Virus Corona
Anies Ungguli Survei Median Soal Covid-19, Politikus PDIP: Enggak Usah Dipolitisir, 2024 Masih Jauh
Lembaga Survei Median beberapa waktu lalu merilis hasil survei dari kepala daerah yang dianggap berkinerja bagus dalam menangani pandemi Covid-19.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Lembaga Survei Median beberapa waktu lalu merilis hasil survei dari kepala daerah yang dianggap berkinerja bagus dalam menangani pandemi Covid-19.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menempati peringkat pertama dengan persentase 24,1 persen.
Angka itu lebih tinggi ketimbang Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
• Novel Baswedan Ungkap Iwan Bule Sebut Nama Jenderal Polisi Saat Menjenguk di Rumah Sakit
DPRD DKI menilai kinerja pada penanganan wabah penyakit tidak etis jika dijadikan ajang politisasi.
Situasi dan kondisi saat ini tidak bisa dipakai sebagai panggung politik tokoh tertentu.
"Tidak elok, di saat wabah Covid-19 dijadikan panggung politik," kata Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono saat dihubungi, Kamis (30/4/2020).
• 4.138 Warga Jakarta Terinfeksi Covid-19, 412 Pasien Sembuh, 381 Meninggal
Menurutnya, kinerja dan persepsi masyarakat terhadap kinerja penanganan wabah penyakit tidak perlu dibuktikan terlalu dini atau dari survei semacam itu.
Mereka yang bekerja dan turut menghasilkan hal baik, akan dengan sendirinya mendapat persepsi baik pula dari masyarakat.
"Tahun 2024 masih jauh, enggak usah dipolitisir."
• Ditanya Apakah Pakai Softlens oleh Pengacara Terdakwa, Novel Baswedan: Mata Saya Dicopot Juga Boleh
"Fokus tangani Covid-19 aja, rakyat nanti akan menilai kinerja," ucapnya.
Sebelumnya, Lembaga Survei Median membeberkan alasannya melakukan penelitian terhadap kebijakan kepala daerah di tengah pandemi Covid-19.
Median menyebut, penelitian dilakukan untuk menjawab perdebatan yang mencuat di tengah masyarakat mengenai penanganan Covid-19 yang dilakukan pemerintah pusat maupun daerah.
“Tujuan utama penelitian ini untuk memahami penilaian publik atas kinerja pemerintah dalam menghadapi wabah Covid-19,” kata Direktur Median Rico Marbun saat dimintai konfirmasi, Senin (27/4/2020).
• Dinas Pendidikan DKI Bilang Sekolah yang Diusulkan Bukan untuk Pasien Positif Covid-19, tapi ODP
Rico juga menepis anggapan surveinya untuk meningkatkan elektabilitas dari sosok tertentu sebagai objek penelitian.
Kata dia, survei dilakukan sebagai bentuk kontribusi lembaganya dalam menyampaikan pikiran, kegelisahan, dan penilaian publik atas penanganan wabah Covid-19.
“Penelitian ini tentang memacu para kepala daerah untuk bertindak lebih baik lagi kepada rakyatnya."
• Tak Cuma Penyewa Lapak, Bandara Halim Perdanakusuma Juga Merugi Akibat Pandemi Covid-19
"Mudah-mudahan survei ini bisa jadi bahan (evaluasi kepala daerah terhadap kebijakannya),” ujar Rico.
Sejak 6 April-13 April 2020 lalu, Median melakukan penelitian survei terhadap 800 responden dari total 20.658 nomor telepon yang dimiliki.
Tingkat margin of error kurang lebih 3,46 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
• Tiga Barang Bepe Laku Dilelang Rp 62,6 Juta untuk Bantu Perangi Covid-19, Termasuk Jersey Pamungkas
Survei berjudul ‘Persepsi Publik Atas Penanganan Wabah Covid-19, Kerja Pemerintah Pusat, PSBB vs Lockdown, Darurat Sipil dan Mudik.’
Hasil survei menyatakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan unggul sebagai pembuat kebijakan yang paling tepat terhadap wabah Covid-19 dengan perolehan 24,1 persen.
Kemudian disusul Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo 9,6 persen, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil 8,9 persen.
• 3.682 Warga Jakarta Positif Covid-19, 334 Pasien Sembuh, 350 Orang Meninggal
Lalu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar 8 persen, dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini 3,7 persen.
“Dari sisi komunikasi, Bu Risma (Wali Kota Surabaya) kerjanya lebih baik ketimbang kepala daerah lainnya di bawah (gubernur, bupati dan wali kota),” jelasnya.
Menurutnya, objek penelitian ini diikuti oleh kepala daerah yang mengeluarkan kebijakan terkait Covid-19 dan disorot oleh pemberitaan dari media arus utama ataupun kabar media sosial.
• 71.970 Warga Jakarta Sudah Jalani Rapid Test Virus Corona, 2.489 Orang Positif, 69.121 Negatif
Mereka dianggap memiliki peluang yang sama untuk menginformasikan kebijakan yang dikeluarkan untuk warganya.
“Karena kategorinya hanya kepala daerah, jadi semua termasuk (sebagai objek penelitian)."
"Karena ini survei persepsi, bisa dikatakan objek penelitian juga mengacu dari banyaknya pemberitaan mengenai kebijakan yang dikeluarkan kepala daerah,” jelasnya.
“Saya ambil contoh Bu Risma saja yang skala Wali Kota, tapi bisa masuk lima besar dan tidak jauh berbeda dengan Gubernur Jawa Timur,” tambahnya.
Anies Baswedan Ungguli Empat Kepala Daerah
Lembaga survei Median menyebutkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dianggap sebagai kepala daerah yang memiliki cara paling tepat dalam menangani pandemi Covid-19.
Nama Anies Baswedan berada di urutan pertama dibanding empat kepala daerah lainnya.
Yakni, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
• UPDATE Kasus Covid-19 di Indonesia: 1.042 Pasien Sembuh, 8.607 Positif, 720 Meninggal
Direktur Median Rico Marbun mengatakan, berdasarkan hasil survei, posisi Anies Baswedan berada paling tinggi, yakni 24,1 persen.
Kemudian disusul Ganjar Pranowo 9,6 persen, Ridwan Kamil 8,9 persen, Khofifah Indar 8 persen, dan Tri Rismaharini 3,7 persen.
Menurutnya, ada indikator yang membuat kebijakan Anies Baswedan mengungguli kepala daerah lain.
• 1.947 Warga DKI yang Positif Covid-19 Dirawat di Rumah Sakit, 1.050 Isolasi Mandiri di Rumah
Di antaranya, tegas dan berani berbeda pandangan terhadap pemerintah pusat (15 persen), cepat tanggap (13,5 persen), dan memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (8,2 persen).
Lalu, keterbukaan informasi (7,5 persen), penyediaan hotel tenaga kesehatan (6,1 persen), peduli rakyat kecil (3,5 persen), dan mau berbagi sembako (3 persen).
“Untuk responden, dipilih secara acak dari Survei Nasional Median sebelumnya."
• Loket Bus di Tanjung Priok Tutup Akibat Larangan Mudik, Calon Penumpang Cuma Booking dan Belum Bayar
"Pada September 2018-Februari 2020 lalu, ditemukan ada 20.658 nomor telepon,” kata Rico saat dimintai konfirmasi, Senin (27/4/2020).
Rico mengatakan, dari 20.658 nomor telepon itu, pihaknya mengambil 800 nomor telepon sebagai responden.
Tingkat margin of error dari penelitian ini kurang lebih 3,46 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
“Pengambilan data dilakukan selama delapan hari dari 6 April sampai 13 April,” beber Rico. (Danang Triatmojo)