Virus Corona Jabodetabek

Update: 4.033 Warga Jakarta Positif Covid-19, Sembuh 412 Orang dan Meninggal Dunia 381 Orang

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencatat jumlah orang yang terinfeksi virus corona (Covid-19) mencapai 4.033 kasus.

Penulis: Fitriyandi Al Fajri |
covid19.go.id
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona (Covid-19) Achmad Yurianto saat mengumumkan perkembangan terbaru kasus Covid-19 di Indonesia. Khusus di DKI, Rabu (29/4/2020), jumlah orang yang terinfeksi virus corona (Covid-19) mencapai 4.033 kasus. Sebanyak 381 orang dinyatakan meninggal dunia, dan 412 orang dinyatakan sembuh. 

WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencatat jumlah orang yang terinfeksi virus corona atau Covid-19 mencapai 4.033 kasus.

Sebanyak 381 orang dinyatakan meninggal dunia, dan 412 orang dinyatakan sembuh.

Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati mengatakan, untuk pasien yang masih dirawat di rumah sakit ada 2.002 orang dan 1.238 orang menjalani isolasi mandiri di rumah.

“Untuk 1.636 orang masih menunggu hasil laboratorium,” kata Ani berdasarkan keterangan yang diterima pada Rabu (29/4/2020).

Sementara untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) berjumlah 8.073 orang, dengan rincian 7.852 orang sudah selesai dipantau dan 221 orang masih dipantau.

Amerika dan Jerman Tuntut Ganti Rugi Covid-19, Hikmahanto: Tidak Mudah bagi Siapapun Gugat China

Kemudian Pasien Dalam Pengawasan (PDP) tercatat ada 5.551 orang dengan rincian 4.582 sudah pulang dari perawatan dan 969 orang masih dirawat.

Hingga kini, kata Ani Ruspitawati, DKI dan pemerintah pusat telah menyiapkan sejumlah fasilitas kesehatan untuk mendukung penanganan Covid-19.

Rinciannya:

- Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) dengan jumlah layanan 250 orang per hari,

- Laboratorium Mikrobiologi Klinik (LMK) FKUI melayani 150 orang per hari,

- Labkesda Pasar Minggu melayani 200 orang per hari,

- Lembaga Biologi Molekuler Eijkman melayani 150 orang per hari,

- Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) melayani 100 orang per hari.

Jeritan Pilu Pengusaha Restoran di Halim saat Pandemi, 12 Hari Buka Dagangan Hanya Laku Rp 90.000

Sedangkan untuk rumah sakit Covid-19, delapan rumah sakit rujukan dari Kementerian Kesehatan, lima rumah sakit rujukan dari Gubernur DKI Jakarta dan 50 rumah sakit jejaring pelayan Covid-19.

Dalam kesempatan itu, Ani Ruspitawati mewakili Pemprov DKI Jakarta menyampaikan apresiasi kepada berbagai pihak yang telah membantu dan berkolaborasi menangani pandemi Covid-19.

Sampai dengan tanggal 28 April 2020, terdapat total 122 kolaborator yang telah berpartisipasi.

Mereka berasal dari berbagai Lembaga Usaha, LSM/OMS, Badan PBB, Universitas, Kementerian dan setingkat Kementerian, dan perorangan.

PAKAR Prediksi Wabah Covid-19 di Indonesia Akan Berakhir Mei 2020, Ini Syaratnya

Sedangkan, bagi masyarakat yang ingin berkolaborasi, dukungan/bantuan yang masih dibutuhkan adalah Alat Pelindung Diri (APD), masker, sarung tangan, disinfektan, dan natura.

“Dukungan dapat langsung disampaikan ke Jakarta Development Collaboration Network (JDCN) melalui Sekretariat Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Provinsi DKI Jakarta, Balai Kota, Blok G Lantai 2 atau melalui kanal jdcn.jakarta.go.id dan Chat Center di nomor 081196000196 dan 081196000197,” kata Ani Ruspitawati.

Update terbaru:  2.954 Orang warga DKI Positif Covid-19

Sementara itu, Pemprov DKI Jakarta terus melakukan rapid test alias tes cepat Covid-19.

Hingga Rabu (29/4/2020), tercatat ada 76.947 orang yang menjalani rapid test.

Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Ani Ruspitawati mengatakan, dari pengecekan itu, sebanyak 2.954 orang atau empat persen dinyatakan positif.

 Jamu Asal Cina yang Dibagikan Satgas Lawan Covid-19 DPR Diprotes, Ternyata Cuma untuk Masuk Angin

Sementara, 73.993 orang dinyatakan negatif.

Bagi orang yang hasilnya dinyatakan positif, petugas akan membawanya ke rumah sakit rujukan Covid-19 untuk pengecekan lebih lanjut dengan tes swab.

Pengecekan ini dianggap lebih akurat karena sampel swab dari hidung dan tenggorokan akan diperiksa memakai alat Polymerase Chain Reaction (PCR).

 KRONOLOGI Mobil Jenderal Dirusak di Jalan Tol, Pelaku Langsung Kabur Saat Lihat Kartu Anggota Polisi

Dari pengecekan itu, petugas dapat memastikan keberadaan virus Covid-19 yang bersarang di hidung maupun tenggorokan seseorang.

Sedangkan rapid test hanya melakukan pengetesan keberadaan antibodi terhadap serangan kuman di dalam tubuh.

Bila seseorang terkena serangan kuman, antibodi akan bereaksi sehingga hasilnya akan positif.

 Dua Orang Dalam Sehari, Pasien Sembuh dari Covid-19 di Depok Bertambah Jadi 31 Orang

Begitu juga sebaliknya, bila tidak terkena serangan kuman, antibodi tidak akan bereaksi sehingga hasilnya negatif.

“Rapid test dilakukan di enam wilayah Kota/Kabupaten Administrasi DKI Jakarta dan Pusat Pelayanan Kesehatan Pegawai (PPKP),” kata Ani berdasarkan keterangan tertulis, Rabu (29/4/2020).

Pelaksanaan rapid test ditujukan bagi orang yang berisiko tinggi menularkan ataupun tertular Covid-19.

 KPK Pajang Tersangka Saat Konferensi Pers, Mantan Pimpinan: Selama 4 Periode Tidak Pernah Terjadi

Contohnya, tenaga medis dan orang-orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus pasien dalam pengawasan (PDP).

Kemudian, orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus pasien konfirmasi Covid-19, dan orang dalam pemantauan (ODP).

Seperti, seseorang yang mengalami demam di atas 38 derajat celcius atau riwayat demam, dan gejala gangguan sistem pernapasan seperti flu dan batuk.

 Covid-19 Tambah Orang Miskin Jadi 3,6 Juta, Anies Baswedan Minta Bantuan 129 Pengusaha Multinasional

Termasuk, orang yang memiliki riwayat perjalanan di area terdampak Covid-19 maupun dari luar negeri.

Dalam kesempatan itu dia, mengimbau masyarakat untuk tetap menerapkan, physical distancing atau jaga jarak.

Misalnya, bekerja, belajar, dan beribadah di rumah, menghindari keramaian, menjaga kebersihan melalui cuci tangan, dan mengunakan masker jika harus keluar rumah.

 PSBB di Kota Bekasi Diperpanjang 14 Hari, Warga Keluar Rumah Tanpa Kepentingan Bakal Disuruh Pulang

“Upaya dan langkah-langkah memutus penyebaran Covid-19 ini perlu dilakukan bersama oleh seluruh komponen masyarakat,” jelasnya.

Menurutnya, Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta beserta jajaran juga telah memberikan layanan kesehatan jiwa (mental) terhadap masyarakat yang terdampak Covid-19.

Psikolog dan tenaga kesehatan jiwa di Puskesmas memberikan layanan dukungan kesehatan jiwa dan psikososial melalui telepon dan chat (WhatsApp).

 Belum Terima Bansos dari Pemkot Tangsel, Lurah Jurang Mangu Timur Sibuk Jawab Protes Warga

Selain itu, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta turut memberikan layanan konsultasi online melalui aplikasi sahabat jiwa (berbasis website) pada situs https://sahabatjiwa-dinkes.jakarta.go.id/.

“Bagi masyarakat yang mengakses, akan diberikan layanan konseling oleh psikolog yang bertugas di Puskesmas di Provinsi DKI Jakarta,” katanya.

Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 29 April 2020, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:

DKI JAKARTA

Jumlah Kasus: 4,002 (42.08%)

JAWA BARAT

Jumlah Kasus: 969 (10.19%)

JAWA TIMUR

Jumlah Kasus: 857 (9.01%)

JAWA TENGAH

Jumlah Kasus: 682 (7.17%)

SULAWESI SELATAN

Jumlah Kasus: 453 (4.76%)

BANTEN

Jumlah Kasus: 388 (4.08%)

NUSA TENGGARA BARAT

Jumlah Kasus: 221 (2.32%)

BALI

Jumlah Kasus: 215 (2.26%)

PAPUA

Jumlah Kasus: 177 (1.86%)

KALIMANTAN SELATAN

Jumlah Kasus: 150 (1.58%)

SUMATERA BARAT

Jumlah Kasus: 144 (1.51%)

SUMATERA SELATAN

Jumlah Kasus: 143 (1.50%)

KALIMANTAN TENGAH

Jumlah Kasus: 121 (1.27%)

KALIMANTAN TIMUR

Jumlah Kasus: 115 (1.21%)

SUMATERA UTARA

Jumlah Kasus: 111 (1.17%)

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Jumlah Kasus: 93 (0.98%)

KALIMANTAN UTARA

Jumlah Kasus: 92 (0.97%)

KEPULAUAN RIAU

Jumlah Kasus: 89 (0.94%)

KALIMANTAN BARAT

Jumlah Kasus: 51 (0.54%)

SULAWESI TENGGARA

Jumlah Kasus: 45 (0.47%)

LAMPUNG

Jumlah Kasus: 44 (0.46%)

SULAWESI UTARA

Jumlah Kasus: 43 (0.45%)

SULAWESI TENGAH

Jumlah Kasus: 42 (0.44%)

RIAU

Jumlah Kasus: 40 (0.42%)

PAPUA BARAT

Jumlah Kasus: 37 (0.39%)

SULAWESI BARAT

Jumlah Kasus: 37 (0.39%)

JAMBI

Jumlah Kasus: 32 (0.34%)

MALUKU UTARA

Jumlah Kasus: 26 (0.27%)

MALUKU

Jumlah Kasus: 22 (0.23%)

GORONTALO

Jumlah Kasus: 15 (0.16%)

KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Jumlah Kasus: 10 (0.11%)

ACEH

Jumlah Kasus: 9 (0.09%)

BENGKULU

Jumlah Kasus: 8 (0.08%)

NUSA TENGGARA TIMUR

Jumlah Kasus: 1 (0.01%).  (faf)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved