Virus Corona

Pandemi Virus Corona Dianggap Jadi Jawaban Agar Dunia Kembali Mempertahankan Adat

Pandemi virus corona atau Covid-19 dianggap menjadi teguran untuk kehidupan modern yang mulai mencerabut kehidupan masyarakat adat.

Penulis: Desy Selviany |
Istimewa
Perayaan Hari Masyarakat Adat sedunia digelar Minggu (9/8/2020) secara video conference. Perayaan ini membahas tentang kearifan lokal yang mampu menjaga masyarakat dari serangan pandemi virus corona. 

WARTAKOTALIVE.COM, PALMERAH - Pandemi virus corona atau Covid-19 dianggap menjadi teguran untuk kehidupan modern yang mulai mencerabut kehidupan masyarakat adat.

Hal itu dikatakan oleh Sekjan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Rukka Sombolinggi dalam pidatonya.

Pidato itu disampaikan saat perayaan Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia (HIMAS) yang jatuh pada Minggu (9/8/2020).

Acara yang digelar secara online itu diikuti seluruh masyarakat adat di Indonesia.

Dampak Corona, Target Pendapatan Daerah Kota Bekasi Menyusut Rp 1 Triliun

Sempat Bantah dan Sebut Hoaks, Kini Pasar Jaya Akui Ada Pedagang di Pasar Mayestik Terpapar Corona

Kegiatan dilakukan secara online mulai dari Pemutaran Film Perdana 20 Tahun Perjuangan Masyarakat Adat Iban Sui, diskusi, dan Peluncuran Majalah Barisan Pemuda Adat Nusantara (BPAN).

Rukka mengatakan, perayaan hari adat internasional bertepatan saat pandemi virus corona yang masih berlangsung.

Namun dari hal itu harusnya masyarakat dunia menjadi pandemi menjadi renungan kembali dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Kehidupan mempertahankan adat terbukti dapat menjadi solusi dalam menghadapi pandemi atau krisis global.

Kurva Virus Corona Belum Turun, Mikha Tambayong Masih Parno Beraktivitas di Luar Rumah

Seluruh Armada Batik Air Dilengkapi HEPA Filter untuk Tangkal Virus Corona

"Pandemi memberikan berbagai jawaban sekaligus memberikan petunjuk arah ke masa depan yang lebih baik."

"Dimana sebuah kehidupan baru itu harus terus menjaga ibu bumi dan adil dengan sesama manusia," ujar Rukka.

Misalnya, kata Rukka, masyarakat adat terbukti dapat bertahan di tengah-tengah krisis yang sedang berlangsung saat ini.

Alasannya, mereka masih menjaga keutuhan wilayah adat, dan setia menjalankan nilai-nilai dan praktik luhur nenek moyang.

Mochamad Iriawan Tepis Rumor Pemain Timnas Indonesia Positif Virus Corona

Virus Corona Masih Mewabah, Pemkot Jaksel Minta Masyarakat Jangan Gelar Lomba Agustusan

Musyawarah adat, gotong royong yang memiliki rasa senasib sepenanggungan terbukti mampu menyelamatkan warga masyarakat adatnya.

Selain itu, sesama kelompok masyarakat adat bahkan menyelamatkan bangsa dan negara dari ancaman krisis pangan.

"Masyarakat adat beserta wilayah adatnya yang masih bertahan sebagai sentral produksi dan lumbung pangan telah terbukti mampu menyelamatkan warga dunia dari ancaman krisis pangan karena Covid-19," ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved