Virus Corona
Riset LSI Denny JA: Efek PSBB di 18 Wilayah Belum Ada yang Dapat Nilai A
Lembaga riset LSI Denny JA menyimpulkan, efek Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di 18 wilayah belum maksimal.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Lembaga riset LSI Denny JA menyimpulkan, efek Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di 18 wilayah belum maksimal.
Belum ada penurunan drastis kasus baru Covid-19 meski telah ada PSBB.
"Secara umum belum terjadi efek kategori A, kategori sangat bagus."
• Tambah 57, Total Pasien Positif Covid-19 di Jakarta Jadi 4.958 Orang
"Yaitu efek yang secara grafik menunjukkan penurunan sangat drastis kasus baru," kata Denny JA dalam siaran pers, Sabtu (9/5/2020).
Menurutnya, seluruh komponen masyarakat dan pemerintah daerah harus lebih maksimal menerapkan PSBB.
Jika tidak, situasi ini akan memperpanjang masa pemulihan di Indonesia.
• 78.579 Warga Jakarta Sudah Dites Swab, 84.824 Orang Lainnya Ikut Rapid Test
Ini sekaligus berarti memperburuk ekonomi.
Terdapat 4 klasifikasi efek PSBB berdasarkan riset Denny JA, yakni:
Tipologi A, kategori Istimewa.
• Hasil Uji Laboratorium Pastikan Isi Nasi Anjing Halal, Status Kasus Bakal Ditentukan Gelar Perkara
Wilayah yang masuk dalam tipologi ini adalah wilayah yang penambahan jumlah kasus baru pasca-PSBB menurun secara drastis.
Menurunnya kasus baru harian sangat tajam.
Sementara, tipologi B, kategori baik.
• Pelanggar PSBB di Jadetabek Capai 49.918 Orang Sampai 8 Mei 2020, Paling Banyak Tak Pakai Masker
Wilayah yang masuk tipologi ini adalah wilayah yang penambahan kasus barunya mengalami penurunan secara gradual/konsisten, namun tidak drastis pasca-penerapan PSBB.
Lalu tipologi C, kategori cukup.
Wilayah yang masuk tipologi ini adalah yang penambahan kasusnya cenderung turun, namun belum konsisten. Masih terjadi kenaikan di waktu-waktu tertentu.
• UPDATE Kasus Covid-19 di Indonesia: 13.645 Pasien Positif, 2.607 Orang Sembuh, 959 Meninggal