Virus Corona Jabodetabek
Antusias Ikut Swab Massal di RLC Kota Tangsel, Suhara: Bukti Masyarakat Mulai Sadar Bahaya Covid-19
Pemkot Tangsel bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Banten mengadakan kegiatan tes swab massal di Rumah Lawan Covid-19 Kota Tangsel.
Tiga Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dirawat di Rumah Lawan Covid-19 Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
Adanya tiga orang PDP virus corona dirawat di Rumah Lawan Covid-19 Kota Tangsel itu, dibenarkan Koordinator Rumah Lawan Covid-19 Kota Tangsel, Suhara Manullang.
Saat ini, tiga orang PDP Covid-19 itu tengah menjalani perawatan medis di Rumah Lawan Covid-19 Kota Tangsel.
Menurut Suhara Manullang, ketiga pasien tersebut teridentifikasi melalui tes cepat atau rapid test corona yang diadakan oleh Pemerintah Kota Tangsel.
• Tangsel Catat 1.363 Kasus Wabah Virus Corona, 67 Orang Diantaranya Meninggal Dunia
• Tidak Mengacu Keputusan DKI, Pemkot Tangsel Belum Memastikan Bakal Perpanjang PSBB atau Tidak
• Wisma Tamu Puspiptek jadi Rumah Singgah Tenaga Medis Penanganan Pasien Corona di Tangsel
"Rumah Lawan Covid-19 Kota Tangsel sudah beroperasional, dan sudah ada pasiennya tiga orang, dua laki-laki dan satu perempuan"
"Yang dimana pasien tersebut adalah ODP (Orang Dalam Pemantauan) yang mendapatkan pemeriksaan rapid test, dan dinyatakan positif"
"Artinya bahwa pasien ini masuk ruangan PDP," kata Suhara kepada wartawan saat dikonfirmasi, Tangsel, Jumat (24/4/2020).
Suhara menjelaskan, pada dasarnya penerimaan para pasien itu atas rujukan pihak Puskesmas yang melakukan rapid test, kepada individu yang memiliki riwayat kontak dengan pasien positif infeksi virus corona.
Sebab, rapid test hanya dapat digunakan sebagai penyaringan awal dari skrinning kesehatan tiap individu, yang memiliki gejala terpapar virus corona.
"Jadi ODP-ODP itu kemarin ada secara serentak mengadakan pemeriksaan di Puskesmas. Karena tersangka ada kontak (dengan pasien positif corona)," jelas Suhara.
Lanjut Suhara, para pasien itu akan jalani perawatan berupa isolasi disertai pemeriksaan swab tenggorokan guna mendiagnosis virus didalam tubuhnya.
Bila pemeriksaan swab laboratorium menunjukkan hasil positif pada pasien, tim medis bakal memantau lebih lanjut kondisi kesehatan pasien.
Hal tersebut dilakukan untuk mengambil tindakan perawatan yang diperlukan.
Pasalnya, Rumah Lawan Covid-19 Kota Tangsel hanya menangani ODP dan PDP dengan gejala infeksi ringan.
"Kalau positif langsung diambil swab untuk memastikan. Kalau positif swabnya kita tunggu lagi (pemeriksaan lanjutnya), sampai nantinya negatif baru itu sembuh," kata Suhara.
"Bila ada peburukan entah sesak bertambah atau apa, dibawa ke rumah sakit, salah satunya ke Rumah Sakit Aria Sentra Medika"
"Kan itu di desain khusus penanganan perburukan. Kalau rumah lawan covid tanpa perburukan," pungkasnya.
Adapun Rumah Lawan Covid-19 merupakan fasilitas pelayanan kesehatan untuk penanganan ODP dan PDP dengan gejala ringan.
Namun, tak semua klasifikasi ODP dapat dirawat di fasilitas pelayanan kesehatan tersebut.
Diakui Suhara, Rumah Lawan Covid-19 di desain khusus bagi ODP yang terkategori tidak memiliki ruang khusus dalam jalani masa isolasi mandiri, hingga berpotensi rentan sebagai carrier atau pembawa virus corona.
"Yang positif kemudian tidak bisa karantina mandiri, maka rumah lawan covid lah tempatnya. Makanya yang sudah positif ya harus di kelompokan dengan PDP," pungkasnya.
1.363 Kasus Wabah Virus Corona, 67 Orang Diantaranya Meninggal Dunia
Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) kembali merilis data penyebaran pandemi Virus Corona di wilayahnya.
Pihak Humas Gugus Tugas Covid-19 Kota Tangsel Irfan Santoso menyampaikan hingga Kamis (23/4/2020) pihaknya telah menemukan sebanyak 1.363 kasus pandemi Virus Corona terjadi di wilayah Tangsel.
Adapun kasus-kasus tersebut ditemukan melalui 3 klasifikasi penanganan pandemi Virus Corona
Tiga klasifikasi yang dimaksud ialah orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP), terkonfirmasi positif.
"919 ODP, 358 PDP, 86 konfirmasi positif," ungkap Irfan kepada wartawan, Tangsel, Kamis (23/4/2020).
Selain itu, Gugus Tugas Covid-19 turut merinci kasus yang dinyatakan sembuh, masih menjalani perawatan, dan meninggal dunia dari 3 klasifikasi kasus pandemi Virus Corona.
Untuk pasien sembuh pada klasifikasi ODP terdapat 267 orang, PDP terdapat 23 orang, dan 15 pasien sembuh pada kasus positif.
Sementara pasien yang masih menjalani perawatan medis tercatat berjumlah 336 orang di wilayah Tangsel.
Namun, Gugus Tugas Covid-19 Kota Tangsel tak menyebut secra detail rumah sakit yang menjadi tempat pasien yang dirawat tersebut.
"PDP masih dirawat 283 pasien, dan pada kasus konfirmasi terdapat 53 pasien masih dirawat," jelas Irfan.
Sementara itu, terdapat 67 orang meninggal dunia akibat infeksi Virus Corona dari dua klasifikasi yakni PDP dan kasus konfirmasi positif.
"52 orang meninggal dunia diklasifikasi PDP, dan 17 orang meninggal dunia pada klasifikasi kasus terkonfirmasi," tandasnya. (m23).
Pemkot Tangsel Belum Memastikan Bakal Perpanjang PSBB atau Tidak
Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) belum memastikan apakah pihaknya akan perpanjang masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) atau tidak di kawasan Tangsel.
Seperti diketahui, wilayah Provinsi DKI Jakarta secara resmi telah memperpanjang masa PSBB selama 28 hari ke depan.
Wali Kota Tangsel, Airin Rachmi Diany, mengatakan, pihaknya masih melakukan evaluasi penerapan PSBB di wilayah kepemimpinannya pasca diberlakukan enam hari.
“Kita lihat (untuk perpanjang masa PSBB). Kita sedang fokus di hari ke enam evaluasi. Satu minggu besok penerapan PSBB seperti apa, itu kita evaluasi,” kata Airin saat ditemui di kawasan Kedaung, Pamulang, Tangsel, Kamis (23/4/2020).
Hal senada disampaikan Wakil Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie.
Benyamin mengatakan acuan evaluasi dan perpanjangan masa PSBB di wilayahnya tak akan mengacu pada keputusan Provinsi DKI Jakarta.
Menurutnya, perpanjangan PSBB akan terlaksana bila hasil evaluasi tersebut menunjukan angka peningkatan penderita virus corona di wilayah Tangsel semasa PSBB berlangsung.
“Akan dibahas pada akhir bulan ini. Tapi pertimbangannya bukan karena di Jakarta di perpanjang, tapi karena Tangsel harus melakukan itu,” kata Benyamin saat dihubungi terpisah, Tangsel, Kamis (23/4/2020).
Lihat konsistensi
Sama seperti Pemerintah Kota Depok hingga kini belum dapat memastikan apakah masa pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) akan diperpanjang sebagaimana yang telah dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok Dadang Wihana mengatakan, pihaknya akan terus melakukan evaluasi sejauh mana PSBB berjalan optimal.
“Ya kita baru satu minggu, nanti kita evaluasi kembali menjelang dua minggu. Nanti kita akan evaluasi secara komprehensif dari semua indikator,” kata Dadang saat dihubungi wartawan, Kamis (23/4/2020).
Dari indikator itu, Dadang mengaku pihaknya baru bisa menentukan apakah harus diperpanjang atau cukup diberlakukan selama dua minggu saja yakni sejak 15 - 28 April 2020.
Jika nantinya dalam evaluasi tersebut masih didapati banyaknya kontak antar orang atau mobilisasi masih tinggi yang memungkinkan penyebaran terus terjadi.
Maka, kata Dadang, pihaknya bisa saja memerpanjang masa PSBB seperti yang dilakukan Pemrov DKI Jakarta.
Namun sebaliknya, jika semua warga disiplin dalam mematuhi semua aturan selama PSBB yang diantaranya adalah berdiam diri di rumah dan menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah.
Tentu, tutur Dadang, bukan tak mungkin PSBB cukup dilakukan selama dua minggu pertama saja atau tidak diperpanjang.
“Jadi, enam indikator sudah dibuat sedemikian rupa. Sehingga yang dibutuhkan sekarang adalah konsistensi warga, memang tidak mudah tapi harus diatasi secara bersama-sama,” paparnya.
Wisma Tamu Puspiptek jadi Rumah Singgah Tenaga Medis Penanganan Pasien Corona di Tangsel
Kementerian Riset dan Teknologi atau Badan Riset dan Inovasi Nasional atau (Ristek/BRIN RI) memberikan bantuan kepada Pemerintah Kota Tangerang Selatan.
Yaiyu untuk dapat menggunakan Wisma Tamu Puspiptek, Setu, sebagai tempat singgah tenaga medis yang menangani virus corona di wilayah Tangsel.
Kepala Puspiptek (Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi), Sri Setiawati mengatakan bila pengunaan Wisma Tamu Pusppitek itu telah direstui oleh Menteri Ristek/BRIN Bambang Brodjonegoro.
Menurutnya Wisma Tamu Puspiptek ini menyediakan sebanyak 185 kapasitas kamar yang dilengkapi seperti halnya hotel ada kamar mandi, TV, dan lainnya.
"Kami menyediakan makan dan minum mereka, serta mencuci pakaian mereka. Para petugas medis ini pun bisa berjemur dan lainnya," kata Sri kepada wartawan saat dikonfirmasi, Setu, Tangsel, Kamis (23/4/2020).
Ia menjelaskan bila tenaga medis yang bakal menempati rumah singgah sementara itu sesuai dengan data yang tercatat Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan (Dinkes Kota Tangsel).
Nantinya, para tenaga medis tersebut akan bersinggah sementara seusai bertugas.
Kemudian, akan disediakan fasilitas mobil dinas dalam membantu aktifitas pelayanan kesehatan berupa perawatan terhadap pasien infeksi corona.
"Stay disini, tidak boleh keluar, mereka ke tempat pekerjaan dijemput oleh Mobil Dinas, dan diantarkan kembali ke Wisma Tamu ini," jelasnya.
Adapun Wisma Tamu ini akan ditempatkan hingga akhir Mei 2020.
Namun, tak menutup kemungkinan akan diperpanjang masa penempatanya bila terdapat instruksi kembali dari stuasi yang belum menentu.
Sementara itu, Wali Kota Tangsel, Airin Rachmi Diany mengucapkan terima kasih kepada Menristek/BRIN, Bambang Brodjonegoro dan Kepala Puspiptek Sri Setiawati.
Yang telah menyediakan Wisma Tamu Puspiptek sebagai tempat singgah tenaga medis yang menangani Covid di Kota Tangsel.
Ucapan terima kasih itu disampaikannya melaluai video conference bersama Menteri Ristek/BRIN di Wisma Tamu Puspiptek, Kamis (23/4/2020).
"Saya ucapkan terima kasih kepada Menteri Ristek dan Bu Sri yang telah menyediakan wisma tamu puspiptek untuk tenaga medis, baik dokter, perawat Dan lainnya yang menangani Covid -19 di Kota Tangsel," kata Airin.
Airin mengungkapkan tidak hanya tempat istirahat yang disediakan, namun kelengkapan dan kebutuhan para tenga medis juga disediakan olehnya.
"Semua ditanggung oleh Pak Menteri dan Bu Sri, tempat ini sangat nyaman. Karena semua difasilitasi oleh Puspiptek," pungkasnya.
Begini Penampakan Rumah Lawan Covid-19 Kota Tangerang Selatan
Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) menyiapkan Rumah Lawan Covid-19 di Ciater, Kecamatan Serpong.
Lokasi tersebut merupakan Kawasan Pertanian Terpadu (KPT) Kota Tangsel dengan luas lahan sebesar 18 hektare.
Pantauan Wartakotalive di lokasi, ratusan pekerja tengah melakukan perbaikan gedung untuk memfasilitasi berbagai peralatan kesehatan yang dibutuhkan.

Terpantau, beberapa ranjang tidur pasien telah disediakan pada 11 kamar yang disiapkan.
Dari 11 kamar tersebut, nantinya akan terpisah antara pria dan wanita, maupun klasifikasi orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) tanpa gejala.
Fasilitas penunjang lain berupa Wi-Fi, tv, dan lemari bagi para pasien yang mendiami rumah tersebut, juga sudah tersedia.
• Pasar Jaya Bantah Ada Uang Tunai Rp 150 Ribu dalam Bansos PSBB, Ini Isi Paketnya
"Jadi di sini kita akan menampung ODP, dan juga ada beberapa tempat tidur atau kamar untuk PDP tanpa gejala."
"Ya, intinya supaya yang sehat dipisahkan dari yang sakit," kata Bidang Penanganan Satuan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Suhara Manullang, saat dihubungi, Sabtu (11/4/2020).
"Kalau PDP 20 (ranjang pasien). Kurang lebih untuk yang laki-laki 10, wanita 10."

"Kalau dipantau kondisi kesehatan memburuk, langsung dirujuk."
"Untuk ODP 120 (tempat tidur), pisah wanita pria," jelasnya.
Sementara, tepat 100 meter sebelum memasuki tempat perawatan para pasien, terdapat tenda Posko Keamanan Rumah Lawan Covid-19 yang dijaga oleh TNI, Polisi, dan Satpol PP.
• UPDATE Kasus Covid-19 di Indonesia: 3.842 Orang Positif, 286 Sembuh, 327 Meninggal
Jarak beberapa meter kemudian, tenda milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan tenda Pemerintah Kota Tangsel didirikan tepat di pintu masuk gedung perawatan pasien.
Kemudian, puluhan toilet portabel telah disiapkan di sekeliling kawasan Rumah Lawan Covid-19 itu.
Saat memasuki kawasan tersebut, turut pula mudahnya menemukan tempat pencucian tangan, sebagai perilaku dasar protokol kesehatan individu penanganan wabah Virus Corona.
Rumah Lawan Covid-19 Pemkot Tangsel rencananya beroperasi pada pekan depan.
Bagai Rumah Pribadi
Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) menyulap kawasan pertanian terpadu menjadi Rumah Lawan Covid-19 Kota Tangsel.
Langkah itu dilakukan dalam upaya menekan masifnya penyebaran Covid-19 di Kota Tangsel yang kian hari semakin meningkat.
Bidang Pelayanan Satuan Gugus Tugas Covid-19 Suhara Manullang mengatakan, fasilitas yang tersedia di Rumah Lawan Covid-19 diupayakan memberikan rasa nyaman bagi pasien yang menjalani isolasi.

Bahkan, pihaknya mencoba memberikan nuansa rumah hunian umumnya kepada para pasien yang nantinya akan menjalani perawatan.
"Fasilitas di sini kita coba seperti di rumah sendiri, walaupun pasti akan ada banyak kekurangan."
"Ini punya tempat tidur sendiri, kemudian ada kelengkapan lemari dan sebagainya."
• Jadwal Pembagian Bansos di Jakarta Pusat, Mulai Besok Digelar
"Kemudian makan 3 × 1 sehari, sarana Wi-Fi, tv."
"Kemudian nanti ada bagian olahraga, dan berjemur," beber Suhara.
Suhara menjelaskan, pasien yang bakal menjalani perawatan di Rumah Lawan Covid-19 ini hanya terklasifikasi pada kelompok orang dalam pemantauan (ODP), serta pasien dalam pengawasan (PDP) tanpa gejala.
• Ini Bahaya Keluarga Tetap Nekat Ikut Mandikan Jenazah Pasien Covid-19, Paling Aman Dikremasi
Sebab, program Rumah Lawan Covid-19 Kota Tangsel bertujuan memberikan pelayanan isolasi terpadu bagi pasien yang tergolong tidak memiliki standar isolasi mandiri, berupa sosial distancing saat berada di rumahnya.
"Rumah Lawan Covid sebetulnya karantina terpusat yang seharusnya karantina mandiri bisa diberlakukan."
"Cuma karena masyarakat belum tentu semuanya mampu punya kamar banyak, dan disiplin."
• Lima Tersangka Vandalisme di Kota Tangerang Kelompok Anarko, Provokasi Warga Bikin Kerusuhan
"Jadi, bagi ada yang kendala tersebut, maka Rumah Lawan Covid telah kita siapkan."
"Supaya yang sakit ini dipisahkan dari yang sehat," jelas Suhara.
Ada pun Rumah Lawan Covid-19 Kota Tangsel memiliki fasilitas ruang tidur sebanyak 140 unit.
Ke-140 unit tersebut terbagi menjadi 2 klasifikasi, yakni ODP dan PDP tanpa gejala. (m23)