Bangun Stasiun Thamrin untuk MRT Fase 2A, Rekayasa Lalin Dilakukan

Saat ini proyek MRT Paket Kontrak 201 (CP201) sedang dalam tahap persiapan konstruksi Stasiun Thamrin.

Editor: Mohamad Yusuf
Antara Foto
Pekerja menyelesaikan proyek Moda Raya Terpadu (MRT) Fase II di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Jumat (24/7/2020). MRT fase II tersebut akan dibangun dengan panjang 5,8 kilometer dan memiliki tujuh stasiun bawah tanah yakni Sarinah, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok dan Kota. 

Menurutnya, rekayasa ini dilakukan agar pengendara bermotor tetap bisa melintas di Jalan MH Thamrin.

Sebab satu dari empat lajur di sana terpaksa ditutup akibat proyek lintasan kereta bawah tanah MRT Jakarta.

Pada tahap pertama, pelaksana proyek membuat detour (pelebaran) Jalan MH Thamrin di depan Gedung Sinarmas yang mengarah ke Semanggi.

Kemudian pelaksana proyek juga membuatkan detour di Jalan Thamrin sisi timur, mulai dari depan gedung Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) sampai gedung Bank Indonesia (BI).

Hal yang sama juga terjadi di Jalan MH Thamrin sisi barat mulai dari depan gedung Kementerian ESDM ke BI sampai Thamrin 10.

“Di tahap ini juga ada pembongkaran Halte Transjakarta sementara, sehingga semuanya terjadi pengurangan satu lajur sepanjang area pekerjaan,” ujar Syafrin.

 Terbukti Merusak Fasilitas Di SMAN 3 Tangsel, BKPP Belum Nonaktifkan Lurah Benda Baru

 VIDEO: PKS Resmi Berkoalisi Dengan Tertata di Pilkada Depok 2020

Kemudian pada tahap kedua yang dimulai 1 Desember 2020 sampai 30 Maret 2021, area pekerjaan memakai media jalan dan jalur Transjakarta.

Untuk area kerja Transjakarta, pelayanan di halte BI dipindahkan ke halte sementara di sisi timur gedung BI dan di depan Wisma Mandiri.

Lalu, jalur Transjakarta yang bergabung (mix trafficc) dengan jalur reguler, akan berpindah ke jalur paling kiri menyesuaikan lokasi halte sementara.

“Lalu untuk detour (pelebaran) Jalan MH Thamrin sisi barat dan timur dapat digunakan untuk lalu lintas,” jelasnya.

Dia menambahkan, perusahaan patungan (joint venture) Shimizu-Adhi Karya selaku pelaksana pekerjaan proyek tersebut bertanggung jawab sepenuhnya terhadap keselamatan dan keamanan pengguna jalan di lokasi.

Diimbau kepada pengguna jalan agar menghindari ruas jalan tersebut dan dapat menyesuaikan pengaturan lalu lintas yang ditetapkan.

“Pengendara juga diminta tetap mematuhi rambu-rambu lalu lintas dan petunjuk di lapangan serta mengutamakan keselamatan di jalan,” ungkapnya.

Sumber: Warta Kota
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved