Virus Corona

Riset LSI Denny JA: Efek PSBB di 18 Wilayah Belum Ada yang Dapat Nilai A

Lembaga riset LSI Denny JA menyimpulkan, efek Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di 18 wilayah belum maksimal.

Ilustrasi Wartakotalive/Galih
Covid-19 

Terakhir, tipologi D, kategori kurang.

Wilayah yang masuk tipologi ini adalah yang jumlah penambahan kasus barunya tidak mengalami perubahan seperti masa pra PSBB.

Bahkan, cenderung mengalami kenaikan di sejumlah waktu tertentu.

Ganjar Pranowo: Semprot Disinfektan ke Jalan Konyol, Virus Corona Tak Bersayap, Tidak Bisa Terbang 

"Mengamati grafik PSBB di 18 wilayah (hanya 18 wilayah yang diperoleh datanya oleh LSI Denny JA)."

"Belum ada satupun wilayah yang saat ini menerapkan PSBB masuk ke dalam tipologi A, istimewa."

"Seperti grafik penambahan kasus di 4 negara yaitu, Jerman, Selandia Baru, Korea Selatan, dan Australia, yang mengalami penurunan drastis."

Ganjar Pranowo Bilang Cuma Orang Gila yang Korupsi Saat Pandemi Covid-19, Dilaknat Dunia Akhirat

"Di Indonesia tidak ada satupun wilayah yang datanya menunjukan penurunan kasus secara drastis," urainya.

Penyebab belum efektifnya PSBB di 18 wilayah tersebut, yakni masih dilanggarnya aturan PSBB.

Terutama, di empat kegiatan, yakni kegiatan keagamaan, kegiatan di tempat umum, kegiatan sosial budaya, dan kegiatan transportasi.

Tiap Minggu Nurhadi Tukar Uang Dua Kali, untuk Kebutuhan Harian dan Bayar Gaji Buruh Serta Pengawal

"Kegiatan tarawih keagamaan terjadi di banyak masjid."

"Juga kegiatan di tempat umum berupa berdesak-desaknya ibu rumah tangga belanja di pasar/pertokoaan."

"Dan anak muda berkumpul di kafe/resto setelah buka puasa."

PASIEN Sembuh dari Covid-19 di Kota Depok Bertambah Jadi 50 Orang

"Warga berkumpul tanpa memperhatikan social distancing," paparnya.

Selain itu, pengusaha kurang menerapkan jarak antar-pembeli ketika mereka antri di pasar/toko.

Kepala rumah tangga juga kurang menjaga anak mudanya untuk tidak dulu berkumpul di area umum, terutama setelah berbuka puasa.

Kasus Baru Covid-19 Cenderung Turun dan Pasien Sembuh Naik, Menko PMK: Kita Sudah di Rel yang Benar

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved