Imbas Kisruh PPDB, Pemprov DKI Siapkan Anggaran Rp 171 Miliar untuk Pelajar Miskin di Sekolah Swasta
Pemprov DKI Jakarta menyiapkan anggaran lebih dari Rp 171 miliar, untuk membantu pelajar miskin yang tidak diterima di sekolah negeri.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri |
WARTAKOTALIVE, GAMBIR - Pemprov DKI Jakarta menyiapkan anggaran lebih dari Rp 171 miliar, untuk membantu pelajar miskin yang tidak diterima di sekolah negeri.
Mereka tidak diterima karena imbas proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) 2020/2021 yang mengutamakan pelajar usia tua, ketika kuota masing-masing jalur telah terpenuhi.
“Ini sudah dihitung alternatif pembiayaannya (uang pangkal), biayanya bisa melalui BTT (Belanja Tidak Terduga)."
• Polisi Bilang Orang yang Tes Covid-19 di Bareskrim Bukan Djoko Tjandra, Cuma Mengaku-ngaku
"Bisa melalui APBD (Anggaran Pendapatan dan dan Belanja Daerah) Perubahan,” kata Asisten Kesejahteraan Rakyat Pemprov DKI Jakarta Catur Laswanto, dikutip dari siaran YouTube Pemprov DKI Jakarta, Senin (20/7/2020).
Catur mengatakan, pembayaran uang pangkal bisa digunakan melalui APBD, karena sekolah-sekolah swasta memberikan kesempatan perpanjangan pembayaran uang pangkal.
Artinya, pembayaran tidak dilakukan dalam waktu dekat ini, namun di waktu yang akan datang atau triwulan ketiga/keempat memakai APBD-P 2020.
• 17 Juli 2020, Pertama Kalinya Pasien Sembuh Tambah Lebih Banyak Ketimbang yang Positif Covid-19
“Pola lain yang mungkin perlu dikembangkan adalah KSBB (kolaborasi sosial berskala besar) pendidikan dan creative financing orang tua asuh."
"Caranya dengan memberikan data-data siswa kepada mereka yang berminat, dan mereka melakukan fungsi sebagai orang tua asuh,” jelas Catur.
Dalam paparannya, Catur menampilkan pembiayaan untuk pelajar tingkat SD, SMP dan SMA/SMK mencapai 85.508 peserta didik.
• Ogah Komentari Vonis Penganiaya Novel Baswedan, Mabes Polri: Peradilan Sudah Selesai
Rinciannya, untuk jenjang SD ada 9.959 pelajar dengan uang pangkal sebesar Rp 1 juta, sehingga total kebutuhan Rp 9.959.000.000.
Kemudian, jenjang SMP ada 27.766 pelajar, dengan uang pangkal Rp 1,5 juta, sehingga total kebutuhan Rp 41.649.000.000.
Lalu, jenjang SMA/SMK ada 47.783 pelajar dengan uang pangkal Rp 2,5 juta, sehingga total kebutuhannya Rp 119.457.500.000.
• Setengah Tahun Berlalu, KPK Masih Tak Tahu Keberadaan Harun Masiku
Bantuan ini hanya diberikan kepada peserta didik yang belum mampu membayar uang pangkal.
“Ini adalah Pak Gubernur (Anies Baswedan) perkiraan kebutuhan biaya."
"Ini memang baru analisis hasil pertemuan dengan BMPS (Badan Musyawarah Perguruan Swasta).”
• Pengamat: Kalau Gibran Ada Lawannya, Bisa Jadi Cuma Boneka