Virus Corona Jabodetabek
Update Kasus Positif Corona di Mitra 10 Jadi 21 Orang, Ini Syarat Toko Bangunan itu Bisa Buka Lagi
Banyak catatan atau syarat wajib dipenuhi sebagai langkah untuk mencegah penyebaran atau penularan Covid-19 di Mitra 10.
WARTAKOTALIVE.COM, BOGOR -- Pemerintah Kota Bogor melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Kota Bogor memberikan banyak catatan kepada pengelola dan manajemen mitra 10.
Catatan atau syarat tersebut wajib dipenuhi sebagai langkah untuk mencegah penyebaran atau penularan Covid-19 di Mitra 10.
Seperti diketahui, hingga hari ini tercatat sudah asa 21 kasus positif yang berasal dari klaster swalayan bangunan Mitra 10.
• Sejumlah Kegiatan Ini Belum Boleh Beroperasi di Kota Bogor Saat PSBB Tahap 6, Mengapa?
• Bima Arya Pastikan Mitra 10 Bogor Tutup 14 Hari, Jumlah ODP Corona Bertambah dari 74 Jadi 86 Orang
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengatakan bahwa ada poin-poin yang diberikan Gugus Tugas sebagai syarat untuk dilakukannya uji coba pembukaan kembali mitra10.
"Intinya ada beberapa poin yang kita dorong, seperti menutup kantin, mengurangi jumlah pegawai yang selama ini kita anggap terlalu banyak ya, kurang memperhatikan faktor kesehatan dan keselamatan kemudian kita minta mereka memiliki sistem sirkulasi udara dan menerapkan seluruh protokol covid," ujarnya.
Tidak hanya itu Dedie juga meminta agar pihak manajemen meminimalisir adanya transaksi secara langsung tunai.
• Mobil hingga Rumah, Materi yang Digugat Tsania Marwa dalam Gugatan Harta Gono Gini
Namun jila terpaksa harus melakukan transaksi tunai secara langsung manajemen harus melengkapi dengan pembatas dan wadah untuk meletakan uang dari konsumen ke kasir atau sebaliknya.
Tidak hanya itu pengelola juga diminta untuk menyiapkan ruang isolasi sementara dan rutin melakukan rapid test.
Jika persyaratan tersebut tidak juga diikuti atau masih dilanggara maka sesuai surat pernyataan atau perjanjian Pemkot memungkinkan untuk menutup operasional kembali
• Gelar Rapid dan Swab Test di Pemkot Jakara Barat, BIN Kerahkan Dua Mobil Laboratorium PCR
"Harus ada penyelenggaraan rapid tes secara berkala itu menjaldi salah satu syarat dan dalam kesepakantan itu dituliskan memungkinkan kita menutup operasional apabila terjadi pelanggaran lagi dan ledakan kasus baru," ujarnya.
Protokol Kesehatan Mitra 10 Dipertanyakan
Sebelumnya Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor mengadakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Bogor.
Mereka diwakili oleh Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) dan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker), serta menghadirkan pihak dari Mitra 10.

Dalam rapat tersebut ada banyak hal yang dipertanyakan oleh Komisi IV DPRD Kota Bogor, di antaranya adalah penerapan protokol kesehatan dan audit K3.
• Bima Arya Pastikan Mitra 10 Bogor Tutup 14 Hari, Jumlah ODP Corona Bertambah dari 74 Jadi 86 Orang
• Jumlah Orang Positif Corona di Klaster Mitra 10 Membengkak Jadi 12 Orang, Berikut Ini Rinciannya
Pemanggilan pihak Mitra 10 tersebut menyusul adanya penyebaran wabah Covid-19 di swalayan bangunan Mitra 10 yang kini menjadi klaster baru.
Ketua Komisi IV Ence Setiawan mengatakan bahwa penyebaran Covid-19 sudah ditangani oleh Gugus Tugas Percepatan Penangan Covid-19 Kota Bogor.
Dalam rapat tersebut mitra 10 mengklaim sudah menjalankan protokol kesehatan.
• Pelatih Lecce Kecewa Berat Skuadnya tak Bisa Berjuang
"Iya protokol kesehatan yang dipaparkan sudah baik, tapi kan kita tidak tau dibelakang seperti apa" ujarnya.
Untuk itu DPRD Kota Bogor meminta agar ada audit K3 di mitra 10 dan swalayan lainnya.
"Nantinya kami juga meminta pihak Mitra 10 secara berkala memberikan ekspose kepada kami terkait hasil audit tersebut dan melakukan rapid lagi kepada seluruh karyawan secara berkala," ujarnya.
Kepala Disnaker Kota Bogor, Elia Buntang yang juga hadir dalam rapat tersebut mengatakan bahwa pihaknya memastikan akan segera berkoordinasi dengan Disnaker Provinsi Jawa Barat untuk menggelar audit K3.
• Mayat Pria Ditemukan Ditumpukan Sampah di Kali Cikarang, Bekasi
"Jadi memang untuk menjalin keamanan kami berkewajiban memonito, kalau protokol kesehatan sudah berjalan tapi ini masih terjadi dan disitu ada kemungkinan dari barang yang masuk, sehingga kami akan evaluasi K3 nya," ujarnya.
Di lokasi yang sama usai rapat Kepala Dinkes Kota Bogor, dr Sri Nowo Retnowo mengatakan persebaran Covid-19 di mitra 10 sudah menjadi klaster.
Saat ini pihaknya masih terus memantau hasil swab dari klaster mitra 10.
"Iya dari mitra 10 masih 12 tapi kita masih tracing lagi dengan Dinkes Kabupaten karena yang lima itu alamatnya Kabupaten," ujarnya.
• Begini Kondisi Sekuriti yang Ditabrak Kelompok John Kei Pakai Fortuner di Green Lake City
Terkait penyebaran di Mitra 10 pihaknya belum bisa memastikan lebih lanjut.
"Bisa jadi dari beberapa kemungkinan, iya sudah jelas dari droplate entah itu droplate yang mengkontaminasi barang atau manusia karena di ac itu resiko tinggi terhadap penularan terus kantinnya juga kecil banget itu saat makan berkumpul itu termasuk resiko tinggi karena kita belum bisa pastikan tapi lokasi lokasi itu tempat resiko tinggi," katanya.
Dalam kesempatan itu Operasional Manajer Mitra 10, Rully Diantino pihaknya sudah mengkonrontir apa yang menjadi masukan gugus tugas.
• Ini Alasan Prilly Latuconsina Baru Mau Menikah Setelah Berusia 30 Tahun
"Semua apapun yang dijadikan pembahasan tadi a b c d apapun itu kita terima," ujarnya.
Namun jika semua sudah dilakukan tapi masih ada kesalahan Ia pun menyerahkan rekomendasi dan keputusan gugus tugas dan Pemkot Bogor.
Tidak hanya itu pihak Mitra 10 juga akan melakukan audit K3 dan menyediakan desinfektan terhadap barang yang masuk.
"Kalau sekarang kita ya pada dasarnya diminta untuk perbaiki k3 kita akan perbaiki untuk diminta desinfektan terhadap barang datang kita akan bikin selama ini memang protokol bukan hanya untuk mitra 10 tapi untuk kepentingan semua untuk Kota Bogor," katanya.
• PSSI Kasih Deadline Shin Tae-yong Beserta Stafnya untuk Datang Tanggal 29 Juni 2020
Jumlah Positif Corona Bertambah
Sebelumnya Orang yang terkonfirmasi positif virus corona ( Covid-19 ) yang berasal dari klaster Mitra 10 terus bertambah.
Toko swalayan bangunan berlokasi di Jalan Sholeh Iskandar, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor pun terus dalam pemantauan,
Ketika kabar muncul pertama hanya ada satu orang yang dinyatakan positif dari hasil swab test di Mitra 10.
• Rapid Test Massal di Puncak Bikin Pengendara Terkejut, Warga Ber-KTP Luar Bogor yang Dijaring
Namun ketika ditracing bertambah hingga tiga orang. Jumlah tersebut kembali meningkat setelah ada pengambilan swab tes dari pada ODP Klaster Mitra 10.
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bogor Dedie A Rachim mengatakan bahwa terjadi penambahan kembali pada klaster Mitra 10.
"Kemarin ada tambahan tiga dari klaster tersebut, mereka itu keluarga dan karyawan supplier, sehingga total sampai saat ini ada 12 orang dengan rincian lima karyawan atau supplier dan dua keluarga terpapar yg ber KTP Kota Bogor dan lima KTP non Kota Bogor," ujarnya, Senin (22/6/2020).
Saat ditanya dimana kemungkinan terjadi penularan saat ini Dinkes bersama Gugus Tugas pun masih dalam penelitian lebih lanjut.
• Pekerja Film Tak Dapat Penghasilan Selama Covid-19, Ini yang Dilakukan Chand Parwez Saat New Normal
Seperti diberitakan sebelumnya Jumlah pasien orang dalam pemantauan (ODP) dari klaster Toko Mitra 10 Bogor bertambah setelah petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor melakukan pelacakan (tracking) dan penelusuran (tracing).
Total karyawan Mitra 10 Bogor yang berstatus ODP saat ini berjumlah 86 orang dari sebelumnya 74 orang.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor Sri Nowo Retno mengungkapkan, penambahan status ODP itu berasal dari anggota keluarga tiga pegawai Mitra 10 Bogor yang positif Covid-19.
• Hari Ini, IKEA Alam Sutera Tangerang Dibuka Kembali, Berikut Ini Protokol Kesehatan yang Diterapkan
"Kontak erat serumah dari tiga orang terkonfirmasi positif itu sebanyak 12 orang. Sedangkan kontak di tempat kerja 74 orang. Jadi total ODP 86 orang,” kata Retno, Rabu (17/6/2020).
Retno menambahkan, atas kasus ini, pihaknya telah memberikan rekomendasi agar Toko Mitra 10 Bogor ditutup sementara.
Selain itu, sambungnya, petugas Dinkes Kota Bogor telah menjadwalkan pemeriksaan tes swab terhadap seluruh penyandang status ODP dari kasus tersebut.
"Yang kontak erat ODP langsung dijadwalkan swab dan melakukan isolasi mandiri. Seluruh area di toko itu juga dilakukan penyemprotan disinfektan," tuturnya.
• Ditjen Pas Pastikan Nazaruddin Justice Collaborator Setelah Dibantah KPK, Siapa yang Benar?
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto memastikan pengoperasian toko bahan bangunan Mitra 10, di Jalan Raya Sholeh Iskandar, ditutup sementara selama 14 hari ke depan.
Hal itu dilakukan menyusul ditemukannya kasus positif Covid-19 yang menginfeksi tiga orang pekerja di toko tersebut.
"Kita minta kerjasamanya untuk tidak beroperasi dulu selama 14 hari ke depan, karena kita ingin pastikan tidak ada penularan baru," ucap Bima,
• Ini Solusi Rezeki tetap Mengalir di Pasar Johar Baru saat Pedagang Positif Virus Corona
Bima mengungkapkan, seluruh karyawan yang berstatus orang dalam pemantauan (ODP) di toko tersebut telah dijadwalkan menjalani tes swab untuk memastikan indikasi penularan virus SARS-Cov-2 atau virus corona.
Selain itu, ia juga telah meminta rekaman CCTV di toko tersebut untuk mengecek prosedur protokol kesehatan sudah dijalankan atau belum.
"Kita akan cek lewat CCTV. Saya cek tadi ada beberapa titik CCTV, nanti kita lihat apakah protokol kesehatan itu dipatuhi atau tidak. Di situ kita bisa analisis kontaminasinya di mana terjadi," imbuh dia.
• Jakarta Gelar Hari Bebas Kendaraan Bermotor Lagi Mulai Minggu 21 Juni 2020, PKL Dilarang Beroperasi
Jalani Swab Test
Orang Dalam Pengawasan ( DOP ) klaster Toko Bangunan Mitra 10 Kota Bogor menjalani swab test hari ini.
Swab test terhadap ODP dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Bogor di Mitra 10.
Namun berbeda dengan swab test yang pernah diadakan oleh Dinas Kesehatan pada beberapa waktu lalu di pasar, Stasiun Bogor dan GOR Pajajaran yang diadakan terbuka untuk, swab test kali ini berjalan tertutup.
Pantauan TribunnewsBogor.com ODP yang akan menjalani swab test sudah berkumpul di area parkir halaman Mitra 10.
• Bukan Sejak 6 Bulan Lalu, Dwi Sasono Mengaku Sudah Memakai Ganja Selama Setengah Hidupnya
Pagar yang sebelumnya tidak ditutup, tiba-tiba ditutup spanduk oleh petugas keamanan di toko tersebut.
Saat ditanya petugas mengatakan tidak boleh masuk.
"Enggak bisa," singkatnya.
Diminta Tutup Sementara
Tiga orang karyawan swalayan bangunan Mitra 10 di Jalan Sholeh Iskandar, Kota Bogor dinyatakan positif Covid-19.
Bukan hanya itu sebanyak 74 karyawan di swalayan bangunan itu dinyatakan ODP alias orang dalam pengawasan.
Sebelumnya sekitar tanggal 3 hingga 6 Juni 2020 ketiganya melakukan rapid test mandiri.
Setelah itu diketahui hasil rapid tersebut reaktif yang kemudian dilanjutkan dengan swab test yang diketahui kemudian hasilnya positif.
• Kemendikbud Gandeng Netflix dalam Program Belajar dari Rumah, Komisi X DPR Bilang Agak Aneh
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Dedie A Rachim yang juga Wakil Wali Kota Bogor meminta agar operasional swalayan berhenti sementara.
Gugus tugas pun sudah mengirimkan surat untuk dilakukan penyemprotan.
"Kita menyampaikan surat ke mereka, tentu harus dilakukan desinfektan kemudian 74 ODP harus berhenti sementara, kita minta untuk berhenti sementara," ujarnya, Rabu (17/6/2020) saat ditemui di wilayah Bogor Selatan.
Saat ini gugus tugas melalui Dinas Kesehatan Kota Bogor sedang melakukan kontak tracing.
"Ini kan ada di area transaksi jual beli, ini kan yang tiga dari sisi penjual itu karyawan swalayan, kita coba tracking dan tracingnya ke pengunjung sejak tanggal 2 Juni sampai hari ini," katanya.
Untuk itu pihaknya membuka link yang berinteraksi dengan karyawan itu mendaftarkan diri.
"Apabila ada gejala silahkan menghubungi faskes terdekat," katanya.
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Ada 21 Kasus Positif, Dedie Rachim Minta Mitra 10 Lakukan Rapid Test Rutin Saat Kembali Beroperasi, Penulis: Lingga Arvian Nugroho