Aksi KKB Papua
Cerita Lengkap KKB Papua Tembak Warga Sipil Tak Bersalah, Komnas HAM: Negara Wajib Lindungi Warganya
Aksi teror Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua kembali terjadi, kali ini dialami seorang warga sipil yang ditembak mati di tempat.
Lanjut Paulus, kemudian keesokan harinya Sabtu (30/5) saksi bersama beberapa masyarakat sipil berangkat menuju Kampung Magataga untuk mengambil jenazah.
Namun pada saat perjalanan menuju ke tempat kejadian perkara, saksi bertemu dengan sekelompok yang mengatasnamakan tentara hutan dan kembali meminta izin untuk membawa jenazah ke Distrik Sugapa.
Bahkan sempat terjadi adu mulut antara saksi dan kelompok tentara hutan yang mengancam jenazah akan dibuang ke Sungai Kemabu.
• Dirlantas Sebut Aturan Ganjil Genap Diberlakukan setelah PSBB DKI Jakarta Berakhir
• Liga 1 2020 Digelar September? Imran Nahumarury Sebut Sebelum Itu akan Ada Turnamen Pemanasan
• Chelsea Islan Turut Beri Dukungan kepada Dwi Sasono
Namun akhirnya kelompok yang mengaku tentara hutan itu mengizinkan rombongan membawa jenazah Yusuf Sani dengan pengawalan dari Kampung Magataga menuju seberang Sungai Kemabu.
"Setelah sampai di seberang sungai Kemabu, sekelompok masyarakat yang mengatasnamakan tentara hutan meninggalkan saksi," kata Paulus.
Lebih lanjut, kata Paulus, sesampainya di seberang sungai Kemabu, saksi dibantu oleh beberapa masyarakat dan membawa jenazah menuju Kampung Bilai, Distrik Homeyo.
Dilanjutkan membawa jenazah ke Kampung Mamba Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya.
4. TNI-Polri melakukan pengejaran
Saat ini petugas gabungan TNI-Polri masih melakukan pengejaran terhadap KKB Papua tersebut.
"Pasca penembakan situasi dalam keadaan aman dan kondusif," ujarnya.
Sementara itu, juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Sebby Sambom belum memberikan keterangan terkait dengan penyerangan tersebut.
VOA telah mencoba menghubungi juru bicara dari sayap militer OPM tersebut namun hingga laporan ini ditayangkan belum mendapat respons.
5. Tanggapan Komnas HAM

Menganggapi kasus ini, Kepala Perwakilan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Provinsi Papua Frits Ramandey mengatakan, perlu upaya Pemda setempat dan tokoh masyarakat untuk berbicara dengan KKB Papua.
Seperti dilansir dari Kompas.id dalam artikel 'Warga Sipil Ketakutan, Kelompok Bersenjata Duduki Distrik Wandai di Intan Jaya', tujuannya untuk meminta kelompok itu tidak menyerang warga sipil yang tak bersalah.