Virus Corona

Duduk Perkara Wali Kota Risma Marah Besar Terkait Mobil Laboratorium PCR, Ada Pesan Tak Sampai?

Salah paham yang terjadi antara Pemprov Jatim dengan Pemkot Surabaya terkait mobil PCR yang bikin Wali Kota Risma Marah

TribunJatim.com/ Yusron Naufal
Wali Kota Risma marah-marah karena Pemkot Surabaya tak bisa pakai mobil PCR bantuan BNPB. Padahal Surabaya berpacu dengan waktu untuk hentikan corona. Pemprov Jatim jelaskan duduk perkaranya 

WARTAKOTALIVE.COM, SURABAYA --  Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini atau Risma tiba-tiba naik pitam begitu mengetahui mobil laboratorium PCR bantuan dari BNPB tidak dapat digunakan oleh Pemkot. 

Padahal, menurut Risma dirinya yang secara langsung melakukan komunikasi dengan BNPB pusat agar diberikan bantuan untuk penanganan Covid-19 di Surabaya. 

Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur Joni Wahyuhadi pun menjelaskan duduk perkaranya.

Kemarin Menangis, Hari Ini Wali Kota Risma Marah Besar, Ini Ternyata Penyebabnya

Khofifah: Malang dan Surabaya Sama-sama Terapkan PSBB, Kegagalannya Pada Masyarakat

Ia menegaskan bahwa salah paham yang terjadi antara Pemprov Jatim dengan Pemkot Surabaya disebabkan karena adanya missed komunikasi atau salah paham. 

Hal itu dikarenakan adanya pesan yang tak tersampaikan dari Dinas Kesehatan Kota Surabaya ke Gugus Tugas Jawa Timur.

Dalam konferensi pers yang dilakukan di Gedung Grahadi pada hari Jumat (29/5/2020) malam, Joni yang menjadi penanggung jawab operasional dua unit mobil Laboratorium PCR bantuan dari BNPB itu sudah diprioritaskan sejak hari pertama dan hari kedua mobil itu datang. 

PSBB di Kota Bandung Diperpanjang Hingga 12 Juni, Namun Kini Jadi PSBB Proporsional, Apa Maksudnya?

Namun saat hari ketiga Pemkot Surabaya tidak mengkomunikasikan kebutuhan atau agenda permintan pemeriksaan dengan menggunakan mobil tersebut.

Sehingga mobil tersebut sudah terlanjur dikirimkan ke daerah lain yaitu Tulungagung dan Lamongan yang juga memiliki antrian yang panjang.

“Hari pertama kita kirim mobil itu ke RSUA karena memang mobil PCR itu ditujukan untuk subsitusi RSUA yang ITD nya mengalami masalah. Jadi memang kita kirimkan ke RSUA di hari pertama untuk melanjutkan PCR di sana,” jelas Joni dalam konferensi pers yang juga didampingi oleh Gubernur Khofifah Indar Parawansa.

Ini Deretan Kasus Polisi Pembunuh George Floyd, Telah Dipecat namun Publik Tak Puas, Kepung Rumahnya

Kemudian sorenya pada tanggal 27 Mei 2020 penggunaan mobil PCR digeser ke Asrama Haji, namun lantaran sudah sore hanya mampu mengerjakan sebanyak 10 sampel.

Pemeriksaan di Asrama Haji kembali dilansjutkan di keesokan harinya untuk mendiagnosa secara pasti orang-orang yang tengah diisolasi di Asrama Haji. Hingga ada sebanyak 100 sampel yang dikerjakan di titik tersebut.

“Di tanggal 28 Mei 2020 itu saat malamnya mobil kedua datang. Kami pun rundingan dengan ternyata identifikasinya Sidoarjo juga membutuhkan dan sudah menunggu lama, bahkan ada pasien yang sudah berhari-hari belum di PCR maka kami kirimkan satu unit mobil dan seharian di sana,” kata Joni.

Pria Telanjang Dada Lari Keluar Hotel, Ternyata karena Pasangannya Waria Bukan Wanita Sesuai Harapan

Saat dua unit mobil sudah standby di RS Darurat Covid-19, sore harinya Gugus Tugas Jatim kembali berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Surabaya terkait operasional mobil PCR.

Gugus Tugas menanyakan terkait kebutuhan penggunaan mobil tersebut namun ternyata ada pesan yang tidak tersampaikan.

“Sorenya sebelumnya kita diskusi untuk memutuskan ke mana mobil ini akan dioperasionalkan, bu Feni menugaskan stafnya namanya bu deni, tapi tidak disampaikan kepada kami hari ini Kota Surabaya acara (pemeriksaannya) apa. Maka kami kirimkan mobilnya ke Tulungagung dan Lamongan. Di tengah jalan (hari ini) pagi-pagi beliau telfon minta saya agar dua duanya mobil tersebut di Surabaya saja, padahal ini sudah jalan,” kata Joni.

Liga Spanyol Resmi Bergulir Kembali 11 Juni, Dibuka Derbi Sevilla Vs Real Betis, Ini Jadwalnya

Adanya pesan yang tak tersampaikan itulah yang akhirnya membuat salah paham dan viral terkait kisruh penggunaan mobil lab PCR antara Pemprov Jatim dan Pemkot Surabaya.

Padahal seharusnya jika missed komunikasi tersebut bisa diluruskan dengan baik dan benar, kejadian kisruh tersebut tidak perlu terjadi.

“Padahal di Lamongan dan Tulungagung sudah siap.  Dan saya sudah bilang, Surabaya besok saja bu, karena sudah janjian dengan Lamongan dan Tulungagung. Saya ngomongnya ya datar-datar gini, besok saja Surabaya,” urainya.

Bobol Pintu Terali Besi, Tiga Tahanan Kabur dari Rutan, Satu Orang Ditembak Polisi

Rencananya besok 30 Mei 2020 rencananya mobil lab PCR akan diopersionalkan dua-duanya di Surabaya.

Yaitu di RSUD dr Soewandhi sebanyak 100 sampel, dan juga rencananya dioperasionalkan di RS Husasa Utama sebanyak 100 sampel serta di kampung tangguh dan di RS Darurat.

“Mungkin ini karena ada missed. Jadi enak-enakan saja kita bekerja. Bagaimana menjalankan pekerjaan ini supaya pasien yang belum terkonfirmasi bisa segera terisolasi dan tertangani secara tepat,” pungkas Joni.

Pemeriksaan SIKM ke Jakarta Masih Terus Dilakukan Meski Operasi Arus Balik Lebaran Selesai 7 Juni

Penyebab Risma Marah

Sehari sebelumnya Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menangis terharu saat terima bantuan dari BIN.

Hari ini Risma tiba-tiba naik pitam begitu mengetahui mobil laboratorium PCR bantuan dari BNPB tidak dapat digunakan oleh Pemkot. 

Padahal, menurut Risma dirinya yang secara langsung melakukan komunikasi dengan BNPB pusat agar diberikan bantuan untuk penanganan Covid-19 di Surabaya. 

 Khofifah: Malang dan Surabaya Sama-sama Terapkan PSBB, Kegagalannya Pada Masyarakat

 Wali Kota Gelar Strategi untuk Atasi Penularan Covid-19 di Kota Surabaya Berakhir, Ini Tahapannya

Dia tak bisa menyembunyikan kegeramannya begitu mengetahui mobil PCR itu dilempar ke daerah lain di Jatim.

Seharusnya dua unit mobil itu dapat dimaksimalkan oleh Pemkot untuk melakukan swab test kepada warganya. 

Dia nampak menelpon seseorang untuk memastikan kabar tersebut. Suaranya nampak meninggi, sepertinya Risma memang tengah geram betul. 

 1 Pedagang Pasar Perumnas Klender Dinyatakan Reaktif Corona Setelah Rapid Tes Tahap 3

"Kasihan pasien yang sudah menunggu," kata Risma, Jumat (29/5/2020). 

Menurut Risma, pihaknya sangat menyesalkan dua unit mobil dari BNPB pusat itu tidak dapat beroperasi di Surabaya. 

Padahal, Risma mengaku mendapatkan konfirmasi langsung dari BNPB Pusat terkait dua mobil tersebut yang prioritasnya untuk Surabaya. 

 VIDEO: MRT Jakarta Bakal Perketat Pengawasan Saat Penerapan New Normal

Apalagi, kata Risma, Pemkot saat ini tengah berkejaran dengan waktu untuk segera dapat memutus rantai pandemi ini. 

Sebelumnya, begitu dapat konfirmasi dari BNPB, Risma mengaku telah menyiapkan berbagai titik untuk melakukan swab test. 

Risma bahkan menunjukkan potongan percakapan pribadinya pada saat meminta bantuan mobil tersebut kepada BNPB pusat. 

Dalam percakapan Whatsapp tersebut, Risma meminta bantuan agar Surabaya mendapatkan bantuan mobil tersebut sudah sejak beberapa waktu lalu. 

 Kapolda Banten Irjen Fiandar Cek Persiapan New Normal di Swalayan dan Stasiun Kabupaten Tangerang

Namun dia menyayangkan, mobil yang seharusnya dapat dimaksimalkan di Surabaya malah tidak bisa, lantaran digunakan di daerah lain. 

Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya Febria Rachmanita menjelaskan, geramnya Risma itu lantaran Pemkot harus beberapa kali membatalkan pemeriksaan pasien karena mobil tersebut dialihkan dari Surabaya. 

"Kami sangat menyesalkan itu," kata Feny. 

 KABAR Gembira, Indonesia Siap Ikut Produksi Vaksin Covid-19 Bersama ASEAN dan China

Misalnya saja, pada Kamis (28/5/2020) kemarin, harusnya Pemkot melakukan pemeriksaan di Hotel Asrama Haji Sukolilo serta di Dupak Masigit. Masing-masing lokasi bisa ratusan orang.

Namun ternyata mobil tersebut masih dialihkan ke daerah lain sehingga mempengaruhi jadwal jamnya. 

"Ternyata mobil itu tidak datang hingga kami menunggu lima jam dan mobil itu baru datang sekitar pukul 18.30 WIB," kata Feny. 

 Disdagin Kota Depok Tegaskan Belum Ada Keputusan Resmi Mal Boleh Beroperasi Kembali

Feny mengatakan, pihaknya juga sudah melakukan konfirmasi kepada tim gugus tugas Pemprov Jatim agar Surabaya mendapat mobil tersebut untuk segera melakukan pemeriksaan mereka yang telah ditentukan. 

Sehingga, rencananya hari ini juga sudah dibuatkan jadwal untuk melakukan pemeriksaan di daerah Kelurahan Kali Kedinding yang berjumlah sekitar 200 orang. Namun harus diurungkan lantaran Pemprov mengalihkan ke daerah lain. 

"Akhirnya, kami dua kali membubarkan pasien untuk melakukan tes swab,” terang Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya itu. 

 Bek Persita Muhammad Toha: Tampilkan yang Terbaik dan Jaga Perilaku di Dalam dan Luar Lapangan

Risma Menangis

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini pun menangis saat mendapatkan bantuan secara langsung terkait pencegahan corona dari Badan Intelijen Negara (BIN), Kamis (28/5/2020) malam.

Di antara bantuan itu, ada dua unit mobil, yakni ambulance dan mobil laboratorium untuk pemeriksaan uji swab.

 Jokowi Siap Terapkan New Normal, Walikota Risma Belum Mau Terapkan di Surabaya

 Tri Rismaharini Sedih Mal di Surabaya Penuh Pengunjung: Saya Mencoba Memaklumi Meskipun Itu Berat

Risma memang langsung menangis haru begitu bantuan tersebut sampai di Balai Kota Surabaya.

Dia mengaku senang, hingga tak kuasa menahan tangisnya.

"Alhamdulillah, saya terimakasih sekali, karena terus terang kita butuh percepatan untuk memutus mata rantai ini," kata Risma saat ditemui usai menerima bantuan tersebut secara langsung.

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, Kamis (28/5/2020). Ia sempat menangis saat menerima bantuan mobil ambulans dan mobil lab tes swab kasus corona.
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, Kamis (28/5/2020). Ia sempat menangis saat menerima bantuan mobil ambulans dan mobil lab tes swab kasus corona. (TRIBUNJATIM.COM/YUSRON NAUFAL PUTRA)

 Cerita Lengkap Honor Killings Menimpa Romina Ashrafi dan 5 Kasus Serupa Paling Sadis di Dunia

Risma memang mengaku kaget dengan bantuan yang langsung diberikan dan sampai di Pemkot tersebut. Sebab saat ini memang tengah gencar berbagai upaya agar pandemi Covid-19 di Surabaya segera berakhir.

Apalagi, Risma mengungkapkan pihaknya tak ingin kecolongan sehari saja dalam menangani mereka yang terpapar. Pemkot tengah berpacu guna memutus mata rantai penyebaran.

"Karena alatnya sudah lengkap, mudah-mudahan kita bisa selesaikan," ujarnya.

 Gelombang Tinggi di Laut Selatan Jawa Paksa Nelayan di Kulon Progo Menepikan Perahu Mereka

Bantuan yang diberikan oleh BIN RI itu, nampaknya tak hanya unit mobil saja. Ada banyak peralatan lain guna penanganan pandemi virus corona di Surabaya.

Diantaranya, Real Time PCR 2 unit, Reagent PCR 5000 test, VTM (Virus Transport Media) 5000 unit, Laminar Airflow Cabinet I unit, PCR Box 1 unit, Vortex 2 unit, Mini Centrifuge My SPIN 12 Mini Centrifuge 3 unit.

Kemudian ada Refrigerator 2-8° C 1 unit, Freezer -20° C 1 unit, Mikropipette Set 3 unit, Bio Safety Cabinet 2 unit, Automatice Extraction Machine + Biotecon 2 unit, Refrigerated Centrifuge 1 unit, Autoclave 1 unit, Thermal Mixer 1 unit, Thermal Block 1 unit, Oven, 1 unit, dan Freezer -80° C 1 unit.

 5 Mahasiswa Terdakwa Kasus Terbakarnya Seorang Polisi di Cianjur Divonis 9 Sampai 12 Tahun Penjara

Selain itu ada juga alat pelindung diri, yakni Mask N95 8000 pcs, Isolation Gown 8000 pcs, Protective Eyewear 8000 pcs, Latex Glove 8000 pcs, Medical Shoes Cover 8000 pasang, serta alat rapid test berjumlah 15.000 kit

(Fz/fatimatuz zahroh) 

Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Pemprov Jatim Kuak Kronologi Soal Mobil PCR yang Bikin Wali Kota Risma Marah, Ada Pesan Tak Sampai,  Penulis: Fatimatuz Zahroh

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved