Pilkada Serentak
PDIP Terima Banyak Aspirasi Agar Tak Kerja Sama dengan Demokrat dan PKS, Begini Respons Oposisi
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Irwan menyayangkan pernyataan Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Irwan menyayangkan pernyataan Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat.
Djarot sebelumnya mengaku menerima banyak aspirasi agar PDIP tidak bekerja sama dengan Partai Demokrat dan PKS dalam Pilkada 2020.
Irwan menyebut apa yang diucapkan Djarot sangat bertentangan dengan semangat tokoh proklamator RI Soekarno.
• 19 Juli 2020, Angka Kematian Harian Akibat Covid-19 di Indonesia Pecahkan Rekor Tertinggi
"Sebagai kader dari partai yang mengamalkan Soekarnoisme, pernyataan Pak Djarot sungguh bertentangan dengan politik gotong royong yang diinginkan oleh Soekarno bagi Bangsa Indonesia."
"Saya pikir ini pernyataan pribadi beliau semata,” kata Irwan kepada wartawan di Jakarta, Senin (20/7/2020).
Irwan menilai, pernyataan mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut justru mengingkari semangat politik Soekarno yang menjadi tokoh panutan di PDIP.
• Setelah Cina, Jumlah Pasien Covid-19 di Indonesia Berpotensi Salip Mesir
“Pernyataan itu juga sangat mengingkari sejarah kebijakan politik Soekarno, yaitu Nasakom, yang terbuka bekerja sama pada partai politik lain, termasuk dengan Partai Komunis Indonesia."
"Masa dengan partai non komunis tidak mau?”
"Pak Djarot juga dalam hal ini inkonsisten terkait semangat Ekasila, yaitu gotong royong yang dinyatakan dalam konstitusi partainya sendiri."
• Pagi Ini Sidang PK dan Djoko Tjandra Diwajibkan Hadir, Akankah Sang Buronan Muncul?
"Mungkin Pak Djarot perlu penyegaran lagi terkait paham Soekarnoisme,” sambung legislator asal Kalimantan Timur itu.
Terkait sikap Partai Demokrat di Pilkada serentak 2020, Irwan mengungkapkan sangat terbuka membangun koalisi dengan partai lain.
"Kami terbuka bekerja sama dengan semua partai untuk membangun bangsa ini, selama sama-sama menjunjung tinggi Pancasila, termasuk bekerja sama dengan PDIP."
• Sekjen PDIP: Tokoh Pendiri Bangsa Baca Dahulu Baru Bertindak, Sekarang Demo Dulu Tanpa Membaca
"Faktanya dalam Pilkada 2020 ini kami bekerja sama dengan PDIP di 35 pilkada,” ujarnya.
Sementara, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menghargai keputusan PDIP yang siap bekerja sama dengan partai pendukung pemerintah pada Pilkada serentak 2020.
"Kami menghargai sikap masing-masing partai," ujar Ketua DPP Bukhori Yusuf saat dihubungi Tribun di Jakarta, Selasa (21/7/2020).
• Hindari Potensi Penularan Covid-19, Upayakan Rapat di Kantor Tak Lebih dari Setengah Jam
Menurutnya, PKS yang menjunjung tinggi sikap toleransi dan kebhinekaan, tidak merasa kecewa dengan keputusan PDIP tersebut, sepanjang masih dalam koridor konstitusional.
"Bangsa ini tidak mungkin bisa diurus oleh satu atau dua kelompok saja."
"Tetapi justru harus melibatkan seluruh komponen anak bangsa," papar anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR itu.
• Belum Pernah Dipenjara, Djoko Tjandra Dinilai Tak Berhak Ajukan PK
Sebelumnya diberitakan Tribun Medan, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat menegaskan arah koalisi partai berlambang banteng tersebut dalam pilkada serentak 2020.
Djarot menegaskan, PDIP menerima banyak aspirasi untuk tidak bekerja sama dengan Partai Demokrat dan PKS, mengingat kedua partai tersebut berada di luar pemerintahan.
"Partai mengambil keputusan atas dasar pertimbangan ideologis, bagaimana Pancasila dijalankan dalam seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara."
• Pengamat Nilai Melawan Gibran Sia-sia, Sebut Pilwakot Solo 2020 Sudah Selesai
"Aspirasi untuk tidak bekerja sama dengan Partai Demokrat dan PKS banyak saya terima," ujarnya, Minggu (19/7/2020).
Menurut Djarot, keberadaan Partai Demokrat dan PKS yang berada di luar pemerintahan, sehat bagi demokrasi.
Lagi pula, menurut pria yang menjabat Plt Ketua DPD PDIP Sumut itu, partainya terus mendorong kerja sama politik dengan seluruh partai pengusung pemerintahan Joko Widodo.
• UPDATE 20 Juli 2020: RS Wisma Atlet Rawat 1.287 Pasien Positif Covid-19, di Pulau Galang 18 Orang
Djarot menjelaskan, kerja sama parpol dalam pilkada 2020 merupakan embrio kerja sama Pemilu 2024 yang akan datang.
“PDI Perjuangan terus kedepankan semangat gotong royong dan siap bekerja sama dengan parpol pendukung pemerintah,” tuturnya.
