TNI

Gelar Latihan Perang Dekat Laut Cina Selatan, KSAL Pastikan Tak Ada Kaitannya dengan Konflik AS-Cina

Ribuan prajurit TNI AL menggelar latihan perang di Pulau Dabo Singkep, Kepulauan Riau.

Dispen Korps Marinir
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono (kanan) berjabat komando dengan Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayor Jenderal TNI (Mar) Suhartono (kiri) usai penyematan baret sebagai warga kehormatan Korps Marinir di Pantai Todak Dabo Singkep, Kepulauan Riau, Jumat (24/7/2020). 

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan, Indonesia harus berada di posisi netral.

 Novel Baswedan Ungkap Ada Saksi Kasus Penyiraman Air Keras Disuruh Hapus Foto Orang Mencurigakan

"Saya berpandangan bahwa posisi netral adalah posisi yang sangat baik."

"Kita bisa menyebut Indonesia sebagai gadis cantik, di mana menjadi rebutan antara dua penguasa besar."

"Kemudian, posisi Indonesia di ASEAN menjadi center, karena satu-satunya negara yang di ASEAN memiliki posisi yang cukup netral antara Amerika dan Cina," tutur Moeldoko saat Webinar PYC, Sabtu (20/6/2020).

 UPDATE 21 Juni 2020: 644 Pasien Positif Covid-19 Dirawat di RS Wisma Atlet, di Pulau Galang 47 Orang

Mantan Panglima TNI tersebut juga menyarankan agar posisi tersebut dapat dipertahankan karena akan sangat menguntungkan.

"Apabila terjadi sesuatu di Laut Cina Selatan, maka kalau kita lihat kebutuhan logistik dalam sebuah pertempuran atau peperangan itu luar biasa besarnya."

"Untuk itu kita harus bisa mengambil keuntungan dari situasi itu."

 UPDATE Kasus Covid-19 di Indonesia 21 Juni 2020: 18.404 Pasien Sembuh, 45.891 Positif, 2.465 Wafat

"Tetapi kita akan kehilangan kesempatan apabila kita pada posisi yang tidak netral," ungkapnya.

Untuk melihat dampak apa yang terjadi jika pecah perang di Laut Cina Selatan, Moeldoko menyebut harus ada analisi lebih dalam.

Kemudian menyoal investasi, posisi netral dari Indonesia diprediksi mampu menarik investor lebih banyak dari kedua belah pihak.

 Penyiram Air Keras Sempat Ditegur Tetangga Novel Baswedan Saat Mengintai Rumah Korban

"Kalau kita melihat dari posisi investasi, di antara Cina dan Amerika, posisi Indonesia ini akan menguntungkan."

"Manakala kita berada di tengah, di antara kedua negara ini, kita bisa mendapatkan investasi dari kedua-duanya," terang Moeldoko.

Sebelumnya, Dahnil Anzar Simanjuntak, Juru Bicara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengatakan, Indonesia tidak akan terlibat dalam konflik di Laut Cina Selatan.

 Jokowi Tak Jadi Ajukan Banding Atas Putusan PTUN Soal Pemblokiran Internet di Papua, Ini Alasannya

Jika, lanjutnya, Amerika Serikat dan Cina beserta aliansinya melakukan perang terbuka di wilayah yang berbatasan langsung dengan Indonesia tersebut.

Hal itu menjawab pertanyaan peserta diskusi terkait sikap Pemerintah Indonesia, apabila perang terbuka berlangsung di Laut Cina Selatan, menyusul situasi di wilayah tersebut yang kian meningkat belakangan ini.

 Apakah Indonesia Pakai Cara Herd Immunity untuk Atasi Covid-19? Ini Kata Jubir Jokowi

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved