Kilas Balik

Soeharto Tarik Ulur Perjalanan Karier Prajurit Kopassus Sarwo Edhie Wibowo, Ini Aksinya di Papua

Sarwo Edhie sempat ketar-ketir mendengar kabar dirinya akan ditugaskan ke Moskow sebagai duta besar untuk Uni Soviet. Karier militernya seakan tamat

Dok. Keluarga Idjon Djanbi/Historia.id
Sarwo Edhie Wibowo (paling kanan) 

Operasi tempur bertujuan menghancurkan kekuatan fisik musuh. Operasi teritorial dipakai untuk menyerukan pemberontak supaya turun gunung dan tunduk pada pemerintah.

Sementara operasi intelijen diarahkan untuk membongkar sekaligus menetralisasi organ-organ pendukung gerakan separatis. Sebanyak 6000 personel dari berbagai kesatuan di luar Irian Barat dikerahkan.

Kisah Putra Tarutung Sintong Panjaitan Sudah Gempur KKB Papua Sejak 1967, Ini Biodata dan Profilnya

Hasilnya, pada akhir November sebanyak 1869 pembangkang menyerah (257 di antaranya adalah petempur dengan 99 pucuk senjata).

Keamanan di Irian Barat semakin mantap setelah Lodewick Mandatjan bersedia turun gunung dan menyerahkan diri.

Lodewick adalah Kepala Suku Arfak yang berpengaruh. Dia kecewa dengan pemerintah Indonesia dan menjadi salah satu pentolan pemberontak.

Sarwo Edhie Wibowo Bujuk 14.000 KKB Papua Lodewijk Mandatjan Kembali ke NKRI, Begini Cara Bujuknya

“Gerakan Lodewick ini ternyata memang membawa inspirasi bagi sejumlah penduduk Irian Barat di berbagai tempat untuk menyatakan dukungannya kepada Organisasi Papua Merdeka,” tulis Peter Kasenda dalam “Sarwo Edhie Wibowo dan Operasi Militer” termuat di majalah Prisma edisi khusus 20 tahun (1971—1991).  

Tinggal satu gerombolan lagi di bawah Ferry Awom yang masih meresahkan. Mereka belum menyerah dan masih bergerilya di hutan pedalaman Papua. Sementara waktu pelaksanaan Pepera kian dekat.

Pada Februari 1969, Sarwo Edhie menggelar operasi militer bersandi “Wibawa”.

Kisah Putra Tarutung Sintong Panjaitan Sudah Gempur KKB Papua Sejak 1967, Ini Biodata dan Profilnya

Tugas pokok operasi ini  bertujuan mengamankan Pepera, menghancurkan pemberontak OPM di bawah Ferry Awom, serta menumbuhkan dan memelihara kewibawaan pemerintah.

“Kalau Pepera gagal, kegagalan itu terletak di pundak saya. Sebaliknya, kalau nanti Pepera berhasil, akan banyak pihak yang mengaku bahwa keberhasilan itu hasil jerih payah mereka,” kata Sarwo kepada Hendro Subroto dalam Sintong Panjaitan: Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando.

Pesan Soeharto

Karena telah menjadi kewajiban internasional, Indonesia tak bisa mangkir mewujudkan Pepera.

Rakyat Papua dihadapkan pada pilihan bebas untuk bergabung dengan Indonesia atau merdeka.

Namun Jakarta hanya mengenal satu pilihan: Irian Barat harus menjadi bagian integral Republik.

Pasukan Elite TNI Buru Ratusan KKB Papua yang Sandera 26 Peneliti, Ini Kronologinya

Presiden Soeharto merumuskan tujuan Pepera sedangkan Menteri Dalam Negeri Amir Machmud merancang strategi pemenangan.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved