Tercatat ada tujuh proyek yang akan dikerjakan dinasnya selama tiga tahun dari dana pinjaman itu.

Di antaranya pembangunan polder pengendalian banjir; revitalisasi pompa pengendali banjir; pembangunan waduk pengendali banjir; peningkatan kapasitas sungai dan drainase kali kewenangan kementerian; pembangunan vertikal drainase; sistem informasi penunjang banjir; serta pembangunan tanggul pengaman pantai.

“Dari tujuh program itu, anggaran terbesar ada pada peningkatan kapasitas sungai dan drainase kali kewenangan kementerian sebesar Rp 2,070 triliun,” ungkapnya. Juaini menambahkan, program Grebek Lumpur telah dimulai sejak April 2020 dan ditargetkan selesai pada Desember 2020.

Ada beberapa kali besar yang menjadi saran utama dalam program ini yang terbagi di lima wilayah.
Pengerjaan itu antara lain pengerukan lumpur di Kali Ciliwung segmen Kampung Melayu sampai Jembatan Tongtek. Lalu, pengerukan Kali Ciliwung di segmen Jembatan Tongtek sampai pintu air Mangarai.

Warung Makan Gratis di Beji Depok Ini Diserbu Para Driver Ojol, Buka 24 Jam dan Bebas Pilih Menu

Masyarakat Menengah Muslim di Jawa Tengah, Jawa Timur dan D.I Yogyakarta Cukup Toleran dan Moderat

Selanjutnya, pengerukan di KBB segmen pintu air Karet sampai Jembatan Roxy.
Lalu, pengerukan di kali KBB segmen Jelambar sampai Season City sepanjang 1,5 kilometer di Jakarta Barat.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved