Virus Corona Jabodetabek
Warga Penerima Bantuan Sosial Tahap 2 di Kelurahan Balekambang Kramat Jati Naik Dua Kali Lipat
Pemprov DKI Jakarta telah melakukan distribusi paket sembako tahap 1 kepada warga dalam rangka pemberian bantuan di tengah pa ndemi virus corona.
Penulis: Rangga Baskoro | Editor: Fred Mahatma TIS
"Tahap 2 nanti, kami juga akan memberikan bantuan kepada pendatang. Mereka juga berhak menerima bantuan dengan syarat harus sudah lebih dari 6 bulan tinggal di Balekambang..."
WARTAKOTALIVE.COM, KRAMAT JATI - Pemprov DKI Jakarta telah melakukan distribusi paket sembako tahap 1 kepada warga dalam rangka pemberian bantuan di tengah pandemi virus corona atau Covid-19.
Lurah Balekambang Mintarsih menjelaskan penerima bantuan pada tahap 1 di wilayahnya tercatat sebanyak 3.670 orang.
"Tahap pertama sudah kami lakukan distribusinya, dari total 3.670 penerima, terdapat 25 paket yang dikembalikan," kata Mintarsih saat ditemui di Kelurahan Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (2/5/2020).
• Fraksi PKS DKI Sebut Ketidakpuasan Warga soal Covid-19 Bukan untuk DKI, tapi Pemerintah Pusat
• PMI Kota Tangsel Terima Bantuan Dua Unit Mobil Gunner dari PMI Pusat untuk Cegah Penyebaran Covid-19
• Fokus Kesehatan dan Keselamatan, Laskar Padjajaran Usulkan Kompetisi Liga 1 2020 Dihentikan Total
Distribusi bantuan tahap 2 akan dilakukan pada bulan Mei ini, di mana pihaknya telah melakukan pendataan guna penambahan paket sembako bagi warga yang belum terdata, beserta pendatang.
"Tahap 2 nanti, kami juga akan memberikan bantuan kepada pendatang. Mereka juga berhak menerima bantuan dengan syarat harus sudah lebih dari 6 bulan tinggal di Balekambang," ucapnya.
Para pendatang memerlukan surat keterangan domisili dari RT dan RW setempat sebagai bukti bahwa mereka telah tinggal di Balekambang lebih dari 6 bulan.
Mintarsih menambahkan setelah selesai melakukan pendataan, ditemukan bahwa jumlah penerima bantuan melonjak 2 kali lipat dari tahap 1.
"Jumlahnya naik 2 kali lipat. Karena mereka mengontrak dan pendatang di sini sudah lebih dari 1 tahun. Mereka memang tidak mampu. Jadi total penerima bantuan tahap 2 sekitar 6.000 orang," kata Mintarsih.
Pihaknya mengatakan bakal lebih selektif lagi memberikan bantuan. Para warga yang memiliki kendaraan roda empat maupun lebih dari 1 kendaraan roda dua tidak akan memperoleh bantuan.
Update virus corona
Sementara itu, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 DKI Jakarta mencatat jumlah kasus positif virus corona (Covid-19) di Ibu Kota menjadi 4.355 kasus sampai Sabtu (2/5/2020) siang.
Angka ini bertambah 72 kasus baru dibanding sehari sebelumnya yakni Jumat (1/5/2020) sebanyak 4.283 kasus Covid-19.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Fify Mulyani mengatakan, sampai saat ini untuk orang yang meninggal dunia ada 400 orang, dan 562 orang dinyatakan sembuh Covid-19.
“Untuk pasien yang masih dirawat di rumah sakit ada 2.089 orang dan 1.304 orang menjalani isolasi mandiri di rumah,” kata Fify berdasarkan keterangan yang diterima dari Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) DKI Jakarta pada Sabtu (2/5/2020).
Sementara itu, kata dia, untuk orang yang masih menunggu hasil laboratorium ada 1.567 orang.
• Amerika dan Jerman Tuntut Ganti Rugi Covid-19, Hikmahanto: Tidak Mudah bagi Siapapun Gugat China
• BREAKING NEWS:Presiden AS Serang China Lagi,Tunjukkan Bukti Asal Virus Corona dari Lab Biologi Wuhan
• Polri Rombak Jabatan, 5 Polisi Terkenal & Jago Dapat Jabatan Baru, dari Direktur Sampai Kapolda
• Kabur dari Kim Jong Un, 5 Wanita Cantik Korut Sogok Petugas Perbatasan sampai Jalan di Sungai Beku
Sedangkan untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) berjumlah 6.970 orang, dengan rincian 6.753 orang sudah selesai dipantau dan 217 orang masih dipantau.
Kemudian Pasien Dalam Pengawasan (PDP) tercatat ada 5.799 orang dengan rincian 4.805 sudah pulang dari perawatan dan 994 orang masih dirawat.
Dalam kesempatan itu, Fify mewakili Pemprov DKI Jakarta menyampaikan apresiasi kepada berbagai pihak yang telah membantu dan berkolaborasi menangani pandemi Covid-19.
Sampai dengan tanggal 1 Mei 2020, terdapat total 134 kolaborator yang telah berpartisipasi.
• Gigi Hadid, Serena William, Bintang NFL Akan Tanding Tenis Virtual untuk Amal
Mereka berasal dari berbagai Lembaga Usaha, LSM/OMS, Badan PBB, Universitas, Kementerian dan setingkat Kementerian, dan perorangan.
Bagi masyarakat yang ingin berkolaborasi, dukungan/bantuan yang masih dibutuhkan adalah Alat Pelindung Diri (APD), masker, sarung tangan, disinfektan, dan natura.
“Dukungan dapat langsung disampaikan ke Jakarta Development Collaboration Network (JDCN) melalui Sekretariat Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Provinsi DKI Jakarta, Balai Kota, Blok G Lantai 2 atau melalui kanal jdcn.jakarta.go.id dan Chat Center di nomor 081196000196 dan 081196000197,” katanya.
• Survei LKSP: Masyarakat Jakarta Mayoritas Puas terhadap Penanganan Covid-19 Anies Baswedan
Pemprov DKI Jakarta juga membuka kesempatan untuk masyarakat berbagi dengan sesama yang membutuhkan bantuan karena terdampak pandemi Covid-19 dalam program Kolaborasi Sosial Berskala Besar atau KSBB di bulan Ramadan ini.
Masyarakat dapat memberikan bantuan berupa bahan pangan pokok, makanan siap saji, hingga uang tunai.
Pemprov DKI Jakarta bermitra dengan penyalur bantuan resmi, yaitu Palang Merah DKI Jakarta, Baznas Bazis DKI Jakarta, Yayasan Rumah Zakat, dan Aksi Cepat Tanggap. Informasi lengkapnya dapat kunjungi situs corona.jakarta.go.id/ksbb.
79.680 Warga Jakarta Ikuti Rapid Test, 3.044 Orang Positif Virus Corona
Sementara itu, sebanyak 79.680 warga Jakarta mengikuti rapid test atau tes cepat virus corona atau Covid-19.
Dari rapid test itu, ditemukan 3.044 orang terpapar virus corona.
Angka itu berdasarkan pendataan Dinas Kesehatan DKI Jakarta hingga Sabtu (2/5/2020).
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Fify Mulyani mengatakan, dari rapid test itu, sebanyak empat persen atau 3.044 orang terinfeksi virus corona.
Sedangkan 76.636 orang dinyatakan negatif virus corona.
• Guru Zuhdi Sempat Jalani Rapid Test Virus Corona Sebelum Meninggal, Ini Hasilnya
• Update Virus Corona Jakarta Sabtu (2/5/2020) Total 4.355 Kasus, Tewas 400 Orang dan Sembuh 562 Orang
Orang dengan virus corona positif, kata Fify, dibawa petugas ke rumah sakit rujukan Covid-19 untuk pengecekan lebih lanjut dengan test swab.
Pengecekan itu dianggap lebih akurat karena sampel swab dari hidung dan tenggorokan akan diperiksa memakai alat Polymerase Chain Reaction (PCR).
Kemudian, petugas dapat memastikan keberadaan virus Covid-19 yang bersarang di hidung maupun tenggorokan seseorang.
Sedangkan rapid test, hanya melakukan pengetesan keberadaan antibodi terhadap serangan kuman di dalam tubuh.
Jika seseorang terkena serangan kuman, antibodi akan bereaksi sehingga hasilnya akan positif.
• Ada Wabah Virus Corona, Jenazah Erwin Prasetya Dibawa dari Ciputat ke Surabaya Melalui Jalur Darat
• May Day, Polres Metro Bekasi Kota dan Kodim Sumbang Sembako kepada Buruh Terdampak Virus Corona
Begitu juga sebaliknya, bila tidak terkena serangan kuman, antibodi tidak akan bereaksi sehingga hasilnya negatif.
“Rapid test dilakukan di enam wilayah Kota/Kabupaten Administrasi DKI Jakarta dan Pusat Pelayanan Kesehatan Pegawai (PPKP),” kata Fify, Sabtu (2/5/2020).
Dia mengutip berdasarkan keterangan dari Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) DKI Jakarta.
Pelaksanaan rapid test ditujukan bagi orang yang berisiko tinggi menularkan atau tertular Covid-19.
Contohnya tenaga medis dan orang-orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus pasien dalam pengawasan (PDP).
• VIDEO: Gara-gara Corona, Aldi Taher Tunda Melamar Kekasihnya
• Aguero Mengisolasi Diri dengan Pacar, Takut Tertular Virus Corona
Kemudian, orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus pasien konfirmasi Covid-19, dan orang dalam pemantauan (ODP).
Seperti, seseorang yang mengalami demam di atas 38 derajat celcius atau riwayat demam, gejala gangguan sistem pernapasan seperti flu dan batuk.
Termasuk orang yang memiliki riwayat perjalanan di area terdampak Covid-19 maupun dari luar negeri.
Dalam kesempatan itu, Fify mengimbau masyarakat untuk tetap menerapkan menjaga jarak atau physical distancing dengan orang lain.
Misalnya, bekerja, belajar dan beribadah di rumah, menghindari keramaian, menjaga kebersihan melalui cuci tangan dan mengunakan masker jika harus keluar rumah.
• Guru Zuhdi Sempat Jalani Rapid Test Virus Corona Sebelum Meninggal, Ini Hasilnya
• Warga Amerika Buru Obat Sakit Mag, Diklaim Famotidine Bisa Cegah Virus Corona, Simak Penjelasan Ahli
"Upaya dan langkah-langkah memutus penyebaran Covid-19 ini perlu dilakukan bersama oleh seluruh komponen masyarakat,” katanya.
Menurutnya, Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta beserta jajaran juga telah memberikan layanan kesehatan jiwa (mental) terhadap masyarakat yang terdampak Covid-19.
Psikolog dan tenaga kesehatan jiwa di Puskesmas memberikan layanan dukungan kesehatan jiwa dan psiko sosial melalui telepon dan chat (WhatsApp).
Selain itu, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta turut memberikan layanan konsultasi online melalui aplikasi sahabat jiwa (berbasis website) pada situs https://sahabatjiwa-dinkes.jakarta.go.id/.
"Bagi masyarakat yang mengakses, akan diberikan layanan konseling oleh Psikolog yang bertugas di puskesmas di Provinsi DKI Jakarta,” kata Fify. (bas/faf)