Ia mengatakan, sikap PDIP tersebut sebagai reaksi dari mesranya Partai Demokrat dan PKS di luar pemerintahan sebagai oposisi.
• Imbas Kisruh PPDB, Pemprov DKI Siapkan Anggaran Rp 171 Miliar untuk Pelajar Miskin di Sekolah Swasta
"Sikap politik antara Partai Demokrat dan PKS justru memberikan peta ke depan."
"Bagaimana kedua partai tersebut semakin beriringan dalam kerja sama politik yang berbeda dengan arah PDIP," tambahnya.
Sebelumnya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengumumkan 45 pasangan calon kepala daerah yang akan diusung di Pilkada Serentak 2020.
Nama-nama pasangan calon itu dibacakan oleh Ketua DPP Bidang Politik dan Keamanan PDIP Puan Maharani, Jumat (17/7/2020).
Berikut ini daftar lengkap 45 pasangan calon yang direkomendasikan PDIP:
Sumatera Utara
1. Kota Pematang Siantar: Asner Silalahi - Susanti Dewayani
2. Serdang Bedagai: Darma Wijaya - Adlin Umar Yusri Tambunan
Riau
3. Kabupaten Kuantan Singingi: Halim - Komperensi
Sumatera Selatan
4. Kabupaten OKU Timur: Lanosin - Adi Nugraha Purna Yudha
Lampung
5. Kabupaten Lampung Tengah: Loekman Djoyosoemarto - Ilyas Hayani Muda
6. Kabupaten Pesisir Barat: Pieter - Fahrurrazi
Jawa Barat
7. Kabupaten Pangandaran: Jeje Wiradinata - Ujang Endin Indrawan
8. Kota Depok: Pradi Supriatna - Afifa Alia
Jawa Tengah
9. Kota Surakarta: Gibran Rakabuming Raka - Teguh Prakosa
10. Kabupaten Sukoharto: Etik Suryani - Agus Santosa
11. Kabupaten Pekalongan: Fadia Arafiq - Riswadi
12. Kabupaten Purworejo: Agustinus Susanto - Rahmad Kabuli Jarwinto
13. Kabupaten Wonosobo: Afif Nurhidayat - Muhammad Albar
DIY
14. Kabupaten Sleman: Kustini Sri Purnomo - Danang Maharsa
15. Gunungkidul: Bambang Wisnu Handoyo - Benyamin Sudarma
Jawa Timur
16. Kabupaten Kediri: Hanindhito Himawan Pramana - Dewi Mariya Ulfa
17. Kota Pasuruan: Raharto Teno Prasetyo - Mochamad Hasjim Asjari
18. Kota Blitar: Santoso - Tjutjuk Sunario
19. Kabupaten Trenggalek: M Nur Arifin - Syah Muhammad Natanegara
20. Kabupaten Blitar: Rijanto - Marhaenis
21. Kabupaten Mojokerto: Pungkasiadi - Titik Mas'udah
Kalimantan Barat
22. Kabupaten Ketapang: Eryanto - Mateus Yudi
23. Kabupaten Sambas: Helman Fachri - Darso
24. Kabupaten Kapuas Hulu: Fransiskus Diaan - Wahyudi Hidayat
Kalimantan Selatan
25. Kabupaten Banjar: Rusli - Fadhlan
Kalimantan Timur
26. Kabupaten Kutai Kartanegara: Edi Damansyah - Rendi Solihin
Kalimantan Utara
27. Kabupaten Malinau : Jhonny Laing Impang - Muhrim
28. Kabupaten Bulungan: Sigit Muryono - Markus Juk
29. Kabupaten Tana Tidung: Markus - Hamjah M
Sulawesi Utara
30. Kabupaten Bolmong Selatan: Iskandar Kamaru - Deddy Abdul Hamid
31. Kota Bitung: Maurits Mantiri - Hengky Honandar
32. Kabupaten Minahasa Selatan: Franky D Wongkar - Pdt Petra Rembang
33. Kabupaten Minahasa Utara: Joune JE Ganda - Kevin W Lotulung
Sulawesi Tengah
34. Kabupaten Sigi: Mohamad Irawan - Samuel Y Pongi
35. Kabupaten Banggai Laut: Wenny Bukamo - Ridaya La Ode Ngkowe
36. Kota Palu: Hidayat - Habsa Yanti Ponulele
37. Kabupaten Toli-Toli: Muchtar Deluma - Bakri Idrus
Sulawesi Selatan
38. Kabupaten Gowa: Adnan Purichta Ichsan - Abdul Rauf Malaganni
39. Kota Makassar: Syamsul Rizal MI - Fadli Ananda
40. Kabupaten Pangkajene Kepulauan: Abdul Rahman Assagaf - Muammar Muhayang
Sulawesi Tenggara
41. Kabupaten Wakatobi: Haliana - Ilmiati Daud
42. Kabupaten Konawe Utara: Ruksamin - Abu Haera
Maluku Utara
43. Kota Ternate: Merlisa - Juhdi Taslim
Papua
44. Kabupaten Boven Digoel: Martinus Wagi - Isak Bangri
Papua Barat
45. Kabupaten Manokwari Selatan: Markus Waran - Wempi Welly Rengkung. (Seno Tri Sulistiyono)