PSBB Transisi
Dishub Tangerang Sebut Poris Plawad Ditutup Penumpang Transit di Terminal Kalideres
Wahyudi Iskandar menjelaskan penutupan terminal itu dilakukan hingga masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) berakhir pada tanggal 28 Juni 2020
WARTAKOTALIVE.COM, TANGERANG - Terminal Poris Plawad, Kota Tangerang masih belum beroperasi.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Tangerang, Wahyudi Iskandar menjelaskan penutupan terminal itu dilakukan hingga masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) berakhir pada tanggal 28 Juni 2020 mendatang.
"Jadinya penumpang bisa transit di Terminal Kalideres," ujar Wahyudi kepada Warta Kota, Selasa (16/6/2020).
• Akhirnya PN Jaksel Vonis Mati Aulia Kesuma dan Geovanni, Terbukti Sah Lakukan Pembunuhan Berencana
• Dua Eksekutor Bayaran Aulia Kesuma untuk Bunuh Suami dan Anak Tirinya Divonis Seumur Hidup
• Video Viral Muda-Mudi Berjoget di THM Bekasi, Begini Tanggapan Pemkot Bekasi
Wahyudi mengungkap alasannya untuk transit penumpang di Terminal Kalideres, Jakarta Barat.
"Karena jarak dari Poris Plawad ke Kalideres dekat, jadinya transit di situ," ucapnya.
Dirinya mengklaim penutupan Terminal Poris Plawad ini tak terjadi penumpukan penumpang.
Meski dari pantauan Warta Kota, ada beberapa calon penumpang yang tercecer di Jalan Benteng Betawi, dekat Terminal Poris Plawad.
"Ini kami evaluasi dulu, kalau PSBB sudah berakhir maka akan segera kami buka.
"Ini dilakukan untuk mengurangi potensi penyebaran Covid-19," kata Wahyudi.
Terminal Poris Plawad Tangerang Masih Menunggu Kepastian untuk Angkut Penumpang
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, akan melonggarkan aturan transportasi mulai Kamis (7/5/2020) ini.
Aturan tersebut juga tertuang dalam penerbitan Surat Edaran (SE) No 4/2020 tentang Kriteria Pembatasan Perjalanan Orang Dalam Rangka Percepatan Penangangan Covid-19 yang dikeluarkan Gugus Tugas.
Berkaitan surat edaran tersebut, Wartakotalive.com memantau Terminal Poris Plawad, Kota Tangerang.
Namun, Terminal Poris Plawad terlihat masih sepi, meskipun pemerintah mulai melonggarkan aturan pembatasan perjalanan angkutan umum.
Bahkan, di terminal tersebut tidak ada aktivitas menaikkan atau menurunkan penumpang dari bus umum.
• Minta Larangan Mudik Dicabut, Pekerja PO di Terminal Kalideres Usulkan Penumpang Jalani Rapid Test
• Wacana Pelonggaran Transportasi Umum, Terminal Kampung Rambutan dan Pulogebang Masih Tutup
Bus-bus besar dibiarkan parkir di sekitar terminal. Begitu juga sejumlah konter pelayanan pembelian tiket PO Bus tetap tutup.
Tak tampak kedatangan calon penumpang dari pintu masuk terminal. Area Terminal Poris terlihat kosong.
Sementara itu, Budi (49), karyawan PO Bus di Terminal Poris Tangerang mengatakan bahwa dirinya sudah mengetahui tentang surat ederan Kemenhub tersebut.
Namun, perusahaan angkutan umum tempatnya bekerja masih belum berani beroperasi kembali.
"Karena masih simpang siur enggak jelas aturannya," ujar Budi saat dijumpai Wartakotalive.com, di Terminal Poris, Kota Tangerang, Kamis (7/5/2020).
• PSBB Jakarta dan Larangan Mudik Diberlakukan, Kondisi Seluruh Terminal di Ibu Kota Kosong Melompong
• Warga Ngotot Mudik Naik Bus dari Terminal Bayangan Cikokol saat Diberlakukan PSBB Kota Tangerang
Dia dan PO bus-nya masih menunggu keputusan pasti mengenai regulasi tersebut. Alasannya, jika dipaksakan hanya akan menimbulkan kerugian.
"Percuma saja berangkat. Sudah berangkat tapi kan sama Pemda lainnya enggak boleh. Daerah -daerah lain masih lockdown ya enggak bisa lewat," ucapnya.
Budi mengatakan, di Terminal Poris Plawad ini melayani penumpang ke sejumlah daerah. Mulai dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera, dan Denpasar-Bali.
"Kami semenjak tanggal 24 April 2020 sudah tidak beroperasi lagi. Informasinya ada surat edaran itu hari ini bisa, tapi masih belum pasti. Mungkin tunggu tanggal 12 Mei nanti kepastiannya," kata Budi.
• Tidak Layani Bus Serang, Terminal Bayangan Tol Kebon Jeruk Sepi Bak Kuburan
• Penumpang Datangi Terminal Kalideres di Hari Pertama Pemberlakuan Larangan Mudik untuk Refund Tiket
Sementara itu, pemandangan serupa juga terlihiat di Terminal Kalideres, Jakarta Barat. Loket tempat penjualan tiket bus masih tutup di terminal ini.
Tampak hanya belasan penjual tiket di Terminal Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (7/5/2020).
Penjual tiket bus di Terminal Kalideres mengatakan bahwa mereka menanti janji Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi untuk membuka kembali perjalanan bus Angkutan Kota Antar Provinsi (AKAP).
Salah satu penjual tiket bus yakni Jony (60). Dia duduk setia di depan satu loket Perusahaan Otobus (PO) Laju Prima yang masih dalam keadaan tutup.
• VIDEO: Sudah Dilarang Mudik, Bus di Terminal Bayangan Tangerang Masih Angkut Penumpang
• Curhat PO Bus di Terminal Induk Bekasi: Penumpang Sepi Sejak Februari, Ada Corona Malah Lumayan
Sejak Kamis pagi, Jony mengaku sudah berada di Terminal Kalideres.
"Sengaja saya ke sini. Karena janjinya Menteri Perhubungan akan membuka kembali perjalanan Bus AKAP," kata Jony saat ditemui di Terminal Kalideres Kamis siang.
Namun, sampai saat ini , masih belum ada satu pun bus AKAP yang diperbolehkan beroperasi oleh pemerintah.
Akibatnya, dia dan rekan-rekan lainnya tetap dilarang menjual tiket bus kepada calon penumpang.
Saat itu, tidak ada loket tiket di Terminal Kalideres yang melayani calon penumpang.
Bahkan, beberapa loket terlihat berdebu karena sejak Jumat (24/4/2020) tidak beroperasi lagi.
• Bus yang Sempat Berangkat dari Terminal Tanjung Priok Diminta Kembali
• Jokowi Sudah Umumkan Larangan, Masih Ada yang Coba untuk Mudik dari Terminal Kampung Rambutan
Jony berharap banyak atas Jadi Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi.
Dia juga ingin Menhub konsisten dengan pernyataan dan janjinya.
"Jangan nanti hari ini ngomong A besok ngomong B lagi.
"Kami ini sudah dua minggu tidak makan karena kebijakan saat ini," kata Jony.
Berdasarkan pantauan Wartakotalive.com suasana Terminal Kalideres sepi total sejak peraturan pelarangan mudik diterapkan terkait pemberlakukan pembatasan sosial berskala sosial (PSBB).
Kamis (7/5/2020) siang terlihat tidak ada satu pun bus mengantre di terminal besar di Jakarta Barat itu.
Hanya ada angkutan umum Kalideres-Kota Baru Tangerang yang terlihat mengetem di terminal.
Beberapa bus TransJakarta juga terlihat masih lalu lalang di Halte Transjakarta Terminal Kalideres.
Pedagang juga tidak tampak menjajakan dagangannya. Seluruh loket tiket juga masih ditutup oleh PO Bus.
Kumuh, Tidak Terurus, Serta Berdebu, Yusron Merasa Tak Nyaman di Terminal Poris Plawad
Kurang lebih tiga pekan lagi memasuki musim mudik Lebaran. Namun keberadaan Terminal Poris Plawad di Kota Tangerang memprihatinkan.
Pengamatan Wartakotalive.com, Selasa (14/5/2019), lokasi Terminal kebanggaan warga Tangerang itu terlihat kumuh. Tidak terawat serta terasa tak nyaman.
Sejumlah lantainya berantakan dan pecah-pecah. Sampah-sampah makanan serta minuman kemasan plastik berserakan.
Ruang tunggu penumpang pun penuh debu. Bahkan terasa panas hingga membuat kegerahan.
Fasilitas bus line keberangkatan juga tidak berfungsi. Ruang antrean tiket tampak kusam dan dekil.
Para penumpang pun berkeluh kesah mengenai kondisi Terminal bertipe A ini.
Seperti disampaikan Yusron (36) seorang penumpang. Dia kaget sekali melihat nasib Terminal Poris saat ini.
Warga asal Tanah Tinggi, Kota Tangerang itu sangat menyayangkan kondisi terminal tersebut.
Apalagi sebentar lagi memasuki momen mudik Lebaran dan bakal dijejali oleh banyak penumpang.
“Ya enggak nyaman lah Terminal kayak begini. Kumuh tidak terurus,” ungkap Yusron sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
Padahal menurutnya, Terminal Poris ini menjadi primadona bagi masyarakat Tangerang. Terminal tersebut menjadi acuan warga jika hendak melakukan aktivitas menggunakan moda transportasi.
“Harusnya dapat perhatian khusus dari pemerintah,” tuturnya.
Hal senada diutarakan oleh penumpang lainnya yakni Ahmad (27). Dirinya mengaku risih berada di Terminal Poris.
“Panas banget, kegerahan. Banyak debu juga,” papar Ahmad bercucuran keringat.
Sedang dikelola
Kepala Humas Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Budi Rahardjo menjelaskan terkait terbengkalainya Terminal Poris tersebut.
“BPTJ mulai kelola Terminal Poris Plawad sejak tahun 2018. Sebelumnya dikelola oleh Pemkot Tangerang,” ujar Budi kepada Wartakotalive.com, Selasa (14/5/2019).
Menurutnya kondisi fisik Terminal Poris ketika diserah terima kelola ke BPTJ, keadaanya memang sudah memprihatinkan seperti itu.
“Upaya perbaikan secara terbatas sudah dilakukan BPTJ, namun memang tidak bisa menyentuh perbaikan-perbaikan besar karena status Terminal Poris dalam proses pengembangan akan menjadi kawasan TOD,” ucapnya.
Padahal Terminal Poris ini diproyeksikan akan dijadikan Transit Oriented Development (TOD) skala besar.
Nantinya terintegrasi dengan sejumlah trayek seperti ke arah Bandara Soekarno Hatta mau pun ke Jakarta.