Kilas Balik
Soeharto Tarik Ulur Perjalanan Karier Prajurit Kopassus Sarwo Edhie Wibowo, Ini Aksinya di Papua
Sarwo Edhie sempat ketar-ketir mendengar kabar dirinya akan ditugaskan ke Moskow sebagai duta besar untuk Uni Soviet. Karier militernya seakan tamat
Kepada Amir Machmud, Soeharto berpesan agar Pepera jangan sampai gagal.
“Artinya, harus diusahakan jangan sampai wilayah Irian Barat terlepas lagi dari kekuasaan Republik Indonesia,” kata Amir Machmud dalam otobiografi H. Amir Machmud: Prajurit Pejuang.
• Kisah Legendaris Kopassus Sintong Panjaitan Tembak Mati 3 KKB Papua, Mayatnya Dibiarkan Tergeletak
Di lapangan, Sarwo Edhie didapuk sebagai Ketua Proyek Pelaksana Daerah bersama Ali Murtopo spesialis operasi khusus.
Sebagai Panglima Kodam, Sarwo adalah penguasa tertinggi di Irian Barat dalam menjalankan pemerintahan.
Dia bertanggung jawab penuh atas gagal atau suksesnya Pepera.
• Pimpinan KKB Papua Ini Kembali ke NKRI Diperlakukan Baik Meski Telah Bunuh Banyak TNI, Ini Alasannya
“Sarwo Edhie segera tampil secara publik sebagai pelaksana yang supel dari garis yang sudah ditunjukan Soeharto,” kata sejarawan Belanda Pieter Drooglever dalam Tindakan Pilihan Bebas!: Orang Papua dan Penentuan Nasib Sendiri.
“Kegiatan Pemilihan Bebas itu akan datang, tetapi orang-orang Papua jangan mengisi benaknya dengan hal-hal gila,” demikian pesan Sarwo Edhie yang kerap disampaikannya berulang-ulang kepada masyarakat Papua dikutip Drooglever.
Darah Tertumpah
Menurut Amir Machmud, peranan Sarwo Edhie begitu besar dalam pelaksanaan Pepera.
Sarwo, kata Amir, mengerahkan jajaran Kodam Cenderawasih, sehingga memperlancar persiapan.
Drooglever mencatat, dalam bulan-bulan pertama 1969, tentara Indonesia yang dikerahkan sebesar 10.000 personel.
• Teror KKB Papua Lekagak Telenggen Beringas, Freeport Diserang Setelah Snipernya Tewas, Ini Faktanya
Jumlah itu ditingkatkan di pertengahan bulan Juli saat penyelenggaraan Pepera menjadi 16.000 pasukan.
Selama berjalan kurang lebih sebulan, referendum berakhir dengan kemenangan bagi Indonesia.
Kendati demikian, sukses Sarwo Edhie menggalang Pepera bukan tanpa noda.
• KKB Papua Serang TNI-Polri Pakai Senjata Rampasan Tetap Tumbang, Ini Bukti 3 Jenis Senjatanya
Pepera cacat secara hukum karena tak menerapkan prinsip satu orang satu suara melainkan perwakilan.