RUU HIP

Ini Dua Hal yang Bisa Muncul Jika Polisi Tak Tuntaskan Kasus Pembakaran Bendera PDIP Menurut IPW

Neta S Pane mendesak Polri bekerja cepat mengungkap dan menuntaskan kasus pembakaran bendera PDIP.

Penulis: Budi Sam Law Malau |
ISTIMEWA
Massa aksi PA 212 membakar bendera PKI dan PDIP di depan Gedung DPR, Rabu (24/6/2020). 

Edy menjelaskan, dia melihat massa yang membawa bendera untuk dibakar, kemudian ternyata ketika dipisahkan terdapat dua bendera.

Saat dibentangkan, ternyata ada bendera PDIP. Edy pun mengaku sempat kaget melihat bendera partai berlambang banteng moncong putih tersebut.

 Tak Ada Tanda Kekerasan pada Mayat Wanita di Kali Sunter, Barang Pribadi Juga Tidak Ditemukan

"Waktu bendera dibawa ke situ, dipisah ada dua bendera. Nah, waktu dibentang ada bendera PDIP."

"Saya juga kaget dalam hati saya. 'Waduh', tapi enggak apa-apa," kata dia sambil memegang dadanya.

"Lalu polisi tanya kenapa Pak Ustaz enggak hentikan? Gila dalam situasi seperti itu kalau saya bilang 'eh yang PDIP jangan dibakar'."

 Firli Bahuri Mengaku Sewa Helikopter dari Palembang ke Baturaja Karena Cuma Cuti Sehari

"Enggak mungkin bos saya bilang gitu," ujarnya seraya terkekeh.

Edy pun menegaskan, pembakaran bendera bukan rencana dari pihaknya.

Bahkan, dia menilai ada penyusup dalam massa yang membakar bendera tersebut.

 Polisi Periksa 10 Saksi Terkait Kasus Peluru Nyasar di Pademangan, Semuanya Tak Dengar Bunyi Letusan

"Jadi pembakaran bendera bukan rencana kita. Rapat tidak ada rencana."

"Tapi karena suasana histeria seperti itu, saya sebagai korlap dan penanggung jawab aksi saya katakan 'oke kita bakar enggak apa-apa'," beber Edy.

"Bendera PDIP itu accident, benar-benar tidak ada rencana."

 Tak Cuma Soal Masker dan Helikopter, Firli Bahuri Juga Diadukan karena Rapat Bareng Mahfud MD

"Dan seperti kata guru-guru kita yang sudah bicara di televisi ada Ustaz Slamet Maarif, ada Ustaz Haikal, itu diduga penyusup saudara."

"Penyusup yang membakar itu. Sekarang mungkin masih sedang diselidiki siapa penyusupnya," tuturnya.

Ditanya Polisi

Edy Mulyadi juga mengonfirmasi dirinya sempat diundang ke Polda Metro Jaya untuk memberikan klarifikasi.

Pernyataannya dibuat dalam video berdurasi 16 menit 17 detik dan telah diunggah oleh channel YouTube QIEM INSPIRASI.

Edy sendiri sudah mengkonfirmasi bahwa benar itu video yang dibuat oleh dirinya, meski bukan dia yang mengunggah ke YouTube.

 Anies Baswedan: Pandemi Covid-19 Jadi Kesempatan Kita Kalahkan Kecemasan dengan Tawakal

"(Video) Yang bikin saya. Tapi yang mengunggah QIEM INSPIRASI," terang Edy.

Dalam video tersebut, Edy mengonfirmasi benar dirinya diperiksa oleh kepolisian terkait pembakaran bendera PDIP, Kamis (25/6/2020).

"Kabarnya saya diperiksa sama polisi."

 152 TKA Cina Sudah Tiba di Indonesia, Menaker: Pada Akhirnya Diserahkan ke Tenaga Kerja Lokal Kita

"Pertama, betul kemarin saya di Polda, saya menyebutnya bukan diperiksa tapi diklarifikasi."

"Klarifikasi jadi kita ngobrol enak, bercanda-canda."

"Memang pertanyaannya seputar pembakaran bendera, seputar bubarkan PDIP, seputar turunkan Jokowi," imbuhnya.

 RUU HIP Lolos Sampai Paripurna, Fahri Hamzah: Partai Politik Miskin Ide

Edy menegaskan, pembakaran bendera PDIP adalah accident.

Edy mengatakan para polisi yang turut serta dalam rapat pihaknya pasti sudah memberikan laporan memang tidak ada rencana pembakaran bendera.

"Jangankan rencana, dibahas aja enggak. Jangankan dibahas, disinggung aja enggak."

"Kepikiran juga enggak, karena enggak disinggung sama sekali dalam rapat-rapat. Tidak ada," paparnya. (*)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved