Aksi KKB Papua
Cerita Lengkap KKB Papua Tembak Warga Sipil Tak Bersalah, Komnas HAM: Negara Wajib Lindungi Warganya
Aksi teror Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua kembali terjadi, kali ini dialami seorang warga sipil yang ditembak mati di tempat.
"Jumlah mereka sekitar 50 orang dan memiliki beberapa pucuk senjata laras panjang," ungkap Yuli.
Yuli mengakui, belum ada aparat TNI-Polri yang bertugas di Distrik Wandai.
• Perpanjang Masa PSBB Kota Tangsel, Airin Sebut karena Angka Penularan Masih Tinggi
Dari delapan distrik di wilayah tersebut, aparat keamanan baru berada di tiga distrik, yakni Homeyo, Hitadipa, dan Sugapa, ibu kota Intan Jaya.
Adapun lima distrik lain belum dijaga pihak kepolisian, yakni Tomasiga, Agisiga, Ugimba, Wandai, dan Iyandoga.
"Kami bersama pihak TNI harus menyusun strategi yang matang untuk menghadapi kelompok ini di Wandai.
• Lebaran ke Puncak di Tengah Pandemi Covid-19, Ayu Ting Ting Bawa Surat Keterangan Sehat
"Perjalanan ke sana hanya melalui jalur darat yang aman," tutur Yuli.
Ia mengimbau warga agar tidak beraktivitas di lokasi yang dekat dengan markas KKB Papua di sana.
Tujuannya untuk mencegah kembali terjadinya insiden penembakan warga sipil di Wandai.
• Cerita Lengkap 2 Anggota KKB Papua Reaktif Covid-19, Sempat Kabur Lompat Pagar Wisma lalu Diringkus
"Kami telah berkoordinasi dengan tokoh masyarakat dan agama.
"Mereka akan mengimbau warga berhati-hati dalam beraktivitas di tengah teror kelompok tersebut," tambahnya.(Astini Mega/Fabio Costa/Putra Dewangga/Tribun Papua dan Kompas.id/Surya.co.id)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Kronologi KKB Papua Tembak Mati Warga Sipil, Mengaku Sebagai Tentara Hutan, ini Tanggapan Komnas HAM